NILAI SEBUAH JAMAAH DALAM SHOLAT


Rasulullah saw bersabda, ''Tidaklah tiga orang yang berdiam di suatu kota atau suatu desa yang di antara mereka tidak ditegakkan salat jamaah, melainkan setan telah menguasai mereka. Oleh karena itu, engkau wajib berjamaah. Sebab, sesungguhnya singa itu hanyalah akan memangsa kambing yang sendirian.'' (HR Abu Dawud, Nasai, Ahmad, dan Hakim). Islam tidak lepas dari konteks kehidupan berjamaah. Bahkan ada hukum yang secara langsung berkaitan dengan jamaah, seperti salat, puasa Ramadan, ibadah haji, jihad fi sabilillah, dan dakwah.
Dala satu riwayat diceritakan bahwa, pernah Rasulullah bersama para sahabatnya lagi berhalaqoh didalam masjid suatu ketika Rasul berkata “wajib bagi kalian untuk pergi sholat berjamaah ke Masjid” lantas salah satu sahabat bertanya yaitu Umi Maktum beliau mengatakan “bagaimana dengan saya ya Rasulullah saya buta bagaimana saya bisa pergi ke Masjid?. Rasulullah kemudian bertanya lagi “apakah kamu mendengar adzan?” Ya” jawab Umi Maktum. Kalau begitu kamu tetap harus pergi ke Masjid. Setelah mendengar penjelasan tersebut Umi Maktum pun melaksanakannya dengan penuh ketaatan. Pada suatu ketika ia pergi untuk sholat subuh ke Masjid dengan penuh keyakinan tanpa ada yang menuntunya yang ada hanyalah sepotong tongkat sebagai petunjuk jalan. Ya sebuah bentuk ketaatan ia lakukan, apapun yang terjadi nantinya ia hanya pasrahkan kepada Allah semata. Dalam perjalan menuju Masjid ketika melewati daerah jalan yang gelap tiba-tiba kakinya terperosok kedalam lubang, kemudian iapun berusaha bangkit kembali dengan menahan rasa sakit yang ia rasakan pada kakinya. Dengan penuh perjuangan akhirnya sampai juga ia didepan pintu masjid.
Ketika waktu pagi menjelang, Rasulullah menemui Umi Maktum dan menanyakan tentang kejadian subuh tadi. Namun Umi Maktum hanya mengatakan tidak ada masalah “hanya jatoh biasa”. Pada subuh berikutnya Umi Maktum kembali mendengar suara adzan subuh, maka iapun bergegas untuk menuju Masjid. Ditengah perjalanan ia bertemu seseorang, tanpa banyak bicara orang tersebut menuntun Umi Maktum sampai dihalaman Masjid, pada saat orang ini mau pergi Umi Maktum bertanya “siapa engkau wahai pemuda” apakah tidak sebaiknya anda sholat terlebih dahulu?”
Maka dengan lantang ia menjawab “saya adalah Iblis” mendengar jawaban tersebut Umi Maktum sangat kaget. Dengan penuh keheranan Umi Maktum kembali bertanya” mengapa anda mau menolong saya?” Iblis “saya menolong anda karena saya tidak mau anda kembali jatuh kedalam lubang yang sama seperti kemaren. “Perlu diketahui ketika anda jatuh kemarin pada saat yang bersamaan derajat anda diangkat sama Tuhan dan itu melebihi derajatnya malaikat” oleh karenanya saya tidak mau peristiwa ini terulang kembali. Subhanalloh rupanya peritiwa inipun diketahui oleh Rasululloh SAW.
Dari cerita ini saya sangat termotivasi betapa nilai sholat berjamaah itu sangat luar biasa mamfaatnya. Dan hingga suatu ketika saya teringat akan peristiwaku sendiri, ya semua itu berawal dari subuh hari tepatnya dihari minggu, saya terbangun ketika mendengar suara gemuruh disertai angin kencang tidak lama berselang turun hujan dengan lebatnya bersama suara azdan yang lagi berkumandang. Selesai adzan hujan masih cukup deras, dibenak saya kemudian muncul pikiran “sepertinya saya sholat dirumah saja” pikirku” saya kemudian mencari alasan inikan hujan tidak apa-apa kalau sholat dirumah, tapi hati kecilku mengatakan “kan ada payung?” hari ini kan ada pertemuan halaqoh” kata hatiku” dari sini muncul kebimbangan antara sholat dirumah apa diMasjid? Ketika pada saat itu saya jadi teringat akan kisah Umi Maktum sahabat Rasululloh. Setelah mengingat kisah tersebut sayapun tanpa berpikir panjang lansung mengambil payung dan kunci motor. Singkat cerita dalam kondisi hujan lebat saya tancap gas. Tangan kanan pegang stang, tangan kiri pegang payung, ketika melewati pinggir danau tiba-tiba motor saya oleng karena tidak ada keseimbangan sayapun jatuh bersama motor, rupanya dijalan tersebut ada lubang yang tidak terlihat karena tergenang air, dalam kondisi basah bercampur lumpur, akhirnya saya pulang lagi kerumah. Ya apa boleh buat akhirnya sholat dirumah juga.

Dari sini kembali kemasalah yaitu Syariat Islam memberikan penghargaan yang sangat tinggi terhadap pelaksanaan salat berjamaaah lima waktu, yaitu 25 atau 27 kali salat sendirian di rumahnya. Salat Isya berjamaah di masjid diberi ganjaran setengah pahala salat malam. Salat Subuh berjamaah di masjid diganjar seperti pahala salat tahajud sepanjang malam.

Siapa saja yang melangkahkan kaki menuju masjid untuk salat berjamaah, pada setiap langkahnya itu satu dosa dihapuskan dan satu derajatnya ditinggikan (HR Al-Khamsah dari Abu Hurairah RA).

Dan sungguh beruntungnya orang berdisiplin dalam melaksanakan kewajiban salat berjamaah dan sungguh betapa ruginya orang yang melalaikan salat berjamaah. Masjid dan salat berjamaah lima waktu merupakan media dan instrumen yang sangat vital bagi persatuan dan kesatuan umat, juga mewujudkan persaudaraan lahir batin bagi umat Islam yang ada di sekitarnya.

Ibadah Haji adalah instrumen Islam untuk mempersatukan umat Muslim sedunia. Semuanya memiliki satu kesatuan niat, tujuan, harapan, sikap, dan gerakan. Itu semata-mata kepasrahan dan ketundukan kepada Allah Rabbul Alamin. Sejarah mencatat para khalifah selalu bertemu tiap musim haji dengan para wali (gubernur) yang datang dari berbagai penjuru wilayah negara Khilafah Islamiah.

Kekompakan pasukan mujahid Islam di masa lalu sangat menggentarkan pasukan kafir yang menjadi musuhnya. Alkisah suatu ketika beberapa orang intelijen musuh sedang mengintai pasukan Muslim di tepi sungai.

Tiba-tiba ada yang berteriak di antara mereka, ''Piringku! Piringku!'' Serta merta kawan-kawannya terjun ke sungai mencari piring saudaranya itu. Intelijen musuh berkata, ''Kalau terhadap piring kawannya yang hilang saja mereka begitu peduli, apalagi terhadap nyawa temannya?''

Sungguh luar biasa apa yang telah dijalankan oleh Rasulullah bersama para sahabatnya, semua memberikan contoh yang jelas betapa pentingnya nilai berjamaah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Give comments and criticism are best for this blog the better

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...