Sang Bidadari

Ketika aku membayangkan betapa manisnya senyum bidadari

Penghuni surga, negeri abadi yang indah menawan

Kabarnya bermata jeli bak intan permata

Tubuhnya harum semerbak seribu bunga melati

Air liurnya mampu membuat tawar air laut dunia

Parasnya, ehmm … jelita seperti bangsawan permaisuri

Tutur katanya lemah lembut berukir kata hikmah

Mengugah jiwa yang sedang galau sendiri

Tersipu malu selalu menanti

Membuat rona merah jambu berhias tahta permadani

Tapi kecintaan mereka hanya pada perwira yang gagah berani

Yang menjual nyawa tak takut akan kematian

Demi kemulian atau syahid dijalan-Nya

Yaitu orang-orang yang selalu berbakti

Pada Ilahi, Rabbi Yang Maha Tinggi

Yaa Rabbi…..

Diriku cuma seperti ini

Adakah untukku sang bidadari?

Kuingin bertamasya ditaman keabadian nan hakiki

Di tengah gemericik air taman sejukkan hati

Berjalan bersama sambil mengagungkan kebesaran ilahi

Menyusur pantai berpasir jamrud kesturi

Berbasah-basahan dalam pelukan suci surgawi

Dalam dekapan nan abadi tuk selamanya

Allah Ta’ala berfirman,

î‘qãmur ×ûüÏã ÇËËÈ   È@»sVøBr(x. Çuä9÷s=9$# ÈbqãZõ3yJø9$# ÇËÌÈ

“Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari bermata jeli”laksana mutiara yang tersimpan baik (QS. Al Waqi’ah : 22-23)

¨bÎ) tûüÉ)­FßJù=Ï9 #·—$xÿtB ÇÌÊÈ   t,ͬ!#y‰tn $Y6»uZôãr&ur ÇÌËÈ   |=Ïã#uqx.ur $\/#tø?r& ÇÌÌÈ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur dan gadis-gadis remaja yang sebaya” (QS. An Naba’ 31-33)

!$¯RÎ) £`ßg»tRù't±Sr& [ä!$t±SÎ) ÇÌÎÈ   £`ßg»oYù=yèpgmú #·‘%s3ö/r& ÇÌÏÈ   $¹/ããã $\/#tø?r& ÇÌÐÈ

“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya” (QS. Al Waqi’ah : 35-37)

Dari Anas radhiyallaHu ‘anHu, Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,

“Seandainya kamu melihat seorang wanita ahli surga turun ke bumi, niscaya ia memenuhi ruang antara bumi dan langit dengan wangi harum dan niscaya menerangi ruang diantara keduanya. Kudung yang berada di atas kepalanya lebih baik dari pada dunia berikut segala isinya” (HR. al Bukhari 6/15-Fathul Baary)