Ya Robbi.
Ketika Ibu Pertiwi merenungi memikirkan Anak Bangsanya
Ketika wajah-wajah memalukan menari-nari di atas Penderitaan
Ketika luka lama Kau gantikan dengan duka nestapa
Ketika secungkil kiamat Kau sematkan di Punggungnya
Saat layar kaca menyajikan kepiluan
Saat surat kabar menghidangkan kepedihan
Saat tak ada yang kuasa menampik kemahakuasaanMu
Saat kami merasa diri ini tiada arti dihadapanMu
Ya Robbi.
Pantaskah saat ini hamba bertanya
Apakah Engkau sedang menumpahkan murka
Ataukah Kau sedang menyemaikan benih cinta
Murka karena Moralitas Anak Pertiwi tak kunjung reda
Ataukah cinta karena sejatinya Kami adalah Saudara
Murka karena nafsu saling keras kepala
Ataukah cinta karena kesedihan yang sama dirasa
Ya Robbi.
Bilakah tak ada lagi tatap mata penuh curiga
Tak ada lagi saling sapa dengan Kecurigaan dan Hujatan
Cukup kiranya Putra Pertiwi menjadi korban sia-sia
Wahai saudaraku di penghujung nusa dan di seluruh pelosok negri
Mari jalin jemari merajut kasih
Sungguh teramat mahal kisah yang telah kita warisi
Jangan pandirkan diri dengan apa yang telah terjadi
Ketika Ibu Pertiwi merenungi memikirkan Anak Bangsanya
Ketika wajah-wajah memalukan menari-nari di atas Penderitaan
Ketika luka lama Kau gantikan dengan duka nestapa
Ketika secungkil kiamat Kau sematkan di Punggungnya
Saat layar kaca menyajikan kepiluan
Saat surat kabar menghidangkan kepedihan
Saat tak ada yang kuasa menampik kemahakuasaanMu
Saat kami merasa diri ini tiada arti dihadapanMu
Ya Robbi.
Pantaskah saat ini hamba bertanya
Apakah Engkau sedang menumpahkan murka
Ataukah Kau sedang menyemaikan benih cinta
Murka karena Moralitas Anak Pertiwi tak kunjung reda
Ataukah cinta karena sejatinya Kami adalah Saudara
Murka karena nafsu saling keras kepala
Ataukah cinta karena kesedihan yang sama dirasa
Ya Robbi.
Bilakah tak ada lagi tatap mata penuh curiga
Tak ada lagi saling sapa dengan Kecurigaan dan Hujatan
Cukup kiranya Putra Pertiwi menjadi korban sia-sia
Wahai saudaraku di penghujung nusa dan di seluruh pelosok negri
Mari jalin jemari merajut kasih
Sungguh teramat mahal kisah yang telah kita warisi
Jangan pandirkan diri dengan apa yang telah terjadi
Ya Robbi
Bimbinglah anak-anak Pertiwi tuk menuju Kejayaan nan Abadi
Rajutkanlah kembali Persaudaran Kami
Berilah Ruang-ruang hati ini tuk menerima Perbedaan
Perbedaan yang membawa Keberkahan dan Rahmat-Mu
Aamiin Ya Robbal aalamiin
Aamiin Ya Robbal aalamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Give comments and criticism are best for this blog the better