Umur Umat Islam Tinggal 51 Tahun Lagi?

Menurut Muhammad Amin Jamaluddin, ketika beliau menafsirkan beberapa hadits mengenai umur ummat Yahudi, Kristen, ummat Islam, diisyaratkan umur ummat Islam itu 1500 tahun. Sekarang sudah 1436 Hijriah, jadi tinggal 64 tahun lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan Muhammad ketika di Makkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi umur ummat Islam tinggalkira-kira 51 tahun lagi.

Nah, kalau masa kekhalifahan di akhir zaman --yang menurut hadits akan berlangsung 40 tahun-- terjadi pada masa damai, maka huru-hara besar itua akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun ke depan ini. Kemunculan khilafah akan didahului oleh terjadinya huru-hara, dimana kaum Muslimin berada di bawah komando Imam Mahdi. Kemunculan Imam Mahdi juga akan ditandai dengan munculnya bintang berekor atau komet. Menurut yang saya dengar dari para astronom, komet akan muncul tahun 2022. Jadi kalau pada saat itu muncul Imam Mahdi,sebuah perhitungan yang sangat mungkin. Bisa jadi kemunculan Imam Mahdi justru akan lebih cepat dari pada itu.

Berikut kutipan dari penuturan Ust Ihsan Tanjung mengenai hari akhir zaman:


Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi itu?
Menurut Rasulullah Saw, namanya seperti nama Rasulullah dan ayahnya punsama dengan ayah Rasulullah.

Saat muncul, Imam Mahdi berusia berapa?
Kira-kira seusia Nabi ketika pertama kali perang. Rasulullah pertamakali perang ketika usianya sekitar 55 tahun, Perang Badar.Kalau begitu, saat ini sebenarnya Imam Mahdi sudah ada ya?
Ya, sudah ada, tapi oleh Allah Swt belum dimunculkan. Kalau sekarangkita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa, bukan hal yang aneh, karna memang ia fenomena yang akan muncul mendadak.

Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi?
Tidak bisa. Imam Mahdi itu dibaiat oleh 313 pemuda di Ka'bah. Jumlah itusama dengan pasukan Perang Badar. Baiatnya bersifat terbuka, meskipunsebenarnya Imam Mahdi enggan dijadikan pemimpin. Kalau ada yangmengaku-aku Imam Mahdi, itu omong kosong.

Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam?
Ya. Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan dalam rangkameruntuhkan Tatanan Dunia Baru ini. Perang meruntuhkan maalikanjabariyan (penguasa diktator) ini dimaksudkan untuk mewujudkan The NextWorld Order (Tatanan Dunia Kelak).

Peperangan apa saja itu?
Ada empat perang besar. Pertama, perang melawan penguasa semenanjungArab. Kaum Muslimin menang. Kedua, perang melawan penguasa zhalimPersia, juga menang. Ketiga, pe rang melawan Rum atau Eropa, jugamenang. Terakhir perang melawan Dajjal dan 70 ribu tentara Yahudi.Ketika Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di Damaskus (Suriah), waktushalat Shubuh tiba. Iqamat dikumandangkan, lalu Imam Mahdi hendak majumenjadi imam. Muncul tanda besar kedua akan terjadinya hari kiamat,yaitu Isa 'Alaihissallam (As) turun di Menara Putih, masjid sebelahtimur Damaskus.

Imam Mahdi memohon agar Isa yang menjadi imam shalat. Namun Isa As menolak, "Demi Allah, inilah kelebihan ummat Muhammad, sebagian engkau menjadi pemimpin sebagian ummat lainnya. Engkau pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau yang memimpin shalat. Aku menjadi ma'mum."Sesudah shalat, mereka bertolak menuju hari bertemunya dua pasukan.Yaitu pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa As,melawan pasukan Yahudi yang dipimpin Dajjal.
Perang ini terjadi dimana?
Persisnya saya tidak tahu, tetapi tidak jauh dari Baitul Maqdis.Menurut hadits, ketika melihat Isa As dari kejauhan, Dajjal "mengkerut"lalu berusaha kabur. Ia dikejar terus oleh Nabi Isa sampai akhirnyaterbunuh di pintu Lod, salah satu pintu masuk ke Baitul Maqdis. Dajjaltewas tertusuk tombak. Nabi Isa As lalu mengangkat tinggi-tinggi tombakitu, supaya orang-orang yang selama ini percaya pada Dajjal danmenganggapnya sebagai Tuhan, menyadari bahwa sikap itu keliru.
Kekhalifahan nanti pusatnya dimana?


Pusatnya di Baitul Maqdis.Setelah umur ummat Islam berakhir,



Apa yang terjadi kemudian?
Menurut hadits, setelah khilafah berdiri, kemakmuran akan terjadi dimana-mana.Pada masa itu tetap ada orang kafir, sampai pada masa tertentu Allah Swtmendatangkan tanda akhir zaman, yaitu hembusan angin sepoi-sepoidari arah Yaman (selatan). Itu terjadi setelah wafatnya Isa Ibnu Maryam.Semua orang Islam, hatta yang hanya punya keimanan sebiji zarah,akan menghirup udara itu dan meninggal dengan damai.Ya sudah, selesai. Berakhirlah umur ummat Islam.
Di dunia tinggal ummat yang kafir 24 karat. Terjadilah kekacauan dan kehancuran luar biasa, karena tidak ada lagi amar ma'ruf nahiy munkar.Nabi menggambarkan, saat itu manusia tak akan malu-malu bersenggamaseperti keledai di jalanan. Makkah dan Madinah dihancurkan, sehinggadatanglah kiamat yang mengerikan. Alhamdulillah, ummat Islam tidak akanmengalami fase penghancuran yang amat mengerikan itu.
Tidak banyak ulama atau ustadz yang concern bicara tentang tema akhir zaman. Ihsan Tandjung pun menyadari hal itu. Bahkan ia kerap mendengarceloteh masyarakat, yang mengungkapkan ketidaksukaannya kepada muballighyang bicara tentang akhir zaman, syurga, dan neraka. "Masyarakat kitamenganggap kehidupan akhir zaman sebagai hal yang tidak penting,"Ihsan menyimpulkan.Meski begitu, Ihsan tetap percaya diri untuk terus maju. Imam Mahdi,Dajjal, Armageddon, kiamat, adalah kosakata yang kerap meluncur dari bibirnya ketika ceramah. "Masyarakat harus terus diingatkan," alasannya.Ihsan juga terus mengingatkan agar kaum Muslimin waspada terhadap fitnah kaum Yahudi yang mengepung dari segala penjuru. "Dunia saat ini memang sangat tidak ramah terhadap nilai-nilai keimanan," ujarnya sewaktu ceramah di sebuah instansi pemerintah di Jakarta. Konflik kaum Muslimin dengan Yahudi memang sudah sunnatullah.
Ihsan menyebutnya sebagai sunnah at-tadafu' al-insany (ketentuan Ilahi berupa pergolakan antar manusia). "Konflik antara ummat Islam dan Yahudi Adalah konflik hakiki," kata penulis buku "Pertarungan Abadi" ini.Selain tema-tema memahami zaman, Ihsan juga rajin menyerukan digalangnya ukhuwwah antar harakah Islam. Menurutnya, jika kita menghayati desain besar Allah untuk mengakhiri zaman ini, maka berbagai friksi dan ketegangan yang terjadi di antara gerakan Islam menjadi kurang relevan."Kita harus semakin rajin merapatkan barisan, seperti pada shalat berjama'ah," katanya.
Menurut Anda, kenapa tema tentang akhir zaman kurang disukai olehmasyarakat?
Tidak aneh, sebab itu sudah diisyaratkan Nabi sejakberabad-abad yang lalu. Kata Rasulullah Saw, "Dajjal tidak akan muncul sebelum ummat manusia lupa membicarakan Dajjal dan imam-imam di mimbar pun tidak menerangkan lagi tentang Dajjal."Rasulullah juga sudah menganjurkan agar kita berdoa usai membaca tahiyata khir di setiap shalat, seperti diriwayatkan Imam Bukhari. Isi doa ituadalah permohonan agar kita terhindar dari fitnah jahanam, fitnah dunia,dan fitnah Dajjal.

Sayang, ummat Islam sering mengabaikan masalah ini.Kenapa Anda concern bicara tentang tema ini?
Huru-hara akhir zaman itu sudah sangat dekat. Ummat harus diingatkan.Kalau tidak, saya khawatir mereka tidak sanggup mengantisipasi huru-hara atau munculnya Imam Mahdi itu. Misalnya, bila nanti Imam Mahdi muncul, mereka tidak bergabung tetapi malah mencaci maki. Bisa saja nanti CNN akan memberitakan bahwa Imam Mahdi itu seorang teroris. Kalau kita ikut-ikutan, kan repot. Selama ini, tema akhir zaman biasanya cuma menjadi serpihan-serpihan lepas dari tema yang lain. Padahal Nabi telah menjelaskan kepada kita akan adanya grand design dari Allah. Mestinya ummat berlomba-lomba untukmenyesuaikan diri dengan grand design itu, yang pasti akan tetap berjalan terlepas apakah kita setuju atau tidak.Kita jangan cuma mengandalkan otak sendiri dalam merancang perjuangan. Kekalahan ummat Islam saat ini sudah amat parah,
Bagaimana otak kita akan mengalahkan musuh?
Kalau kita di suruh membuat pesawat F-16, Belum tentu dalam waktu 100 tahun bisa. Tentu saja kita tidak boleh menjadi fatalis. Kita harus berbuat semaksimal mungkin. Dan ada satu momentum yang harus diantisipasi. Begitu momentum itu datang, namun kita tolak,maka berarti kita kehilangan peluang untuk menjemput kemenangan. Kitaharus terlibat di dalamnya. Ada sebagian orang berpendapat, hadits-hadits tentang akhir zaman itu derajatnya tidak sampai mutawatir.
Bagaimana menurut Anda?
Saya ini bukan ahli hadits ya. Tetapi tanda-tanda akhir zaman yang ditulis para ulama rasa-rasanya tidak pernah luput membahas tentang Imam Mahdi. Apa yang seharusnya dilakukan ulama, berkaitan dengan huru-hara akhir zaman? Mestinya para ulama banyak berbicara tentang ini, harus bisa menjadi sumber ilmu bagi kita. Anehnya, justru orang yang menulis buku-buku akhir zaman berasal dari orang teknik. Misalnya Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam", berlatar belakang insinyur.Belakangan ia baru menempuh S-2 di Fakultas Da'wah Universitas Al-Azhar, Kairo. Bukunya itu betul-betul spektakuler dan menjadi best-seller.
Kenapa bukan ulama yang menulis itu?
Jangan-jangan ini sebuah isyarat bahwa kelak ketika Imam Mahdi datang, beberapa ulama akan menolak sebagaimana pendeta-pendeta Yahudi-Nasrani menolak Nabi Muhammad.Tidak mustahil pula ada aktivis harakah yang akan menolak kedatangan Imam Mahdi itu. Dan sebaliknya, orang Islam yang saat ini masih bergelimang kemaksiatan tidak mustahil bisa menjadi prajurit-prajurit yang bergabung dalam barisan Imam Mahdi. Beragama itu bukan urusan ilmu semata, tapi juga amal.
Anda pernah mendiskusikan dengan para ulama tentang kekhawatiran diatas?
Secara formal belum.

Anda berencana melakukannya suatu saat?
Pasti. Tapi tunggu dulu lah, sebab sebagian mereka sekarang sedang sibuk mengurus dan memikirkan bangsa dan ummat . Nanti kalau suasananya sudah adem.Dengan tema ceramah futuristik tentang akhir zaman,
Apakah pernah ada orang yang menilai Anda sebagai ustadz yang suka menjadi pengkhayal?


Alhamdulillah belum ada. Tetapi banyak yang bertanya, misalnya tentang kemunculan Isa Al-Masih.
Bukankah ini bertentangan dengan dalil Al-Quran yang menyatakan bahwa Muhammad adalah Nabi terakhir?
Tidak, karena Isa As nanti datang tidak menjadi Nabi yang membawa kitab baru. Ia menyempurnakan tugas yang belum sempat dikerjakan dulu, yaitu mengajak kembali ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) untuk masuk Islam. Ada pula sunnah yang belum dikerjakan Isa As, yaitu menikah. Padahal beliau kan pengikut syariat Muhammad.
 Ada beberapa hadits shahih yang berisi tentang Isa as akan menikah?
Isa As akan turun dalam usia 33 tahun, persis seperti usia ketika dia dulu diangkat Allah Swt ribuan tahun lalu. Ibarat tape recorder, Isa as sekarang ini sedang "pause", nanti turun akan "play" lagi. Kelak,menurut hadits, Isa As akan wafat dan dimakamkan di dekat pemakaman Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar di Masjid Nabawi. Saat ini tempat itu masih kosong, dan memang disediakan untuk Nabi Isa As.
Ihsan Tandjung dilahirkan di Kualalumpur (Malaysia), 24 Agustus 1961.Masa kecil sampai remaja bungsu dari lima bersaudara ini banyak dihabiskan di luar negeri. Maklum, ayahnya, Zainal Arifin Tandjung(almarhum) adalah seorang diplomat. Ibunya, Zulhana Nasution. Keluarga diplomat ini baru bisa tinggal tetap di Jakarta setelah sang kepala keluarga pensiun. Saat itu Ihsan duduk di bangku SMA. Lulus sekolah lanjutan atas, Ihsan melanjutkan kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Selama di kampus, pria ramah ini banyak terlibat dalam kegiatan keruhanian. Namun, karena semakin gelisah berhadapan dengan ilmu psikologi yang sudah banyak dipengaruhi pemikiran sekuler dan atheis,Ihsan berhenti kuliah. Ia menekuni bahasa Inggris di universitas yang sama, dan bahasa Arab di LIPIA, Jakarta.
Pada tahun 1984, Ihsan kerap mengisi pembinaan ruhani pelajar SMA diwilayah Jakarta dan sekitarnya. Sejak itulah ia terbiasa tampil di atas mimbar. Bahkan kemudian Ihsan sering diundang ceramah ke luar negeri.Saat ini wajahnya kerap menghiasi layar televisi. Bagi pelanggan Al-Quran Seluler via telepon genggam, suaranya tentu tak asing lagi. Sebuah situs berita di internet bernama Eramuslim juga memintanya menjadi konsultan keluarga. "Yang ini lebih banyak ditangani istri saya," kata suami Siti Aisyah Nurmi Bachtiar ini.
Kini jadwal ceramahnya semakin padat. Tak jarang, dia sudah harus meninggalkan rumah sebelum subuh untuk mengisi ceramah. Bulan Ramadhan mendatang, jadualnya sudah full. Ketika Hidayatullah mewawancarainya, Ihsan secara berurutan dalam sehari harus mengisi pengajian di tiga tempat yang berbeda. Di sela-sela acara itu, Ihsan menyempatkan pulang sejenak untuk "menyapa" keluarganya. Baru kemudian berangkat ceramah lagi.Ihsan Tandjung tinggal di Kelapa Dua, Depok (Jawa Barat), bersama istridan sembilan anak yang sangat dicintai dan mencintainya.
Jadwal ceramah Anda cukup padat. Apakah tidak pernah merasa letih untukberda'wah?
Kalau letih fisik ya jelas dong. Tetapi letih dalam arti mental, alhamdulillah tidak.
Bagi saya, da'wah adalah kegiatan yangsudah melekat dalam hidup.


Apa resepnya agar tetap bersemangat di jalan da'wah?

Terus membuka mata dan telinga. Akan tampak jelas di depan saya, kondisimasyarakat sangat memprihatinkan. Itu membuat saya berpikir, ternyatada'wah kita ini belum apa-apa. Malah saat ini aktivis da'wah dituduh menjadi teroris.

Anda juga aktif berda'wah di luar negeri. Punya pengalaman yangmengesankan?

Banyak. Orang-orang Islam di luar negeri ramah-ramah. Saya pernah bertemu orang Turki di sebuah masjid di Jerman. Ketika dia tahu bahwa saya orang Indonesia, dia langsung mengajak saya ke sebuah ruangan.Dia menunjukkan peta wilayah kekhalifahan Turki Utsmany yang membentangdari Maroko (Afrika) sampai Maluku (Indonesia). "Inilah wilayah kita,tapi dulu," begitu katanya.
Ketika di Arizona (AS), saya ketemu dengan seorang pemuda yang mengaku lahir di Palestina. Saya memperkenalkan diri dengan nama panggilan dirumah, yaitu Abu Izzuddin. Karena salah satu anak saya bernama IzzuddinAl-Qassam. Dia langsung memeluk saya, erat sekali. "Ketika Anda menyebut nama salah seorang tokoh pejuang yang betul-betul membela Palestina, saya jadi yakin bahwa orang seperti Anda inilah yang akan ikut membebaskan Palestina," katanya.
Ada pengalaman yang tidak menyenangkan?
Ada, masih di AS, sekitar tahun 1994. Saya diundang ceramah di Islamic Centre oleh orang Malaysia di sana. Dia berkata, "Maaf Ustadz, yang dengerin ceramah cuma orang Indonesia." "Kenapa?" saya tanya. "Kalau kita mengadakan acara pengajian terbuka, Muslim dari berbagai Negara pasti datang kecuali dari Indonesia. Kalau ustadznya dari Indonesia. Dan undangannya dikhususkan untuk orang Indonesia, insyaAllah mereka akan datang." Kenapa bisa begitu? Dia menjawab, "Karena orang Indonesia jarang ke masjid."Rupanya, orang Indonesia kalau kumpul ya sesama orang Indonesia saja. Itupun tidak di masjid. Menurut pandangan teman Malaysia itu, orang Indonesia di luar negeri seperti katak dalam tempurung. Ini fenomena yang memang sering saya jumpai. Kalau kita ke Islamic Centre atau masjid, kita akan mudah menjumpai kaum Muslimin dari Arab, Mesir,Pakistan, Bangladesh, tetapi jarang menemui orang Indonesia. Ini sekaligus kritik kepada para da'i, termasuk saya. Kita harus lebih gencar menyerukan kepada orang MALAYSIA ini agar gemar SOLAT di masjid.*
Sumber : eramuslim.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Give comments and criticism are best for this blog the better

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...