Berbicara masalah syukur tentu semua orang bisa mengucapkan, kalau itu menyangkut kenikmatan. Akan tetapi yang paling berat mengucap syukur apabila kita mendapat kesengsaraan. Lantas muncul sebuah pertanyaan bukankah kita bersyukur ketika mendapatkan keberuntungan?. Perlu diketahui kalau kita bersyukur misalnya terkena musibah rumah hancur karena gempa, “Alhamdulillah saya dan keluarga masih selamat dari peristiwa tersebut, walaupun rumahku hancur berantakan.
Kata syukur mengarahkan kita untuk selalu berpikir positif dan juga dapat merubah paradigma negatif terhadap segala yang tidak mengenakkan menjadi lebih ringan untuk dirasakan dalam menjalaninya . Orang lain mungkin berkata bahwa kita tidak realistis. Namun, bersyukur adalah sikap menerima kenyataan dengan ikhlas baik senang maupun susah.
Bersyukur dapat memotivasi kita untuk bergerak maju dengan penuh antusias. Tak ada yang meringankan hidup selain sikap bersyukur.
Maknanya semakin banyak kita bersyukur semakin banyak kita menerima hal-hal positif. Semakin jauh kita mengingkari, semakin berat beban yang kita rasakan pada diri sendiri. Banyak orang yang terpaku pada kegagalan lalu mengingkarinya. Sedikit sekali yang melihat keberhasilan lalu mensyukurinya. Kita tak akan pernah berhasil dengan menyalahkan diri sendiri, orang lain dan keadaan yang ada di sekelilingnya . Kita berhasil karena berusaha dan berdo’a. Sedangkan Usaha kita lakukan karena melihat sisi positif apapun hasil yang akan didapatkan. Hanya dengan bersyukurlah sisi positif itu tampak indah pada pandangan kita.
Mulailah menatap hari dengan penuh keindahan dan sertakanlah niat untuk merasakan setiap keiindahan yang hadir setiap detik. Bukalah pikiran dan hati. Carilah keindahan dari apa yang hadir disetiap peristiwa kita. Ketika hujan turun, rasakan kesejukan yang ditebarkan nya ke penjuru bumi. Amati keindahan setiap tetesan hujan. Meski guntur dan kilat bersahutan, carilah keindahan yang hanya sekejap hadir, sebagaimana kita menanti lampu blizt fotografer yang menangkap senyum terbaik kita. Ketika panas tiba, rasakan kehangatn yang menyelimuti udara. Carilah sinar matahari bagaikan burung kecil yang mengeringkan bulu-bulu sayapnya.
Bahkan ketika hujan dan panas datang bersamaan , carilah keindahan disana. Hanya karena hujan dan sinar matahari maka pelangi akan menampakan keindahannya.
Bersyukur adalah befikir positif. Seseorang si A yang sudah berjalan jauh di pedalaman selama tiga hari dan tidak mendapatkan makanan atau pun minuman, suatu ketika menemukan air setenganh gelas. Ia berpikir negatif “ Mana mungkin air yang hanya setengah gelas itu bisa memuaskan lapar dan dahaganya yang teramat sangat. “ Maka setelah air yang setengah gelas diminum ia tidak menjadi puas dan tetap merasa lapar dan haus.Disaat bersamaan si B yang juga sudah berjalan selama tiga hari tanpa makan dan minum, menemukan air setengah gelas . Ia berpikir positif “ Alangkah nikmatnya air yang walau hanya setengah gelas itu dapat memuaskan dirinya yang sudah tiga hari tanpa makan dan minum. “ Maka setelah air yang setengah gelas itu di minum dia merasa puas dan nikmat.
Mereka yang melihat dari kaca mata negatif mudah tertekan. Sedangkan, mereka yang melihat setiap keadaan melalui pandangan positif, akan mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan.
Terkadang mempertanyakan “ mana yang lebih dahulu tercipta : Telur atau ayam “ tidak selalu relevan. Kita bisa mendebatkan apa pun jawaban yang diberikan. Alih-alih mendapat kejelasan, seringkali malah berputar-putar memusingkan kepala. Jauh lebih berharga bila kita menjaga apa yang kita miliki sekarang. Bila telur yang berada dalam genggaman, eramkanlah hingga menetaskan anak-anak ayam. Sebaliknya, bila ayam yang kita miliki, peliharalah agar dapat memberikan telur –telurnya pada kita. Rawatlah apa yang ada dalam penjagaan kita. Gunakan itu sebaik-baiknya. Untuk itulah kita dianugrahi oleh Tuhan akal pikiran dan juga hati.
Sesuatu yang bermanfaat akan semakin bermanfaat bila kita mensyukurinya. Yaitu bila kita menggunakan sesuai dengan tujuan, merawatnya sepenuh hati, dan menjaga agar manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak orang. Harta semakin berharga bila tidak hanya ditimbun di gudang, namun dishodaqohkan.Sebagaimana mobil BMW yang didiamkan bertahun-tahun dalam garasi tak lebih berharga dibanding mikrolet tua yang menarik penumpang, kemudian hasilnya disumbangkan untuk orang yang lebih membutuhkan.
Wallahu a’lam bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Give comments and criticism are best for this blog the better