Berita tentang adanya sungai di bawah laut yang telah ditemukan oleh Mr. Jacques Yves Costeau di Cenote Angelita, sebuah kawasann di negara Meksiko cukup menggemparkan dunia. Dan Mr Jacques pun akhirnya masuk islam, setelah ia juga mendapati tentang hal itu di Al-Qur’an dan memang berita ini sebenarnya sudah dinyatakan oleh Allah pada 14 abad silam dengan mewahyukannya kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril AS. Sebagaimana dalam suroh Al-Furqon ayat: 53 yang berbunyi :
“dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi”.(QS. Al-Furqon : 53)
Dan selain masalah sungai bawah laut pada sebuah kejadian yang sesungguhnya sudah terjadi tentang masalah ayat di atas yaitu venomena gelombang besar, arus kuat, dan gelombang pasang di Laut Tengah dan Samudra Atlantik. Air Laut Tengah memasuki Samudra Atlantik melalui selat Jibraltar. Namun suhu, kadar garam, dan kerapatan air laut di kedua tempat ini tidak berubah karena adanya penghalang yang memisahkan keduanya. Dari ini saja kita bisa membaca tentang ayat-ayat kauniyah yang sesungguhnya, selain ayat kauliyah berupa teks itu sendiri, betapa Allah begitu besar dan agungnya memperlihatkan kemaha besaran-Nya kepada hambanya, lantas nikmat mana lagi yang kita ingkari?.
Ya salah satu di antara sekian sifat lautan yang baru-baru ini ditemukan yaitu masalah sungai bawah laut juga masalah venomena gelombang besar, arus air yang kuat dan gelombang pasang di laut tengah juga telah diterangkan pada ayat:19-20 di suroh Ar-Rahman yang berbunyi :
19. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
20. antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing [1443]
Tafsirannya :
[1443] Di antara ahli tafsir ada yang berpendapat bahwa la yabghiyan Maksudnya masing-masingnya tidak menghendaki. dengan demikian maksud ayat 19-20 ialah bahwa ada dua laut yang keduanya tercerai karena dibatasi oleh tanah genting, tetapi tanah genting itu tidaklah dikehendaki (tidak diperlukan) Maka pada akhirnya, tanah genting itu dibuang (digali untuk keperluan lalu lintas), Maka bertemulah dua lautan itu. seperti terusan Suez dan terusan Panama.
Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain ini telah ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya fisika yang dinamakan "tegangan permukaan", air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-93.)
Sisi menarik dari hal ini adalah bahwa pada masa ketika manusia tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai fisika, tegangan permukaan, ataupun ilmu kelautan, hal ini dinyatakan dalam Al Qur’an. Dan lagi-lagi ayat Al-Qur’an telah membuktikan kebenarannya kepada umat manusia, jadi kitab Al-Qur’an benar-benar mukzizat yang nyata yang tak akan pernah bisa terbantahka hingga akhir zaman atau hingga datangnya hari kiamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Give comments and criticism are best for this blog the better