Kudekati napas dalam detak
Kusentuh halus kulit dalam kesunyian
Kuusap lembut air dalam kesejukan
Kutatap penuh mushaf dalam genggaman
Kusentuh halus kulit dalam kesunyian
Kuusap lembut air dalam kesejukan
Kutatap penuh mushaf dalam genggaman
Wahai Jiwa yang bertemankan kesunyian
Wahai Jiwa yang masih bertemankan keserakahan
Wahai Jiwa yang suka berkhayal
Leburlah dan celuplah keangkuhan yang masih melekat pada Jiwamu.
Buanglah khayalan kosong tuk menyongsong hari esok yang pasti datang
Masih ada keteguhan dan keikhlasan
Masih ada kedamaian dan harapan
Wahai Jiwa-Jiwa yang merindukan peradaban islam
Haruskah kita biarkan generasi yang lemah
Semua itu adalah harapan
Haruskah kita perikan air mata tuk menunggu dengan sendirinya
Hingga berlalu tanpa ada usaha
Wahai Jiwa-Jiwa yang merindu
Bangunlah dari tidurmu
Bangkitlah dengan penuh optimis
Usapkanlah air wudhu
Tundukkanlah mukamu pada pematang salju kesunyian
Wahai Jiwa-Jiwa yang merindu
Masih ada harapan
Janji Rabb sudah kita hujamkan
Pada seluruh alur darah kita dalam-dalam
Hingga tiada lagi celah kemusyrikan
Pada setiap alur napas yang meski tertahan
Ya Robi”
Ingin rasanya hamba ini terus bersama-Mu
Tuk membasuh titik hitam dihati
Ya Robbi
Angkatlah seorang pemimpin yang berhati nurani
Pemimpin yang berani melaawan tirani kapitalis
Tuk merubah peradaban jahiliyah yang kini dilanda kepanikan
Jangan biarkan generasi terhipnotis oleh tokoh-tokoh piktif
Generasi yang mengidolakan Superman, Batman dan Wonder Woman yang tak terkalahkan
Meski tanpa senjata di tangan
Kini semua tau tentang sebuah peradaban yang mulai tunjukkan kelemahan
Akan ketidakmampuan mengurusi fitrah umat dalam genggaman
Tentang kapitalisme yang tumbang
Dan Islam yang kini mulai bersinar terang
Ya Robbi
Tragedi demi tragedi
Telah menyisakan dua sisi mata uang
Antara yang semakin teguh membela risalah Ilahi
Dan yang kembali ciut nyali
Menutup diri dan ketakutan akan intimidasi
Ya Robbi
Jika takdir itu sudah pasti
Jika syahid sudah menjadi cita-cita
Kuatkanlah Jiwa-Jiwa yang merindukkannya
Karna ku yakin syahid jalan pintas menuju Ilahi
Mari songsong lembutnya sekeping peluru tirani
Da n yakinlah kesyahidan berbalas senyuman bidadari
Bidadari jelita semarbak mewangi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Give comments and criticism are best for this blog the better