Mengenal Rasul perlu mengenal sifat-sifatnya. Bahagian tingkah laku, seperti kepribadian, dan penampilan beliau diwarnai oleh sifat terpuji. Ya yang saya maksud disini adalah Nabi Muhammad SAW dapat digambarkan melalui sifat-sifatnya. Dengan mengetahui sifatnya diharapkan kita menyadari siapa sebenarnya Rasulullah dan kemudian kita dapat meneladaninya.
Kehidupan sehari-hari Nabi seperti manusia biasa pada umumnya beliau sangat sederhana, meskipun sebenarnya istri beliau adalah seorang pengusaha. Dari kesederhanaan inilah rupanya yang menarik untuk diikuti oleh para sahabatnya pada waktu itu, selain tingkah lakunya yang sangat rendah hati, dari sifat ini saja sudah dapat mengundang rasa simpati.
Dari apa saja yang disampaikan oleh Rasulullah selalu diikuti oleh pengikutnya, kerana memang apa yang ia katakan itu sejalan dengan sifat beliau yang ummi, selain itu beliau adalah orang yang cerdas bererti apa yang dibawanya adalah hasil daripada pemikiran dan analisa yang mendalam ketika beliau bertahannus di goa khiro.
Sifat amanah pulalah yang sangat melekat pada diri beliau sehingga kita sebagai muslim perlu mengikuti sifat ini dengan penuh kesungguhan begitupun dengan sifat lainnya seperti tabligh. Sifat-sifat ini menggambarkan akhlak mulia yang diwarnai oleh akhlak Al Qur,an dan sangatlah sesuai dijadikan sebagai contoh yang baik bagi umat.
1. Basyariyah (manusia)
Rasul sebagai manusia biasa seperti kita semua. Perbedaannya adalah Allah memberikan wahyu kepada beliau untuk disampaikan kepada umat manusia. Kenapa Allah SWT perlu menegaskan bahwa Rasul itu manusia biasa. Dengan penegasan ini maka dapat disimpulkan bahwa Rasul dari golongan kita juga, dari manusia yang seperti kita juga misalnya makan, minum, tidur, beristeri, bekerja, belajar, dan sifat-sifat kemanusiaan lainnya.
Perbedaannya hanyalah terletak kepada amanah yang Allah berikan kepada Rasul yaitu wahyu. Dengan meyakini bahwa Rasul seperti kita maka tidak ada alasan bagi kita untuk menolak perintah Rasul, tidak ada alasan tidak mampu, atau alasan lainnya. Dan sibuk ngurus anak, isteri, sibuk karena pekerjaan dan sebagainya. Kalau dipikir-pikir Rasul juga mempunyai tanggung jawab juga terhadap anak, isteri dan urusan lainya.
2. 'Ismah (terpelihara dari kesalahan)
Manusia biasa yang tidak mendapatkan wahyu mungkin melakukan kekhilafan dan kesalahan. Tetapi bagi para Rasul yang diberi amanah untuk menyampaikan dakwah mesti terpelihara dari kesalahan kerana yang disampaikan adalah sesuatu yang berasal dari Allah SWT. Allah SWT perlu memelihara aturan dan firmannya dari kesalahan. Dengan sifat Rasul demikian itulah beliau dijaga oleh Allah SWT maka apa yang dikeluarkan Nabi adalah benar dan kita perlu meyakininya.
3. Sidq (benar)
Rasulullah mempunyai sifat siddiq yang membawa kebenaran. Orang yang membawa kebenaran tentunya harus mempunyai sifat sidiq sehingga apa yang disampaikan dapat diterima. Oleh karena itu, karena sifat inilah sebagian masyarakat jahiliyah menerima Islam. Sifat sidiq bererti mengikuti Islam sebagai sumber kebenaran. Tidak mengikuti Islam bererti mengikuti hawa nafsunya sehingga menjauhkan diri dari kebenaran.
Sebagaimana firman Allah dalam suroh Az-Zumar ayat : 33 yang artinya :
“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya mereka itulah yang bertaqwa” dan firmannya pada suroh An-Najm ayat: 3-4 yang artinya:
“Dan tidaklah yang dia ucapkan itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)”
4. Fathonah (cerdas)
Kecerdasan Rasulullah dapat dilihat bagaimana ketika ia menyusun dakwah dan strategi-strategi seperti melawan musuh ketika kaum muslimin diserang, berdakwah ke tempat lain dan sebagainya. Di antara kecerdasan Rasul adalah mempunyai pandangan jauh kedepan bahwa Islam akan menaklukkan Mekah dan menaklukkan Khaibar. Rasul menggambarkan pada saat itu ummat Islam akan masuk ke Masjidil Haram dengan aman sentosa. Kecerdasan Rasulullah dalam memperhitungkan kekuatan Ummat Islam dan kelemahan pihak lawan juga dibuktikan di dalam peperangan lainnya.
5. Amanah
Sifat lainnya adalah Amanah. Amanah secara umum bererti bertanggungjawab terhadap apa yang dibawanya, menepati janji, melaksanakan perintah, menegakkan keadilan, memberikan hukum yang sesuai dan dapat menjalankan sesuatu yang telah disepakati. Sifat demikian dimiliki oleh para Rasulullah. Sifat ini sangatlah diperlukan di dalam kehidupan, oleh karenanya tidak hanya dalam segi ibadah khusus tetapi secara umum seperti bekerja, belajar dan berhubungan dengan orang lain. Terhadap atasan di tempat kita bekerja akan menyenangi kita yang mempunyai sifat amanah ini bahkan dengan sifat ini kita bisa sukses dalam meniti karier.
6. Tabligh (menyampaikan)
Salah satu rahasia kenapa Islam tersebar dengan cepat ke seluruh pelosok belahan dunia. Jawabannya sederhana saja karena adanya sifat tabligh yang dimiliki oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Setiap muslim merasakan nikmatnya berislam tanpa ada paksaan dari manapun, karena memang pada dasarnya islam sangat anti kekerasan. Islam sebagai agama yang membawa misi perdamaian bukan mencari kekerasan seperti teroris. Islam datang bukan menciptakan kekacauan tapi ia melahirkan ketenangan.
7. Azzam (komitmen)
Rasulullah SAW beserta para sahabatnya sangatlah dikenal dengan komitmenya dengan Islam dan apa yang dibawanya. Beliau salah satu manusia yang paling sabar dan tidak merasa takut sedikitpun menghadapi cemohan, cibiran dan siksaan dari kafir quraisy. Rasulullah memiliki komitmen dan dapat menghadapi setiap tantangan dengan penuh lapang dada. Sifat azzam ini perlu dicontoh bagi umat ini, kerana dengan sifat inilah, nilai-nilai Islam pada diri kita menjadi tertanam kuat dan berakar. Tanpa azzam maka godaan syaitan dan gangguan musuh menjadi terasa berat.
8. Khuluqin Azim (akhlak yang mulia)
Sifat-sifat yang dimiliki oleh para rasul menggambarkan akhlak yang mulia. Akhlak mulia bererti akhlak yang tinggi, maka untuk mencapainya perlu proses dan latihan. Tidak semua manusia bisa mencapai akhlak ini kecuali mereka yang selalu melatihnya dengan mujahadah yang tinggi. Akhlak mulia yang dimiliki seseorang maka akan disenangi oleh orang lain, hanya orang yang berakhlaklah yang selalu dirindukan oleh orang-orang atau masyarakat.
9. Akhlak Qur'an
Akhlak mulia adalah juga akhlak Al Qur'an. Bererti akhlak Rasul adalah berupa amalan dan tingkah laku yang sesuai dengan Al Qur'an atau yang diarahkan oleh Al Qur'an. Jadi untuk mendapati akhlak mulia seperti yang dimiliki Rasul maka mesti mengamalkan Al Qur'an dalam kehidupan sehari-harinya. Rasulullah ibaat Al-Qur’an berjalan. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Aisyah RA ketika salah seorang sahabat bertanya “bagaimanakah akhlak RasululLah? jawabannya adalah khuluquhu Al Qur'an.
10. Uswatun Hasanah (teladan yang baik)
Pada diri Rasul Muhammad SAW terdapat contoh yang baik yaitu akhlak yang mulia yang digambarkan oleh Allah SWT. Sebagai contoh yang nyata bagaimana menjadi muslim yang berakhlak mulia dan bagaimana al Qur'an tertanam dalam diri kita maka ikutilah Rasulullah. Bagi kita yang mengikuti beliau karena semata-mata ingin mengharapkan rahmat-Nya agar tercurah, dan selain itu agar dapat mengingat kebesaran-Nya.
Sebagaimana yang difirmankan dalam ayat-Nya yaitu suroh Al-Ahzab ayat : 21 yang artinya “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. Wallahu a’lam bissawaab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Give comments and criticism are best for this blog the better