Di antara bentuk kesesatan Syi’ah selain merubah ayat
Al-Qur’an juga perbuatannya yang suka mencela bahkan menghina ‘Aisyah
radhiyallahu ‘anha dengan perkataan atau perbuatan yang sangat keji dan munkar.
Padahal ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha merupakan Ummul Mukminin, istri Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dan merupakan istri yang paling dicintainya.
simaklah Fakta Kitab Syi'ah telah merubah ayat Alquran
faktanya lihat screen shoot pada gambar dibawah ini !!!
berikut terjemahannya :
الحسين بن محمد، عن معلى بن محمد، عن علي بن أسباط، عن علي ابن أبي حمزة،عن أبي بصير، عن أبي عبد الله (عليه السلام) في قول الله عز وجل:
(ومن يطع الله ورسوله (في ولاية علي وولاية الأئمة من بعده) فقد فاز فوزا عظيما) هكذانزلت.
اصول الكافي ص 262
Artinya :
dari Al Husain bin Muhammad , dari 'Ali bin Asbath,dari 'Ali
bin Abi Hamzah, dari Abu Bushair dari Abu Abdillah ('alaihissalam) mengenai
firman Allah 'azza wa jalla :
ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما
Barangsiapa
yang menta'ati Allah dan rasul-Nya sungguh ia telah memperoleh kemenangan
dengan kemenangan yang besar.
[Al Ahzab 33: 71]
(menurut syi'ah ada tambahan ) yang benarnya begini :
ومن يطع الله ورسوله (في ولاية علي وولاية الأئمة من بعده) فقد فاز فوزا عظيما)
Artinya : dan
barangsiapa yang menta'ati Allah dan rasul-Nya (didalam wilayah 'Ali dan
wilayah para imam setelahnya) sungguh ia telah memperoleh kemenangan dengan
kemenangan yang besar. Demikian inilah ayat yang turun
[Ushulul Kafi hal 262]
Komentar kami semua atas nama Ahlusunnah wal jamaah:
Apakah ingin diingkari fakta syi'ah tidak beriman kepada
Alquran yang telah sempurna yang tidak perlu direvisi ?
Kalau Syi'ah beriman dengan alquran mengapa harus merubah
lafazh pada ayat tersebut ?
Dan yang lebih mengherankan lagi sudah banyak merubah
ayat malah mau menghilangkan lagi surah An-Nur terutama ayat yang artinya:
”Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah
dari golongan kamu juga. janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi
kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat
Balasan dari dosa yang dikerjakannya. dan siapa di antara mereka yang mengambil
bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang
besar”
إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ
الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آَمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا
وَالْآَخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Sesungguhnya
orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di
kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di
akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui”. (QS. An Nur: 19)
إِنَّ الَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ
الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ لُعِنُوا فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَلَهُمْ
عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya
orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman
(berbuat zina), mereka kena la’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab
yang besar”. (QS. An Nur: 23)
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ
وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ
لِلطَّيِّبَاتِ أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ
وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
“Wanita-wanita yang
keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat
wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk
laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang
baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh
mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).
(QS. An Nur: 26)
Yaman pada saat ini sudah dikuasai
oleh syi’ah dengan cara mengkodeta pemerintahan sebelumnya yang dikuasai aswaja
dan sekarang mereka sudah berani berulah
lagi salah satunya ingin surat An-Nur ayat 11, 19, 23 dan ayat 26 dalam
Al-Qur’an, agar dihapus dari kurikulum sekolah karena dianggap menimbulkan
fitnah.
Sebagaimana diketahui, Allah Subhanahu wa Ta’ala membebaskan istri Rasululullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Aisyah binti Abu Bakarradhiyallahu ‘anha dari fitnah keji dalam surat ke-24 dari Al-Qur’an itu.
Kalau kita baca sejarahnya sebagaimana
diketahui, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah membebaskan Aisyah radhiyallahu ‘anha dari tuduhan perzinahan yang
dihembuskan oleh orang-orang munafik. Fitnah itu sempat membuat Rasulullah
terguncang dan menjauhi Aisyah selama beberapa hari.
Akan tetapi, Allah Subhanahu wa
Ta’ala menurunkan ayat 11 dari surat An-Nuur yang menegaskan bahwa seluruh
tuduhan itu adalah dusta dan dihembuskan oleh orang-orang munafik. Peristiwa
itu dikenal denganHaditsul Ifki. Wallahu a’lam bissawaab.
Sumber: yemen-press.com dan
kiblat.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Give comments and criticism are best for this blog the better