Assalamu'alaikum hallo sobat, saudara-saudari semua kali
ini saya ingin berbagi pengalama dan ilmu bagaimana mengatasi guna-guna,
sihir,gangguan Jin dan gangguan lainnya seperti kesurupan. Saya
pribadi punya pengalaman diganggu jin lewat guna-guna waktu itu ketika tidur
malam, kebetulan saya lupa baca wirid dan do’a sebelum tidur karena ngatuk
berat langsung aja tidur diranjang selang beberapa menit terlelap tiba-tiba
badan saya terasa berat dan sangat sulit rasanya untuk bangkit bahkan tangan
saja sama jari tidak bisa digerakkan.
Dalam kondisi badan lemas karena susah digerakkan akhirnya
saya coba melawan dengan membaca ayat kursi akhirnya lepas, kemudian saya coba
untuk berdiri dan ketika sudah mampu berdiri saya melihat teman saya matanya
merah tanpa berpikir panjang sayapun akhirnya memukul teman saya yang kebetulan
ia ada dikamarku lagi membaca, temanpun reflek untuk menangkisnya. Dan teman
mencoba menyadarkan diriku yang lagi tidak sadar, singkat cerita saya kembali
sadar setelah ia juga membacakan do’a dan wirid dan kemudian meniupkan
ketelingaku.
Saya disini tidak ingin berpanjang lebar menceritakan
kronologis tentang diriku karena saya hanya inigin berbagi sedikit tentang
masalah santet dan perdukunan yang cukup marak di Tanah Ai ini.
Sebelum kita mengenal lebih jauh apa
itu Dukun ? sebenarnya ada yang lebih mendesak diketahui yaitu ciri2 seorang itu
bisa dikatakan Dukun seperti yang
pernah disampaikan oleh Ust. Arifin Ilham yaitu :
Tidak
mengunakan nama aslinya, tetapi nama yang dikesankan ada “kedigjayaan”
Inilah
ciri khas para dukun dan paranormal. Mereka sangat suka menggelari diri
mereka dengan sebutan-sebutan aneh dan menyiratkan kesaktian. Para dukun
juga menggelari mereka sendiri dengan julukan ‘Ki’ contoh : Ki Gendeng……., Ki Joko…….., dan lain-lain. Yang
bergelar ‘ustadz’ pun tidak sedikit, padahal nama aslinya bisa jadi adalah
‘Muhammad Susilo Wibowo’
Hobbi
sekali memamerkan kesaktiaannya
Salah
satu contoh yang sering muncul di TVRI dan JakTV adalah ‘Ustadz Fulan’ yang
suka memamerkan kesaktiannya, yakni tidak mempan disayat dengan pedang atau
alat tajam lainnya. Juga para dukun dan paranormal lainnya suka
mendemonstrasikan kesaktian, seperti atraksi kekebalan, debus, tenaga dalam,
dan lain-lain.
Ilmu Syariat agamanya
tidak mumpuni
Dukun
yang berkedok ustadz selalu membawa ciri khas dukun, yaitu sama sekali kurang
dalam dalil baik dari Al-Qur’an dan sunnah. Dakwahnya mengajak pada kesyirikan
dan kesesatan.
Memanfaat para tokoh
untuk melegalisir prakteknya, yang sebenarnya tokoh tersebut belum tahu persis
praktek tersembunyinya karena sang dukun menampilkan kesan seakan seusai
“syariat”
‘Ustadz
Fulan’ yang sering muncul di TVRI dan JakTV, misalnya, sering mengundang
ustadz-ustadz selebritis seperti Ustadz Jefri Al Bukhori, Ustadz Solmed, dan
lainnya untuk duduk bersama pada acara mengiklankan pengobatan padepokannya.
Prakteknya
ikhtilaath menjamah bukan mahramnya
Peruqyah
syar’i sangat anti menyentuh secara langsung pasiennya, jikapun harus memakai
sarung tangan itupun untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sedangkan ‘Ustadz Fulan yang sering muncul di TV, sangat suka menyentuh
non mahram hingga bersentuhan kulit. Dan di padepokannya terlihat
berikhtilat bercampur baur antara laki-laki dan perempuan tidak
dipisah
sama sekali.
Berani
bayar media untuk promosinya
Sebagian
orang menyangka stasiun televisi yang menanyangkan acara ustad-ustadz dukun
tersebut yang mengundang sang ustadz. Jangan dikira kemunculan itu gratis dan
dibayar! Justru dukun berbaju ustadz inilah yang membayar TV agar bisa tampil
promosi pengobatan perdukunannya.
Dengan bahasa mahar,
infak, namun jelas tarifnya “wah”, disertai ancaman kalau tidak segera diobati
akan mati, kalau tidak segera ditransfer doanya tidak sampai, penyakit tidak
sembuh, dan sebagainya
Ciri khas
dukun ialah sangat suka menakut-nakuti pasiennya bahwa sakitnya berat, maka
pengobatannya lama dan harus bayar mahar yang tinggi sampai puluhan juta
mengalahkan pengobatan kedokteran. Ustadz Fulan yang sering muncul di TV
suka mengancam pasiennya jika tidak melunasi hutangnya maka penyakitnya tidak
sembuh dan tidak akan didoakan oleh dia.
Disertai
aksi tipudaya menakuti seperti bekam darahnya ada cacingnya, rumah ada
hantunya, kena santet, dan sebagainya.
Dukun
sangat suka menipu, setiap ada pasien yang datang selalu dikatakan kena santet
dan pasti akan keluar benda-benda aneh dari dalam telur atau ketika dibekam
yang semuanya itu cuma trik sulap belaka.
Memberi
azimat atau amalan yang tidak berdasar
Ciri khas
dukun yaitu memberi azimat, termasuk dalam hal ini Ustadz Fulan yang sering
muncul di TV memberi azimat pada pasiennya, atau menggunakan media azimat
ketika mengobati.
Mereka
adalah budak syaithan yang menjadi pembuka jalan menuju kekufuran dan
kesyirikan. Jadi jangan sampai salah pilih saat mencari ustadz/kyai untuk
berobat. Pilihlah ustadz-ustadz yang beraliran salafussholeh, jika tidak ada,
maka ustadz-ustadz dari, muhammadiyah, atau yang berafiliasi dengan ormas atau
pesantren yang memiliki hak izin berdiri, karena kalau kita memakai jasa mereka
yaitu para dukun fatal sekali akibatnya. Jadi arti Dukun adalah orang yg
mengobati, menolong orang sakit, memberi jampi-jampi (mantra, guna-guna), dsb.
Berikut Cara-Cara Mengobati Sihir Secara Islami:
Setelah terkena sihir, maka lakukanlah tindakan berikut ini :Cara
Pertama; Mengeluarkan benda sihir yang dijadikan alat oleh tukang sihir dalam
melakukan sihirnya, lalu memusnahkannya jika hal itu bisa dilakukan, dan ini
adalah cara yang sangat efektif dalam membatalkan sihir ataupun dalam upaya
pengobatan terkena sihir.
Cara ke dua; Hendaklah seorang muslim yang bertauhid,
aqidahnya tidak terkotori oleh kesyirikan, dan ibadahnya tidak terkotori oleh
riya`, sum’ah dan bid’ah, meruqyah orang yang terkena sihir tersebut dengan
mengikuti petunjuk berikut ini:
1 - Menumbuk 7 helai daun bidara yang berwarna hijau, lalu
masukkan ke dalam bejana yang sudah terisi air yang cukup untuk mandi, kemudian
bacakan ruqyah berikut ini pada air yang ada dalam baskom tersebut;
A’ûdzubillâh minasy-syaithânir rajîm, dilanjutkan dengan
membaca ayat kursi (surat al-Baqarah ayat 255), kemudian surat al-A’râf ayat
117-122, kemudian surat Yunus ayat 79-82, kemudian surat Thaha ayat 65-70,
kemudian surat al-Kâfirûn, al-Ikhlash, al-Falaq, an-Nas. Bacakanlah sebanyak 1
X atau 3 X.
Kemudian hendaklah orang yang terkena sihir meminum air yang
sudah dibacakan ruqyah tersebut 3 X tegukan dan selebihnya pergunakan untuk
mandi. Cara seperti ini boleh diulangi berkali-kali hingga sihir yang ada
hilang dengan izin Allah subhanahu wata’ala.
2 - Membacakan surat al-Fatihah, ayat kursi, 2 ayat terakhir
al-Baqarah, al-Ikhlas, al-Falq, an-Nas dan surat-surat atau ayat-ayat yang
lainnya karena pada hakikatnya semua ayat al-Qur’an itu adalah obat. Bacaan
ruqyah ini hendaklah disertai dengan tiupan pada orang yang kesurupan tersebut,
dan hendaklah peruqyah meletakkan tangan kanannya pada tempat-tempat yang
dirasakan sakit oleh penderita. Hal ini diulang hingga 3 X atau lebih.
Kemudian setelah itu bacakan do’a-do’a yang disyari’atkan
oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits-haditsnya yang
shahih. (silahkan beli buku karya yazid jawas, wahid abdus salam bali, syaikh
bin baz)
3 - Hendaklah yang terkena sihir meletakkan tangan kanannya
pada bagian tubuh yang terasa sakit, seraya membaca, “A’udzu bi’izzatillahi wa
qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadziru (7 kali), Bismillâhi (3 kali)
Cara ke tiga; Mengeluarkan penyakit dengan melakukan
pembekaman (di bekam) pada bagian anggota tubuh yang tampak ada bekas sihirnya,
jika memungkinkan untuk melakukannya.
Cara Mencegah Sihir:
Sebelum terkena sihir, maka hendaklah melakukan tindakan
preventif berikut ini sebagai bentuk pencegahan, caranya adalah Berikut Di
Bawah Ini:
Menjaga kemurnian tauhid dan ikhlas beribadah hanya kepada
Allah subhanahu wata’ala saja serta menjauhi perbuatan syirik dan pelakunya.
Menjaga seluruh kewajiban yang telah dibebankan pada diri
seorang muslim, menjauhi seluruh larangan Allah subhanahu wata’ala dan
Rasul-Nya, serta bertaubat dari segala dosa dan kemaksiatan.
Perbanyaklah membaca Al-Qur’an, dan hendaklah mewiridkan
bacaan al-Qur’an tersebut setiap hari terutama surat Al-Baqarah, karena
syaithan akan lari dari rumah yang dibacakan surat tersebut.
Membentengi diri dengan bermacam-macam do’a dan ta’awwudz
yang disyari’atkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, seperti wirid
selesai shalat, wirid pagi dan sore hari dan ibadah-ibadah yang lainnya yang
telah disyari’atkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Jauhilah ibadah-ibadah bid’ah dan ritual-ritual klenik yang
tidak punya dasar hukum dalam Islam, karena hal itu merupakan jalan syaithan
untuk menjerumuskan orang yang beriman ke jurang neraka. Selain itu memajang photo
di dinding rumah, usahakan kalau memang berat untuk tidak memajangnya paling
tidak diminimalisir, karena rumah yang banyak gambar/ photo didalam rumah maka
para Malaikat enggan untuk masuk rumah tersebut. Wallahu a’lam bissawaab.
Rujukan: 1. Al-’Ilaaj fi ar-Ruqo, syaikh Said al-Qahthani 2.
Hukmu as- Sihr wa al-Kahanah, Syaikh Abdul Aziz bin Baz 3. Brosur “As-Sihr wal
‘Ain wa ar-Ruqyah minhuma,” Fahd bin Sulaiman al-Qadhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Give comments and criticism are best for this blog the better