ISLAMIC ARTICLE--Membahas masalah sholat
tidak lepas dari masalah kewajiban yang memang harus dikerjakan oleh umat
islam, kapan seseorang tidak melaksanakan perintah ini maka dengan sendirinya
gugurlah keislamannya.
Sholat merupakan rukun kedua dalam rukun
islam dan perintah dari Allah yang sifatnya wajib untuk dilaksanakan.
Konsentrasi dan kekhusukkan dalam mendirikan sholat sangat penting agar
mendapat manfaat baik secara medis terkhusus buat rohani selain psikologis yang
juga sangat berpengaruh
bagi jiwa manusia. Ketika hati dan jiwa dapat
berkonsentrasi dengan baik
maka hal-hal yang dapat mengganggu dapat
diminimalisir bahkan bisa dihilangkan dari gangguan sekitarnya.
Mengenai sholat yang khusuk kita dapat
mengambil contoh dari para sahabat Nabi Muhammad S.A.W. seperti Ali Bin Abi
Tholib yang terkena anak panah, beliau meminta kepada sahabat untuk mengeluarkan
anak panah pada saat sholat.
Seperti kisah dibawah ini yang saya kutip dari Syaikh Zainuddin al-Malibari dalam Irsyad al-‘Ibad ila
Sabil ar-Rasyad halaman 51.
وروي عن عليّ بن أبي طالب رضي الله عنه: أنه في بعض الحروب الجهادية أصيب بسهم ثم جذب السهم من عضوه الشريف، وبقي النصل فيه فقالوا: إذا لم يجرح العضو لا يمكن استخراج النصل منه، ونخاف من إيذاء أمير المؤمنين وقطع عضوه؛ فقال رضي الله عنه: إذا اشتغلت بالصلاة فاستخرجوه، فافتتح الصلاة وهم قطعوا أم جرحوا العضو، واستخرجوا النصل وهو رضي الله عنه لم يتغير في صلاته، فلما فرغ قال: لم لم تستخرجوه؟ فقالوا: قد استخرجناه
Diriwayatkan
dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib Ra. bahwa tatkala dalam suatu peperangan,
beliau terkena panah pada salah satu anggota tubuhnya. Lalu panah itu berusaha
dicabut namun anak panahnya masih tertinggal di dalam bagian tubuhnya. Para
sahabat mengusulkan jika hendak mengelurkan anak panah itu dari tubuh beliau
maka sebagian tubuhnya harus dibedah. Jika tidak maka anak panah itu tidak bisa
diambil.
Akhirnya
Sayyidina Ali bin Abi Thalib Ra. berkata: “Bila aku tengah menjalankan
shalat maka keluarkanlah anak panahnya.”
Kemudian
Sayyidana Ali shalat dan para sahabat pun segera membedah anggota tubuhnya
untuk mengeluarkan anak panah itu. Namun Sayyidina Ali bin Abi Thalib Ra. tidak
bergerak sedikit pun dalam shalatnya (saat dibedah). Usai shalat bahkan
Sayyidina Ali bertanya: “Mengapa kalian belum mengeluarkan anak panah
itu?”
Para
sahabat pun serentak menjawab: “Sungguh sudah kami keluarkan anak
panahnya”
Peristiwa
tersebut kalau direnungkan sangat luar biasa, terkadang saya merenung dan
bertanya pada diri sendiri, “bisakah saya seperti Ali Bin Abi
Tholib?”masyaAllah” dan kalaupun tidak bisa paling sedikit bisa mendekati atau
mirip-mirip. Untuk mencapai tingkat kekhusu’an seperti para sahabat Nabi memang
tidaklah mudah butuh usaha keras yang terus-menerus dan juga do’a yang tidak
kalah pentingnya untuk merubah agar lebih baik.
Dalam
sholat juga tentu umat islam dapat melihat contoh teladan dari Rasulullah SAW
dalam mendirikan sholat, apa yang beliau lakukan sungguh luar biasa lamanya
terutama untuk gerakan rukuk dan sujudnya. Beliau dalam riwayat dikisahkan pada
saat sholat malam untuk berdirinya saja membaca surah Al-baqaroh dan kalau
dihitung waktunya bisa satu jam lebih dan berdirinya beliau sama lamanya ketika
rukuk dan sujud, “masyaAllah”.
Pembahasan
mengenai hikmah dan manfaatnya sholat dan bagaimana gerakan rukuk, sujud dalam
perspektif medis dan psikologis dan apa hikmahnya bagi kehidupan Muslim,
sengaja saya tulis agar tumbuh dalam diri untuk selalu memperbaiki kualitas
ibadah terkhusus saya pribadi yang masih sangat jauh dari sempurna.
Sholat
khusu tentu berkaitan erat dengan tuma’ninahnya, sangat mustahil seseorang bisa
khusu kalau sholatnya tergesa-gesa. Tentu sholat yang tenang disertai gerakan
rukuk dan sujud yang sedikit lama memiliki manfaat besar dari segi medis dan
psikologis dan manfaat lainnya dari segi amalan rohani dapat menggugurkan dosa
sebagaimana sabda Rasululloh S.A.W. Lengkapnya yang artinya “Sungguh, jika
seorang hamba berdiri untuk sholat; semua dosanya didatangkan, dan diletakkan
di atas pundaknya. Maka setiap kali dia ruku dan sujud,
dosa-dosa tersebut menjadi berjatuhan”(lihat silsilah
shahihah :1398, sanadnya shohih).
Sholat
Khusuk dalam tinjauan ilmu psikologi
William
Molton Marstein, seorang ahli psikolog pada majalah Reader Digest mengungkapkan
bahwa bahwa kemampuan untuk memusatkan pikiran biasa dialami oleh setiap
individu dalam kehidupannya. Misal, seorang pemimpin akan memusatkan pikirannya
dalam menghadapi masalah. Hal yang dapat menurunkan kemampuan memusatkan
pikiran dan bahkan merusaknya adalah penyimpangan dan terlalu sibuk dalam
menuruti hawa nafsu. William juga mengungkapkan bahwa akal merupakan alat yang
mengagumkan dan memiliki kemampuan yang sangat hebat jika difokuskan pada suatu
titik.
Berkaitan
dengan itu di Amerika dilakukan latihan berbicara kepada suatu obyek dengan
menghadirkan hati dalam setiap kalimat yang diucapkannya dengan tujuan
meningkatkan semangat dan kekuatan untuk berkeinginan dalam beraktivitas. Jika
saja mereka tahu tentang sholatnya kaum Muslim. Dan harap dicatat, obyek yang
dituju dalam shalat adalah Dzat Yang Maha Agung, tentu saja kekuatan yang
didapatkan sangat jauh lebih hebat. Masya Allah….
Shalat
mampu mengurangi kekhawatiran pada diri sendiri
Berbagai kajian psikologi modern
mengungkapkan bahwa semua motivasi dan daya rasa manusia sangat terkait erat
dengan perubahan zat kimia dalam otak. Meningkatnya adrenalin dalam tubuh
sebanding dengan peningkatan kekhawatiran dalam diri seseorang. Selanjutnya hal
tersebut akan berpengaruh pada meningkatnya detak jantung akibat tekanan darah
menuju jantung.
Selain itu, syaraf menjadi
menjauh dari sistem pencernaan sehingga prosesnya terganggu. Kadar gula pada
hati semakin menumpuk dan persentasenya meningkat dalam aliran darah. Jika
semuanya itu terus terjadi, maka permasalahan pada tubuh dan akhirnya otak pun
terjadi. Berbagai gejolak pemikiran dan penyimpangan perilaku ini menjadi imbas
pengaruh buruk tersebut.
Dalam
harian surat kabar London West diungkapkan bahwa selama 10
tahun, Eropa mengadakan penelitian komparasi antara mereka yang selalu disiplin
melakukan ritual ibadah dengan mereka yang tidak pernah sama sekali. kesimpulan
yang mereka dapatkan adalah bahwa persentase penderita tekanan darah tinggi,
penyakit jantung, depresi dan stress tidak begitu banyak menyerang mereka yang
konsisten dengan ritual ibadahnya. Subanallah..
Dengan
shalat yang khusyu’ dapat dipastikan kekhawatiran dalam diri akan hilang. Maka
benarlah apa yang disabdakan Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam, “Istirahatkanlah
diri kami dengan shalat wahai Bilal”. Demikianlah ajakan Rasululloh shalallahu
‘alaihi wasallam agar Bilal radhiallahu ‘anhu mengumandangkan
adzan agar Beliau dan sahabat melakukan shalat untuk bermunajat dan menenangkan
hati kepada-Nya.
Tinjauan
Dari Sisi Medis Sholat mampu menyebuhkan rematik
Para ilmuwan dan juga para dokter
mengungkapkan, salah satu cara untuk menyembuhkan rematik (khususnya pada
tulang punggung) yang disebabkan ketidakseimbangan otot adalah dengan
berolahraga. Berdasarkan saran para dokter Muslim, maka tidak ada solusi
terbaik untuk menghindari rematik sejak dini, kecuali dengan melaksanakan
shalat 5 waktu secara terus-menerus. Gerakan sholat adalah jenis gerakan
terbaik yang mampu mengembalikan fungsi otot dengan baik.
Gerakan
seperti berdiri tegak, rukuk dan sujud. Tentu saja thu’maninah (tidak
tergesa-gesa) dan sebaiknya lebih lama. Gerakan yang dilakukan secara berulang
tersebut merupakan terapi terbaik dan penyembuhan terhebat bagi siapapun yang
menderita penyakit tulang dalam waktu yang cepat.
Manfaat gerakan
sholat untuk kelancaran peredaran darah dan terapi penyakit jantung
Para peneliti kedokteran mengungkapkan bahwa kasus tersumbatnya peredaran darah yang berimbas pada terhambatnya fungsi paru-paru dan kasus tersumbatnya peredaran darah di kaki bukanlah termasuk kasus yang dialami oleh kaum Muslimin yang disiplin melakukan shalat. Kasus ini umumnya banyak dialami oleh penderita dengan persentase 5 dari seribu orang non-Muslim pasca bedah.
Mengapa,
karena kajian kedokteran mengungkapkan bahwa gerakan ruku’ dan sujud dalam
waktu yang lama mampu menstabilkan detak jantung kita, sehingga peredaran darah
berjalan lancar serta meminimalisir tekanan darah tinggi secara akut di kepala. Maasyaa
Allah berkah sekali, shalat ini bagi umat Muslim.
Gerakan sholat
merupakan gerak olahraga terbaik
Pada beberapa
tahun terakhir tersebar penyakit desk di kalangan penduduk
Perancis dengan persentase 18 dari 20 orang karena duduk dalam waktu yang lama
di perpustakaan. Lucunya, para dokter yang menganalisisnya malah
merekomendasikan dan menyimpulkan bahwa shalat dalam agama Islam adalah solusi
terbaik untuk terapi penyakit desk. Mengapa demikian?
Ternyata diketahui secara medis
bahwa dengan disiplin melakukan shalat setiap waktunya plus shalat malam,
berdampak pada perubahan pada gerak otot. Hal ini mampu membangkitkan semangat
baru pada tubuh, mengikis timbunan lemak di sekitar perut dan paha dan memperlambat
efek-efek penuaan pada tubuh.
Bahkan, konsistensi shalat pun
mampu menjaga bentuk ideal tubuh dan gerakannya, serta mempercepat munculnya
vitalitas tubuh secara non stop 24 jam setiap harinya. Dengan demikian, shalat
adalah latihan yang paling mudah dan cocok dijadikan sebagai olah tubuh dalam
menjaga kesehatan tubuh.
Manfaat
sujud dari segi substansi kesehatan
Pengulangan sujud dalam shalat
setiap harinya minimal dilakukan 34 kali. Bilangan tersebut dianggan bilangan
yang tepat untuk meningkatkan aktivitas otot dan saraf tubuh serja menjaga
keseimbangan antar sendi, khususnya tangan, paha. lutut dan kaki. Dengan
aktivitas sujud juga, peredaran darah dalam tubuh bisa berjalan dan bergerak
dengan mudah dari atas ke bawah. Selain itu meningkatnya lipatan tangan mampu
melancarkan peredaran darah dari atas pergelangan ke bawah hingga mampu
mencegah infeksi yang umumnya menyerang pergelangan tangan.
Dan kalau kita baca media hari
ini, banyak sekali muncul kontroversi hukum haram terhadap yoga. Banyak pro dan
kontra atas isu tersebut. Jika kita mengacu pada manfaat sholat selain memang
rukun yang tidak bisa ditingalkan baik dalam kondisi sakit atau dalam
perjalanan sekalipun, maka shalat sebagai pokok tiang agama merupakan solusi atas
problematika kehidupan dan mampu menghilangkan kekhawatiran diri kecemasan atau
defresi akut. Pertanyaannya lalu kenapa masih banyak yang belum merasakan
manfaatnya? Malah sebagian ada yang lebih tertarik mendalami meditasi atau
sejenis yoga yang tidak bernilai ibada sedikitpun, sungguh miris masalah ini
tidak perlu diperdebatkan cukuplah menjadi pelajaran dan bahan intropeksi diri
semoga kita semua dapat menjaga sholat lima waktu selain ibadah lain yang juga
butuh perhatian lebih serius.
Maka benarlah firman Allah,
“Sesungguhnya sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu)
orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya.” (QS Al-Mu’minuun: 1-2). Wallahu a’lam
bissawab.Sumber : Kitab Irsyad al-‘Ibad ila Sabil ar-Rasyad halaman 51
Arrahmah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Give comments and criticism are best for this blog the better