Penghujung Malam Kemulia’an Yang Kurindukan

Kerinduan ini begitu bergelora
Seperti merindukan rembulan ditengah gelapnya awan
Oh kekasih jgn cabut rasa rindu ini
Rindu yg tak bertepi
Kenangan itu begitu nyata
Tak mampu aku membahasakan
Apa karna aku miskin retorika atau 
Bahasa Indonesia yg tdk mampu membahasakannya?
Keindahan & kesyahduan itu seperti mimpi
Aku rindu bertemu dgn-Nya
Kemulia'an-Mu mengalahkan segala kemulia'an lainnya
Aku rindu salam-Nya
Bayangan itu begitu kurindukan
Aku tak ingin menghianatinya
Tapi kenapa Dunia selalu melalaikan?
Semoga keistiqomahan itu tetap bersemayam
Inilah malam yang di janjikan olh Sang Penguasa Alam
Malam yang lebih bermakna dari tipuan kelam
Bulir-bulir putih bak salju berguguran
Membasahi hamparan sajadah
Di langit kerlip bintang bak berjatuhan
Iringi makhluk mulia turuni bumi
Angin enggan berhembus
Keheningan malam menjadi pecah olh gelora cinta penuh penyesalan
Hingga jiwa-jiwa itu tertunduk malu
Ooh jiwa yang penuh kubangan dosa
Maafkan hamba, jangan biarkan ia terpesona
Dgn buaian nafsu angkara murka
Malam kemulian, aku hadir dalam kehinaan

Aku selesaikan tarian penyesalan yg teramat dalam
Dalam sujud ketawadu’an
Dalam dzikir dan istighfar bak halilintar menggoyang arsy-Nya
Sedalam lautan istigfar menenggelamkan gunung
Kutuntaskan kalimat suci, hingga pandangan titik-titik gelap menjadi nyata
Sepanjang itukah aku bersimpuh malu
Ya Robbi…bukalah pintu-pintu itu
Adakah jiwa yang hina ini pantas memasukinya?
Tapi jiwa ini juga tdk mampu merasakan panasnya jahannam
Semoga intuisi jiwa ini tdk silau oleh gemerlapnya dunia
Tdk tertutupi oleh fatamorgana sahara kehidupan
Berilah kekuatan menghadapi fitnah zaman
Engkau pemilik jagad raya
Punya kehendak tuk mengubahnya
Semoga peradaban itu menjadi nyata

My inspirasi tengah malam Pos KAMPUS PERADABAN 

Waspada ! Komunis Dan Syiah Berencana Lakukan Kudeta Di Indonesia

Usai memporakporandakan Suriah, Yaman Syiah Internasioanal akan menargetkan Indonesia sebagai target berikutnya. Bahkan meraka telah menetapkan waktunya yaitu ditahun 2018 – 2020.
Program tersebut ternyata juga mampu dicium oleh BIN (Badan Intelijen Negara) sehingga dalam sebuah kesempatan Kepala BIN saat itu Marciano Norman mengatakan bahwa Indonesia darurat Syiah dan Komunis. Syiah akan jadikan Indonesia Suriah berikutnya.
Paparan itulah yang disampaikan oleh Ustadz Andri Kurniawan saat diminta mengisi acara Tabligh Akbar yang bertajuk “Terkuaknya Konspirasi Gelap Syiah dan Komunis PKI” pada Ahad (8/11) di Masijd Agung Solo.
Pemuda syiah dari Lebanon dimasukkan ke Indonesia melalui Wonosobo, Pekan Baru, Yogyakarta dan lain sebagainya. Hal itu juga atas dukungan CIA Amerika. Tak hanya itu Amerika beberapa waktu yang lalu juga telah memasukkan orang-orang yahudi israel ke Indonesia hingga akhirnya meletuslah kasus Tolikara Papua.
Pengurus DDII Malang tersebut juga menambahkan, tahun ini ulama syiah akan datang ke Indonesia yang dibarengi dengan datangnya 4000 mahasiswa asal Indonesia yang telah belajar di Iran beberapa waktu yang lalu.
Syiah sangat getol sekali ingin menguasai Indonesia karena beberapa sebab diantarnya, ingin menerapkan lahan ekspansi ideologi Persia Raya dan juga konsep imamah.
“Hal ini ditandai dengan digelontorkannya dana besar asal Iran kepada Universitas Islam di Indonesia dengan cara membuka Iran Corner di kampus-kampus” ungkapnya.
Sampai akhirnya syiah saat ini telah mampu masuk di ring 1 pemerintahan dan tinggal selangkah lagi syiah akan menjadikan Indonesia Suriah kedua.
Tak hanya syiah, komunis juga berambisi ingin menguasai Indonesia. Beragam cara dilakukan untuk mempengaruhi para pemuda agar mendukung perjuangan para aktivis komunis.
Tanggal 21 April 2015 yang lalu UUD KKR (Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi) yang diperjuangkan oleh komunis telah berhasil dan endingnya ditahun 2019 besok aktivis komunis akan mengusulkan agar TAP MPRS XXV/1966 tentang pembubaran komunis dan larangan ajaran komunis agar segera dicabut. Jika semua itu telah terpenuhi maka komunis akan segera bangkit.
Perihal kebangkita syiah dan komunis juga disampikan oleh Panglima Kodam IV Diponegoro saat itu Mayjend TNI Hardiyono Saroso.
“TNI akan menindak tegas terkait kebangkitan komunis dan syiah” ujar Ustadz Andri menirukan.
Sumber : panjimas

Pemaparan Ustadz Bahtiar Nasir: Insya Allah 2024 Akan Tegak Kekhalifahan Islam

Bagi para pembaca tentu tidak asing lagi dengan tokoh ini yaitu Ustadz Bahtiar Nasir, seorang ulama yang sering tampil di tv memberi pencerahan kepada umat, berbicara tentang kemungkinan akan tegaknya negara super power nomor satu di dunia yaitu Khilafah Islamiyah.

Beliau memprediksi hal ini mengingat hadits rasulullah saw. bahwasannya Allah swt. akan menurunkan pembaharu di setiap penghujung satu abad. Khilafah yang berpusat di Turki yang sering disebut Turki Ottoman runtuh pada tahun 1924, maka khilafah berikutnya akan tegak Insya Allah pada tahun 2024.

Berikut kutipan ceramah Ustadz Bahtiar Nasir:
"Departemen Pertahanan Amerika Serikat memberikan laporan kepada Obama bahwa pada tahun 2025 menurut ilmu futuristik mereka tidak bisa tidak Khilafah Islamiyah akan berdiri pada tahun 2025, tapi mereka tidak tahu bakal ada dimana. Menurut statistik politik militer ekonomi mereka menunjukka umat Islam akan mengkerucut sebagai negara super power yang tidak ingin ada kompetitor tentu dia perlu khawatir."

"Ternyata apa yang dilakukan CIA hampir mirip temuannya dengan Uni Sovyet, Rusia saat ini, notabene menemukan bahwa tahun 2020 akan lahir sebuah peradaban baru yang yerbentang dari sebelah timur China sampai sebelah badat Samudera Atlantik. Peradaban baru itu bernama Khilafah Islamiyah."

"Jika Turki bercita-cita tahun 2025 dan itu di baligo-baligo mereka dipampang dinalanan supaya rakyatnya tahu tahun 2025 Turki akan menjadi negara nomor satu ekonominya tingkat dunia dan 2075 Turki bersiap-siap untuk menjadi negara super power nomor satu di dunia."
"Tapi kalau melihat hadits tentang setiap di penghujung satu abad Allah akan mengutus pembaharu agama-Nya maka kalau Turki Ottoman runtuh pada tahun 1924 maka seratus tahun kemudian mudah-mudahan akan lahir pemimpin baru, kira-kira tahu berapa? 2024 kemungkinan, dan akan lahir Khilafah Islamiyah."

Bagi kita Muslim mendengar kabar ini, tentu bukan hal baru namun memang sudah diberitakan dalam hadist-hadist shohih, jadi bagi orang yang beriman itu merupakan janji yang tak bisa dibantah kebenaranya.

Jadi sekarang untuk memuluskan jalan menuju ke Peradaban mulia yaitu kekhalifahan umat harus bahu membahu saling membantu sesama saudara seiman, bukan saatnya lagi saling menyalahkan satu sama lain.
Wallahu a’lam bissawab.

Silahkan disimak ceramah beliu tentang kebangkitan di bawah ini!



Sumber : 
-HR. Ahmad : 21891 dan Abu Daud : 4297
-banjarkota.com
-HR. Ahmad dan Ibnu Majah. Hadits shahih.

Gambaran Dunia Global Sebelum Datang dan Pembai’atan Imam Mahdi

Sebagian orang memiliki pandangan yang keliru tentang kemunculan Imam Mahdi dan zaman yang akan dilewati olehnya. Mereka mengira bahwa ketika Imam Mahdi datang, maka dalam sekejab dunia akan berubah menjadi aman, adil, makmur dan penuh kesejahteraan.

Mereka mengira bahwa dengan kemunculan Imam Mahdi maka, dalam waktu singkat musuh akan ditumbangkan, kedzaliman akan dihilangkan dan ketidakadilan akan lenyap tanpa sisa. Meski pendapat tersebut tidak sepenuhnya salah, namun implikasi dari keyakinan di atas akan membuat banyak orang banyak mengidam-idamkan kedatangan Al-Mahdi tanpa berfikir sama sekali resiko dari harapannya. Sebab, kemunculan dan masa-masa awal pemerintahan Al-Mahdi justru akan dipenuhi dengan beragam fitnah dan huru-hara yang membuat banyak manusia lari menjauhi dan memusuhi Al-Mahdi.

Beratnya kebanyakan umat Islam untuk meninggalkan ideologi demokrasi, nasionalisme, kepartaian dan fanatisme golongan inilah yang membuat kebanyakan mereka berat untuk menerima Al-Mahdi. Sebab, kedatangan Al-Mahdi dan kelompoknya akan membersihkan semua berhala itu dan menggantinya dengan panji-panji tauhid. Sikap tegas tanpa kompromi dalam menerapkan syari’at Islam inilah yang mengundang seluruh kekuatan kufur dunia bersatu-padu untuk menghadang Imam Mahdi dan kelompoknya.

Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa masa-masa pra, era dan pasca pembai’atan Al-Mahdi akan dipenuhi dengan perkara-perkara yang amat tidak disukai oleh manusia. Setidaknya, inilah berbagai kondisi yang akan mengelilingi masa-masa Al-Mahdi. 
Pembantaian dan Pembunuhan Massal Terhadap Umat Islam
 Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda,  Nyaris tiba saatnya banyak umat yang memperebutkan kalian, seperti orang-orang makan yang memperebutkan hidangannya. Maka, ada seseorang bertanya : “Apakah karena sedikitnya kami pada hari itu?” Beliau menjawab : “Justru jumlah kalian banyak pada hari itu, tetapi ibarat buih di atas air. Sungguh Allah akan mencabut rasa takut kepada kalian dari dada musuh kalian dan menimpakan kepada kalianpenyakit wahn.” Seseorang bertanya: “Apakah wahn itu, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Cinta dunia dan takut mati. ” (1) Inilah zaman yang dikatakan oleh Rasulullah saw. sebagai puncak kedzaliman dan kecurangan.  

Para penegak hukum Allah dituding sebagai teroris yang menjadi biang keladi kerusakan dunia, ideologi mereka dituduh sebagai ideologi Iblis dan nabi mereka difitnah dengan keji. Kaum muslimin dikepung dari seluruh dunia, mereka yang istiqamah menjalankan syari’at bagai memegang bara; sangat panas dan hampir-hampir tak mampu untuk menggenggamnya. Dunia terasa sempit bagi setiap mukmin, tidak ada tempat berlari atau wilayah aman untuk tegaknya hukum hukum Allah.Al-Mahdi yang dijanjikan akan muncul di saat fitnah benar-benar tidak ada jalan keluar, saat kaum muslimin telah mengerahkan seluruh kemampuan dan tenaga mereka untuk menegakkan seruan-Nya, namun kebengisan musuh dan makar mereka semakin menggila.

Di saat manusia dilanda perselisihan dan pertikaian, Al Mahdi akan datang untuk memerangi kedzaliman, menaklukkan seluruh dunia, hingga benar benar hanya Allah yang disembah. Demi Allah, andaikan umur dunia tinggal satu hari, niscaya Allah akan panjangkan hingga Ia membangkitkan seorang lelaki dari keluargaku. Namanya sama dengan namaku, nama bapaknya juga sama dengan nama bapakku dan ia menebarkan kedamaian di bumi. (HR. Tirmidzi) 

Kehancuran Ideologi Demokrasi Sekuler Liberal(2)
 Sebagaimana penjelasan yang dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, bahwa kemunculan khilafah rasyidah akan terjadi setelah lewatnya periodemulkan jabbar (raja-raja diktator).Isyarat dalam nubuwat tersebut adalah bahwa ideologi yang muncul menggantikan ideologi diktator justru semakin mendekatkan kita dengan masa kemunculan Al-Mahdi. Dalam hal ini, fenomena tumbangnya rezim diktator di beberapa negara (khususnya negara-negara berpenduduk muslim) merupakan indikasi kuat bahwa Allah benar-benar akan mengangkat periode itu dari umat Islam. Maka, keberadaan ideologi demokrasi yang menggeser rezim diktator (mulkan jabbar) hanyalah fase antara, sebuah jeda yang mengawali kemunculan fase terakhir, yaitu khilafah rasyidah menurut manhaj nubuwah dimana Al-Mahdi sebagai khalifahnya.Sebenarnya keberadaan ideologi sekuler yang melahirkan demokrasi liberal telah memunculkan kediktatoran gaya baru yang berlindung di balik baju demokrasi.

Para diktator itu juga banyak berlindung di balik HAM. Hal ini bisa kisa saksikan ketika sebuah masyarakat (negara) dengan suara mayoritas menghendaki tegaknya hukum Islam, maka para diktator (barat) itu dengan berbagai dalih berupaya untuk menggagalkan yang mereka inginkan. Sebaliknya, jika dengan demokrasi dan produk turunannya (pemilu) mereka mendapatkan kemenangan (atau sesuai dengan apa yang mereka inginkan), maka dengan mati-matian pula mereka akan membelanya.Keadaan ini boleh jadi akan terus berlangsung hingga akhirnya masyarakat dunia mengetahui bahwa apa yang selama ini berlangsung bukanlah hakikat dari demokrasi yang banyak mereka pahami, melainkan demokrasi liberal yang diinginkan oleh barat. Demokrasi ini adalah sebuah ideologi yang diproduksi untuk membela dan melindungi kepentingan barat, bukan untuk kepentingan manusia seluruh dunia. Jika kondisi ini terus berlangsung, maka dengan sendirinya kepercayaan masyarakat dunia hilang hingga akhirnya demokrasi akan ditinggalkan.

Dan nampaknya inilah fenomena yang banyak kita saksikan terjadi pada negara-negara yang tengah mempraktikkan demokrasi liberal.Jika periode zaman diktator telah berakhir dengan kemunculan demokrasi sekuler liberal, lalu ideologi ini juga dengan sendirinya runtuh dengan berbagai sebab yang telah kita bicarakan di atas, maka konsekwensi yang akan muncul adalah kembalinya khilafah rasyidah adalah sebuah kepastian, tidak mungkin tidak. Karena Imam Mahdi adalah seorang pemimpin muslim yang akan mempraktikkan hukum Islam secara total dalam kepemimpinannya, maka dengan sendirinya ideologi sekuler dan praktik demokrasi akan dibersihkan dari wilayah kekuasaannya, dan itu akan terjadi pada seluruh dunia.

Dengan demikian, Imam Mahdi pasti akan menghancurkan sistem ini juga sistem-sistem kufur lainnya.  

Kehancuran Ekonomi Kapitalis Ribawiyah dan Semua Institusinya
 Kondisi lain yang juga mengiringi keluarnya Al-Mahdi adalah dimulainya fase kehancuran ekonomi barat yang bercorak kapitalis, dimana sistem ekonomi ribawiah merupakan salah satu pilar penting bagi tegaknya sistem ekonomi ini.Indikasi yang paling riil adalah problematika ekonomi, sosial dan politik dalam negeri Amerika yang sedang menuju status sekarat.  Hubungannya dengan kemunculan Al-Mahdi adalah bahwa fase kehancuran ekonomi kapitalis ribawiyah ini akan mengawali kehancuran dunia secara umum.

Dapat kita bayangkan jika akhirnya masyarakat seluruh dunia harus kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokok karena tidak beroperasinya kembali pabrik-pabrik yang memproduksi seluruh kebutuhan mereka (disebabkan runtuhnya pondasi ekonomi mereka), maka jalan menuju kemiskinan dan kehancuran total telah terbentang di depan mata. Kondisi ini memiliki hubungan erat dengan masa-masa sulit yang akan dihadapi oleh manusia sebelum kemunculan Dajjal.  

Kehancuran Mata Uang Kertas dan Kembalinya era Dinar dan Dirham
 Semakin menambah runyam dan carut-marutnya kondisi manusia saat itu adalah dimulainya masa kehancuran mata uang kertas dan kembalinya manusia kepada mata uang yang sesungguhnya, yaitu dinar dan dirham (emas dan perak).Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nilai dan harga sebuah mata uang tergantung dengan kredibilitas dan kekuasaan yang dimiliki oleh kepemimpinan sebuah negara.

Ketika sebuah rezim ditumbangkan, lalu rezim penggantinya menyatakan tidak diberlakukannya mata uang kertas rezim sebelumnya, maka dengan sendirinya mata uang kertas tersebut tidak berlaku. Demikian pula yang kelak akan terjadi pada Amerika dan negara-negara Eropa pada umumnya, ketika perekonomian mereka hancur dihantam gelombang tsunami moneter dan krisis kepemimpinan yang membuat satu sama lainnya saling berperang untuk berebut kekuasaan. Faktor lain yang juga mengambil peran cukup besar adalah kehancuran negeri tersebut karena faktor-faktor alam berupa bencana alam dalam skala yang sangat besar.                   

Kembalinya manusia ke Zaman Unta
 Hal lain yang juga menggambarkan betapa mengerikannya huru-hara dan bencana yang akan menimpa manusia adalah ketika mereka kelak akan kembali ke zaman unta; zaman batu yang jauh dari teknologi modern. Analisa tentang kembalinya manusia ke zaman unta telah banyak dipaparkan oleh para penulis tentang akhir zaman dengan sudut pandang yang berbeda.

 Dasar yang menjadi pijakan asumsi di atas adalah hadits Rasulullah saw tentang perang Malhamatul Kubra  antara pasukan Al-Mahdi dan asukan Romawi (Amerika dan Eropa) yang sudah tidak lagi menggunakan teknologi modern.   
Kehancuran Ekonomi Dunia di Masa Tiga Tahun Kekeringan
 Dengan hancurnya pusat ekonomi dunia, maka secara otomatis dan sistematis akan berimplikasi pada roda ekonomi seluruh dunia. Salah satu logika sederhana dalam kasus ini adalah beredarnya mata uang kertas (mata uang palsu) yang kemudian tidak lagi berfungsi sebagai alat pembayaran akibat hancurnya negara yang mengeluarkan mata uang tersebut. Dengan kehancuran dollar, maka implikasinya juga akan merembet kepada mata uang-mata uang negara lainnya. Dengan demikian, setiap orang (di negara manapun) yang saat itu masih memegang mata uang kertas tak ubahnya seperti anak-anak yang bermain dengan mata uang kertas mainan, yang tak laku untuk digunakan sebagai alat pembayaran atas barang atau jasa riil yang diinginkannya.

Dalam kondisi seperti itu, pemenuhan kebutuhan manusia hanya akan terjadi dengan cara jual beli yang paling adil; barter! Atau dengan menggunakan mata uang yang memiliki nilai intristik yang adil; emas dan perak!. Dalam kondisi yang benar-benar membuat setiap orang mengalami depresi berat dan stress yang memuncak, saat itulah masa-masa sulit yang terjadi karena suasana alam yang tidak bersabahat akan dimulai. Peristiwa kemarau panjang dan kekeringan ekstrim selama tiga tahun yang berimbas pada langkanya bahan pangan akan terjadi pada detik-detik menjelang keluarnya Dajjal, yang berarti merupakan kondisi dimana Al-Mahdi baru muncul dan mendeklarasikan kedaulatannya.   

Pembunuhan dan Peperangan demi mempertahankan hidup
 Panjangnya masa kehancuran dan kerusakan ekonomi yang merata di setiap negeri, terjadinya instabilitas keamanan, tidak berfungsinya alat-alat negara (para polisi dan aparat) karena mereka sudah tidak lagi mendapatkan gaji dari pemerintah pusat, berhentinya mesin-mesin produksi dan pabrik-pabrik makanan dan minuman, tidak berfungsinya kantor-kantor pemerintahan dan pelayanan masyarakat, rusaknya teknologi tranportasi dan komunikasi dan beragam pemandangan mengerikan lainnya, akan melahirkan satu kengerian baru; berpacunya manusia untuk mempertahankan hidup dengan cara-cara kalap; membunuh dan merampas serta cara-cara brutal lainnya.

Orang-orang yang kuat akan memangsa yang lemah dan hukum rimba akan mewarnai setiap kehidupan. “Sungguh, menjelang terjadinya Kiamat ada masa-masa harj. ” Para sahabat bertanya : “Apakah harj itu ?” Beliau bersabda : “Pembunuhan.” Mereka bertanya : “Apakah lebih banyak jumlahnya dari orang yang kita bunuh? Sesungguhnya kita dalam satu tahun membunuh lebih dari tujuh puluh ribu orang?” Beliau bersabda :“Bukan pembunuhan orang-orang musyrik oleh kalian itu, tetapi pembunuhan dilakukan oleh sebagian kalian terhadap sesamanya. ” Mereka bertanya : “Apakah pada masa itu kami masih berakal?“Beliau bersabda .-“Akal kebanyakan manusia zaman itu dicabut, kemudian mereka dipimpin oleh orang-orang yang tak berakal, ke­banyakan manusia menyangka para pemimpin itu mempunyai pegangan, padahal sama sekali tidak demikian. (3) 
Jadi itulah sedikit gambaran  masa yang dijanjikan Rasulullah saw akan terjadi. Para pemimpin mereka sudah tidak lagi memiliki akal. Perang antar kelompok, aksi saling bunuh dan rampas bukan lagi berdasar pada agama, bahkan akal sehat sekalipun. Apa yang mereka lakukan berangkat dari kondisi mengerikan yang menyebabkan mereka sudah tidak lagi mampu berfikir normal. Tindakan mereka benar-benar kalap, penuh nafsu, tidak rasional, dan akal manusia saat itu sudah benar-benar dicabut saking tidak sanggupnya melihat kondisi yang sama sekali tidak pernah mereka bayangkan.  Wallahu a’lam bish shawab

Sumber : 
-HR. Ahmad : 21891 dan Abu Daud : 4297.
-granadamediatama.com
-HR. Ahmad dan Ibnu Majah. Hadits shahih.


Meluruskan Pernyataan Said Aqil Siradj. “Mendingan Pemimpin non-Muslim tidak Korup?”


Seperti diberitakan di sejumlah media online, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait kepemimpinan. Ia mengatakan, pemimpin non-Muslim yang jujur, tidak korup, lebih baik daripada Muslim tapi zalim. Pernyataan tersebut disampaikan dalam rangka menghadapi Pilkada 2017.
Tak kurang para tokoh di Republik ini yang telah menanggapi pernyataan dari Said Aqil ini seperti Felix Siauw, Adnin Armas, Kholili Hasib, Wakil Ketua Umum MUI Yunahar Ilyas dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Prof. Didin Hafidhuddin dan tokoh-tokoh lainnya
Adnin Armas mengatakan “Banyak sekali buronan BLBI yang kebanyakan dari kalangan Cina. Bahkan sudah dua orang yang ditangkap. Tapi umat Islam tidak mengatakan Cina Korup. Kita tidak menyebut etnis dan agama tertentu,” ungkap Koordinator Muslim Cinta Jakarta (McJak) Adnin Armas di depan wartawan saat menyampaikan bantuan kemanusiaan untuk warga Luar Batang, Jakarta Utara, Sabtu (23/4) lalu.
“Siapa saja yang mampu dan dipercaya rakyat, pemimpin yang adil meski itu non-Muslim tapi jujur, itu lebih baik daripada pemimpin Muslim tapi zalim. Di mana saja dan siapa saja,” kata Said Aqil di kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (16/4/2016),seperti dilansir Detik.com.
Pernyataan Said diatas amat disayangkan. Karena secara tidak langsung atau langsung, Said bisa disimpulkan mengajak umat Islam untuk memilih pemimpin non muslim atau kafir berkuasa mengelola pemerintahan. Apa Said tidak baca Al Qur’an surat Ali Imran ayat 28? atau surat An-Nisa ayat 144?
Apakah Said Aqil Siradj tidak memahami ayat Al-Qur’an yang terang benderang?

1.  Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin
QS. 3. Aali 'Imraan : 28.
"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara  diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)."


 QS. 4. An-Nisaa' : 144.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?"

 QS. 5. Al-Maa-idah : 57.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi PEMIMPINMU, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman”

2.  Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin walau Kerabat sendiri :

QS. 9. At-Taubah : 23.
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan BAPAK-BAPAK dan SAUDARA-SAUDARAMU menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan, dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."

QS. 58. Al-Mujaadilah : 22.
"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling  berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekali pun orang-orang itu BAPAK-BAPAK, atau ANAK-ANAK atau SAUDARA-SAUDARA atau pun KELUARGA mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada- Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan mereka pun merasa  puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa  sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung."

3. Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai teman setia
QS. 3. Aali 'Imraan : 118.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi TEMAN  KEPERCAYAANMU orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang  disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."

4. Al-Qur'an melarang saling tolong dengan kafir yang akan merugikan umat Islam
QS. 28. Al-Qashash : 86.
"Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al-Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi PENOLONG bagi orang-orang kafir."

QS. 60. Al-Mumtahanah : 13.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan PENOLONGMU kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa."

5. Al-Qur'an melarang mentaati orang kafir untuk menguasai muslim
QS. 3. Aali 'Imraan : 149-150.

"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu MENTAATI orang-orang yang KAFIR itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. Tetapi (ikutilah Allah), Allah lah Pelindungmu, dan Dialah sebaik-baik Penolong."
6. Al-Qur'an melarang beri peluang kepada orang kafir sehingga menguasai muslim

QS. 4. An-Nisaa' : 141.
"...... dan Allah sekali-kali tidak akan MEMBERI JALAN kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman."
7. Al-Qur'an memvonis munafiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin

QS. 4. An-Nisaa' : 138-139.
"Kabarkanlah kepada orang-orang MUNAFIQ bahwa mereka akan mendapat siksaan  yang pedih. (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah."

8. Al-Qur'an memvonis ZALIM kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS. 5. Al-Maa-idah : 51.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak  memberi petunjuk kepada orang-orang yang ZALIM."

9. Al-Qur'an memvonis fasiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS. 5. Al-Maa-idah : 80-81.
"Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang FASIQ."
10. Al-Qur'an memvonis sesat kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin

QS. 60. Al-Mumtahanah : 1.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu     karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu  nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah TERSESAT dari jalan yang lurus."

11. Al-Qur'an mengancam azab bagi yang jadikan kafir sbg Pemimpin / Teman Setia

 QS. 58.  Al-Mujaadilah : 14-15.
"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman ? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui. Allah telah menyediakan bagi mereka AZAB yang sangat  keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan."

12. Al-Qur'an mengajarkan doa agar muslim tidak menjadi sasaran fitnah orang kafir
 QS. 60. Al-Mumtahanah : 5.
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (SASARAN) FITNAH bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Jadi pernyataan Said Aqil selama ini sangat disayangkan, dan ini bisa memperkeruh suasana keberagamaan di Indonesia. Karena secara tidak langsung atau langsung, Said bisa disimpulkan mengajak umat Islam untuk memilih pemimpin non muslim atau kafir berkuasa mengelola pemerintahan. Apa Said tidak baca Al Qur’an tentang kepemimpinan?
Terkait pernyataan Said Aqil itu, ustadz Felix Siauw sangat lugas untuk meluruskan masalah kepemimpinan dengan argumentasi yang memukau. Sebagaimana video diatas tulisan ini. Wallahu a’lam bissawab.

Oleh :arpan 

Berhentilah Stigmatisasi Terhadap Agama Islam

Bahasan tentang STIGMA akhir-akhir ini menjadi trending topics yang paling hot untuk dibicarakan, padahal awal tahun 2000an masih samar-samar terdengar, kalau waktu itu tepatnya tahun 2001 sampai tahun 2002 saya sangat familiar dengan kata STIGMA, loh kok” heran ya? kata STIGMA jadi mengingatkanku kepada sebuah komunitas LSM yang bergerak dibidang penanggulangan untuk orang-orang yang kecanduan narkoba, ceritanya saya diajak teman dikampus untuk ikut bergabung dikomunitas STIGMA dalam rangka sharing dan workshop dan kebetulan saya sempat magang di Rumah sakit khusus pecandu narkoba.
Kembali kepembahasan awal yaitu masalah “STIGMATISASI” yang disematkan kepada Agama. Kata stigmatisasi berasal dari kata stigma, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah pelekatan citra negatif kepada diri seseorang oleh lingkungan.
Pembicaraan kali ini penulis ingin membahas tentang stigmatisasi Islam yang meruncing sebagai pelaku terorisme. Betapa sebuah ilustrasi nyata, ini bisa menjadi sebuah contoh. Pada suatu hari dalam sebuah arisan ibu-ibu, sang ketua yang mendapat amanat dari kelurahan menyampaikan dua pesan kepada masyarakat agar mewaspadai dua hal : pertama, gaya hidup punk yang melanda anak muda, khususnya remaja. Yang kedua adalah radikalisme Islam yang selama ini dikonotasikan dengan TERORIS. Barangkali karena perilaku anak punk yang anti kemapanan dan pemakaian aksesoris nyeleneh yang suka hura-hura, anak punk juga akrab dengan obat-obatan yang membuat para orang tua-orang tua itu resah.
Sedangkan pada pesan yang kedua, agaknya ketua yang tak mengerti makna sebenarnya radikalisme Islam, hanya mengetengahkan gejala-gejala yang sama sekali tidak akurat, dan cenderung ngawur. Sang ketua itu memberikan informasi yang tidak tuntas hingga menjadi bias kepada ibu-ibu kampung, yang cenderung reaktif dan kurang wawasan,  agar menghindari memakai cadar bagi perempuan, tidak memakai pakaian hitam (entah apa hubungannya dengan warna hitam) dan menyuruh memakai peci hitam ala Sukarno supaya bisa dicirikan orang yang nasionalis.
Dari hal di atas, bisa ditafsirkan upaya stigmatisasi yang sengaja coba disematkan kepada simbol Islam, bahwa Islam adalah pelaku dominan terorisme di Indonesia. Lebih jauh stigmatisasi ini dilakukan dengan cara mempararelkan bahwa gerakan punk yang anti kemapanan sama berbahayanya dengan gerakan Islam radikal.
Dan ketika yang menerima adalah masyarakat lapisan bawah yang cenderung reaktif dan agitatif, hal itu menjadikan masyarakat suka hantam kromo meng-qiyas-kan semua simbol dan gerakan Islam sebagai bentuk terorisme. Apalagi di tengah tayangan beberapa media televisi yang cenderung memojokkan agama Islam dalam kaitannya dengan jihad fi sabilillah identik dengan radikal. Hal ini persis dengan kisah tiga orang buta yang ingin mengetahui bagaimana bentuk seekor gajah.
Ada orang buta yang memegang ekor, mengatakan bahwa bentuk gajah adalah seperti cambuk, atau yang memegang belalai mengatakan bahwa bentuk gajah adalah seperti pohon kecil, dan seterusnya. Hikmah dari cerita ini adalah pemberitaan parsial jelas sangat tidak bijaksana dan cenderung bisa membinasakan kerukunan hidup di Indonesia. Contohnya di jejaring sosial media, yang minim sensor hanya akan menjadi ajang saling hujat antara pengunjung. Hal itu terjadi tidak hanya di portal berita Viva News, Yahoo, Detik.com atau twitter, bahkan hampir di semua situs jejaring sosial di muka bumi ini. Sudah menjadi pemandangan biasa pemeluk agama satu menghina agama lain dengan bahasa kasar dan vulgar hanya untuk melampiaskan emosi. Atau yang lebih tidak beradab adalah Innocence Of Muslim, yang menuai protes dan kecaman dari seluruh penjuru umat Islam di seluruh dunia. Apakah mental keberagamaan seperti ini yang hendak dicapai?
Selain itu sebenarnya upaya stigmatisasi -dari otoritas mana saja- adalah kejahatan yang berat. Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Dan kita bisa saksikan saat ini orang-orang yang belum terbukti sudah dituduh teroris bahkan kalau perlu disiksa terlebih dahulu hingga tewas. Sementara ada oknum-oknum dari agama lain yang jelas-jelas membakar Masjid dan menembak aparat tidak dicap teroris malah dianggab kriminalitas semata.
Media-media pemberitaan yang semestinya memberi pencerahan dan mendidik kepada masyarakat, bukan sekedar menaikkan rating yang tentu tujuannya sangat pragmatis. Jadilah wartawan yang profesional tampilkan akar masalah secara kongkrit bukan parsial  hanya sekedar mengejar sensasionalisme berita saja yang dilakukan dengan adu cepat mendapat berita, namun kualitas pemberitaan sama sekali diabaikan.
Belajarlah dari sejarah. Catatan sejarah Indonesia penuh luka dan nestapa. Banyak rakyat yang telah jadi korban dengan mencap ini golongan radikal kanan atau golongan radikal kiri. Lebih jauh pelenyapan ini sebanding dengan kejahatan genosida yang tak akan bisa dimaafkan oleh semua makluk yang berada di kolong langit ini.
Ironisme salah tangkap polisi
Masyarakat senantiasa menghendaki kerja aparat hukum yang bersih, tertib dan prosedural. (Opini Joglosemar, Tegakkan hukum dengan mematuhi hukum, 3/9). Sangat mungkar bila aparat bertindak semena-mena dalam menata hukum, apalagi malah menjadikan masyarakat perisai dan tameng mereka. Ketakutan masyarakat dipolitisir untuk memperbesar dan menguatkan keberadaan institusi. Misalnya sebuah konspirasi ditempuh dengan memposisikan diri mereka sebagai korban, lantas empati dan simpati dari luar ini digunakan untuk memperbesar diri. Kita tahu program pemberantasan teroris tidak hanya disokong oleh APBN, yang ujung-ujungnya dari uang rakyat sendiri selain negara luar yang merasa punya agenda kepentingan terselubung.

Agenda asing sangat jelas tujuannya menghegemoni negara Indonesia. Awalnya lewat isu teroris dan sekarang hasilnya mereka sudah tuai dan dampaknya umat Islam apa yang mereka sebut para ‘pelaku teroris’. Dan karena pemberantasan teroris adalah ‘perayaan dana yang besar’ di ranah lokal Indonesia perlu menghadirkan sosok ‘para teroris’ itu sendiri alih-alih begitu mudah stigma teroris dilekatkan pada seseorang. Apalagi tak segan aparat melakukan interogasi yang kelewat batas agar mendapat pengakuan yang mereka inginkan.
Contoh nyatanya apa yang kita sebut sekarang sebagai kasus salah tangkap. Kasus seorang bapak yang telah berumur bernama Wiji Siswo Suwito yang dipukuli oleh densus 88 atau kasus salah tembak seorang pedagang bernama Imran hingga tewas di Solo dan yang terbaru Siyono seorang guru ngaji asal Klaten yang ditangkap setelah menunaikan sholat magrib namun sangat na’as dipulangkan tanpa nyawa.
Pertanyaannya sekarang, apakah aparat tidak menggunakan praduga tak bersalah kepada para ‘terduga teroris’. Apakah dengan mudah menangkap seseorang dan menembak di tempat jika ia sudah dinyatakan sebagai tersangka teroris? Kalau jawabannya “ya” nauzubillah minzalik” berarti inilah salah satu bentuk kezholiman yang luar biasa kepada orang, dosanya sangat besar.
Stigmatisasi Islam harus dilawan. Istilah salah tangkap menjadi bermakna besar jika hal itu berlangsung dalam drama penangkapan terorisme. Kinerja polisi harusnya makin dikritisi. Senada dengan hal itu, menurut penuturan seorang pengamat terorisme Indonesia, para teroris lebih senang berselancar di Indonesia karena memanfaatkan pelaksanaan hukum di Indonesia yang tebang pilih dan tidak tegas. Bukan dengan cara memberi regulasi yang ketat kepada umat Islam hanya karena pemeluk agama terbesar di Indonesia yang konon mengancam demokrasi. Sebaliknya jika demokrasi hendak menjamin rasa aman pemeluk beragama, maka seyogyanya kebebasan beragama bagi pemeluknya itu harus diberikan bukan dengan memberi batasan atau regulasi yang ketat yang malah akan menjadikan penindasan yang berujung SARA, semisal sertifikasi ulama. Lantas sertifikasi menurut standar siapa? Ulama standarisasi BNPT kah atau apa? Inikan belum jelas.
Menjadi sebuah pertanyaan besar seharusnya. Mengapa terduga teroris mudah sekali untuk ditembak mati di tempat jika aparat benar-benar ingin memutus rantai jaringan mereka alih-alih pelaku tidak pernah ditangkap hidup-hidup untuk dinterogasi. Mengapa juga polisi dan aparat hukum sangat alot sekali jika mengurusi kasus koruptor? Apakah karena koruptor memang telah benar-benar menjadi budaya Indonesia, dari orang sipil hingga para birokratnya, sehingga lantas penyelesaian kasus koruptor tak lebih sebuah tontonan indah ala sepakbola liga Italy. Walaupun bola sudah di dekat gawang, tapi merasa perlu dimainkan atau dalam bahasa orang Medan dan Makassar , merasa perlu digoreng. Tapi malah digoreng sampai gosong, segosong-gosongnya!
Kecelakaan sejarah bisa saja menjadi lembar buram yang akan dihadapi Indonesia di masa depan karena stigmatisasi terhadap golongan, ras, atau agama. Bahkan di tingkat bawah, hal ini kerap  dirasakan oleh kita semua orang kecil, semisal seseorang yang memakai cadar, bercelana congklang, berjenggot dan berpakaian qamis, selalu dicibir sebagai komplotan teroris yang membawa bom bunuh diri. Atau julukan pesantren yang sekarang bergeser sebagai sarang berkembang biak radikalisme Islam dan gerakan teroris. Padahal radikalisme Islam dan terorisme sendiri itu adalah dua hal yang sama sekali berbeda.
Kalau mau lebih jeli dan teliti, radikal padan kata radix, yang berarti akar, sedangkan Islam radikal bisa diartikan sebagai pemeluk agama yang berakar pada sumber-sumber yang benar (haq) yang bertujuan sebagai rahmatan lil alamin. Bukan justru dibelokkan kedalam makna konotatif sebagai gerakan pemuja kekerasan demi mendapatkan tujuan yang diinginkan, alih-alih melakukan stigmatisasi terhadap gerakan Islam, yang bisa dikategorikan sebagai kejahatan dan pelanggaran berat yang tidak mencerminkan kedewasaan dalam bergaul dan bermasyarakat.
Anak bangsa ini perlu berjiwa besar untuk bisa merangkul semua kalangan dalam rangka mempererat persaudaraan demi bangsa dan agama yang damai rahmatan lil alamin, Wallahu A’lambissawaab.


Mensyukuri Arti Kehidupan


Ya Robbi.....

Hamba-Mu yang lemah
berikanlah hamba kemudahan dalam berlayar mengarungi samudera kehidupan,
berilah selalu kekuatan buat melawan derasnya ombak cobaan dunia

Ya Robbi…

tetapkanlah iman ini tegar dan kuat bak karang di lautan samudera nan luas
teguhkanlah jangkarnya agar tak goyah dan terombang ambing arus yg membuatku lalai untuk mengingat kebesaran-Mu

Ya Robbi…

semoga pasang surutnya lautan ini tidak pernah melalaikan hamba untuk bersyukur,
dan asinnya dunia yg hamba rengkuh menjadikan selalu ingat kebesaran-Mu

Ya Robbi…

saat haru biru dunia membuat hamba silau,nikmatnya lautan samudera membuat hamba lalai,
ingatkan ya Allah tegurlah ya Allah

Ya Robbi…
Engkau yang mengendalikan nahkoda ini, berilah aku kompas kehidupan
Ya Robbi….
Hingga mendapati-Mu dalam kedamaian haqiqi, & endingnya berada disyurgamu bersama orang yg Engkau kasihi 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...