MEMPERTAJAM GOAL SETTING RAIH KESUKSESAN



Kenyataan hari ini adalah impian hari kemarin
(Imam Asy Syahid Hasan Al Banna)

Sahabatku…
Untuk meraih kesuksesan diperlukan goal setting atau perlu pemantapan yang jelas apa yang hendak diinginkan, setelah keinginan ada kemudian ditulis dikertas setelah ditulis buat perencanaan apa saja yang akan dikerjakan terlebih dahulu setelah itu buat target pencapaian berapa lama waktu yang akan dikerjakan. Awal tahun dari bulan januari ini merupakan momentum untuk memulai bagi yang baru buat rencana, namun bagi yang sudah menjalankan bisa dipertajam artinya perlu penguatan terus menerus, karena untuk mind set harus selalu diarahkan.

Sahabatku…
Penguatan goal setting dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun ada salah satu cara yang biasa saya lakukan adalah membuat afirmasi-afirmasi positif dalam diri, momen yang paling baik adalah ketika hendak tidur malam atau menjelang tidur dan ketika bangun tidur. Ketika mau tidur cobalah lihat tulisan yang telah kita buat itu baca dan resapi dari kemauan yang kita tulis itu dan kemudian bayangkan apa yang kita inginkan itu telah menjadi kenyataan teruslah membuat afirmasi itu sampai dibawah ambang sadar, sampai kemudian tertidur. Ketika bangun tidur dapat diulang lagi.
Sahabatku…
Kegiatan afirmasi ini dapat dilakukan minimal selama 21 hari, dari kegiatan ini hendaknya dilandasi oleh niat yang tulus dan semangat yang tinggi disertai do’a yang sungguh-sunguh dan tidak lupa disertai kerja keras atau ada “kristalisasi keringat” meminjam istilah Tukul, karena tidak ada rencana tanpa usaha dan usaha juga akan sia-sia kalau tidak dibarengi dengan do’a yang sunguh-sungguh.

Sahabatku…
Jika kita mau membaca sejarah biografi tokoh-tokoh ternama. Maka kita akan temukan bahwa apa yang telah mereka ciptakan berawal dari mimpi dan rencana.

Ketika aku mencari nama orang yang bisa mengenali dan menghidupkan impiannya, saya berpikir tentang visioner dan pioner mobil Henry Ford. Dia menyatakan, “Semua rahasia hidup yang berhasil adalah menemukan apa yang ditentukan nasib pada kita, dan kemudian melakukannya.”

Orang-orang lainnya berani bermimpi dan mereka sukses. Beethoven menyadarkan dunia akan kemampuan hebatnya dalam musik ketika dia membuat sejumlah simfoni, dan ini terjadi setelah dia kehilangan pendengarannya. Charles Dickens dulunya bermimpi untuk menjadi seorang penulis dan akhirnya dia menjadi novelis yang bukunya paling banyak dibaca orang di Inggris pada zaman Victoria - meskipun dia dilahirkan di keluarga miskin.

Thomas Alfa Edison melamunkan sebuah lampu yang bisa dihidupkan dengan listrik, memulai dari tempat ia berdiri untuk mengubah impiannya menjadi tindakan. Dan walaupun dia menemui lebih dari sepuluh ribu kegagalan, dia tetap memegang teguh impiannya sampai dia menjadikannya sebuah kenyataan fisik. Pemimpi praktis pantang menyerah!

Wright bersaudara memimpikan sebuah mesin yang bisa terbang di udara. Sekarang setiap orang bisa melihat bukti di seluruh dunia bahwa impian mereka menjadi kenyataan.

Marconi memimpikan satu sistem untuk mengendalikan kekuatan ether yang tidak kelihatan. Bukti bahwa impiannya tidak sia-sia bisa ditemukan pada setiap pesawat radio dan televisi di seluruh dunia. Mungkin Anda tertarik untuk mengetahui bahwa “teman-teman” Marconi menyuruh agar dia di kurung dan di periksa di sebuah rumah sakit jiwa ketika ia mengumumkan bahwa dia telah menemukan prinsip yang bisa digunakan untuk mengirim berita melalui udara tanpa bantuan kabel atau sarana fisik komunikasi langsung lainnya.

Menurut Jhon C. Maxwell sebuah impian bisa melakukan banyak hal kepada kita:
Pertama, impian menunjukkan arah kepada kita. Ia bisa berperan sebagai kompas, memberitahu kita arah mana yang harus ditempuh. Hingga kita mengenali arah yang benar itu, kita tidak akan pernah mengetahui apakah langkah kita benar-benar merupakan kemajuan. Langkah kita mungkin membawa kita ke belakang dan bukan ke depan. Jika engkau bergerak ke sembarang arah selain menuju impianmu, engkau akan kehilangan kesempatan-kesempatan yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan.

Kedua, impian meningkatkan kekuatan kita. Tanpa impian, kita mungkin harus berjuang keras untuk melihat kekuatan yang ada dalam diri kita karena kita tidak bisa melihat situasi di luar keadaan kita saat ini. Akan tetapi dengan impian, kita mulai memandang diri kita dalam cahaya baru, karena mempunyai kekuatan yang lebih besar dan mampu merentangkan dan berkembang untuk mencapainya. Setiap kesempatan yang kita temui, setiap sumber yang kita dapatkan, setiap talenta yang kita kembangkan, menjadi bagian kekuatan kita untuk tumbuh ke arah impian itu. Semakin besar impian, semakin besar pula kekuatannya.

Ketiga, impian membantu kita menentukan prioritas. Impian memberi kita harapan untuk masa depan, dan ia juga memberi kita kekuasaan di saat ini. Impian membuat kita memprioritaskan segala sesuatu yang kita lakukan. Seseorang yang memiliki impian mengetahui apa yang akan atau harus dikorbankannya agar bisa maju. Dia mampu mengukur segala sesuatu yang dikerjakannya apakah membantu atau menghambat impian itu, memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang membawanya lebih dekat pada impian itu dan memberi sedikit perhatian pada hal-hal sebaliknya.

Keempat, impian menambah nilai pada pekerjaan kita. impian menempatkan segala yang kita lakukan ke dalam perspektif yang berbeda. Bahkan tugas-tugas yang tidak menyenangkan menambah nilai saat kita mengetahui hal itu memberi kontribusi pada pemenuhan impian. Setiap aktivitas menjadi bagian penting di dalam gambar yang lebih besar itu.

Kelima, impian dapat mendeteksi masa depan kita. ketika kita mempunyai impian, kita bukan hanya penonton yang duduk di belakang dan mengharapkan segala sesuatu berubah membaik. Kita harus aktif ikut serta dalam membentuk tujuan dan arti hidup kita. Angin perubahan tidak begitu saja meniup ke sini dan ke sana. Impian kita, ketika dilanjutkan, mungkin sekali merupakan peramal masa depan kita.

Sahabatku…
Ada perbedaan antara mengangankan suatu benda dan siap menerimanya. Tidak ada seorang pun siap untuk sesuatu sampai dia yakin akan memperolehnya. Keadaan pikiran harus penuh keyakinan bukan hanya berharap atau mengangankan. Keadaan pikiran yang terbuka sangat penting untuk keyakinan. Pikiran yang tertutup tidak mengilhamkan keyakinan keberanian, atau kepercayaan
Sahabatku…
Seperti yang telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelum kaum itu merubah apa yang ada pada dirinya terlebih dahulu. Dari sini sudah jelas bahwa kita sangat berperan untuk mau sungguh-sunguh dan betul-betul ingin berubah kearah yang lebih baik.
Semoga kita semua dapat meraih kesuksesan baik didunia terlebih-lebih diakherat nanti aamin!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Give comments and criticism are best for this blog the better

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...