Seperti diberitakan di
sejumlah media online, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengeluarkan
pernyataan kontroversial terkait kepemimpinan. Ia mengatakan, pemimpin
non-Muslim yang jujur, tidak korup, lebih baik daripada Muslim tapi zalim.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam rangka menghadapi Pilkada 2017.
Tak kurang para tokoh di
Republik ini yang telah menanggapi pernyataan dari Said Aqil ini seperti Felix
Siauw, Adnin Armas, Kholili Hasib, Wakil Ketua Umum MUI Yunahar Ilyas
dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Prof. Didin
Hafidhuddin dan tokoh-tokoh lainnya
Adnin Armas mengatakan “Banyak
sekali buronan BLBI yang kebanyakan dari kalangan Cina. Bahkan sudah dua orang
yang ditangkap. Tapi umat Islam tidak mengatakan Cina Korup. Kita tidak menyebut
etnis dan agama tertentu,” ungkap Koordinator Muslim Cinta Jakarta (McJak)
Adnin Armas di depan wartawan saat menyampaikan bantuan kemanusiaan untuk warga
Luar Batang, Jakarta Utara, Sabtu (23/4) lalu.
“Siapa saja yang mampu dan dipercaya rakyat, pemimpin yang adil
meski itu non-Muslim tapi jujur, itu lebih baik daripada pemimpin Muslim tapi
zalim. Di mana saja dan siapa saja,” kata Said Aqil di kantor PBNU, Jl Kramat
Raya, Jakarta, Sabtu (16/4/2016),seperti dilansir Detik.com.
Pernyataan Said diatas amat disayangkan. Karena secara tidak
langsung atau langsung, Said bisa disimpulkan mengajak umat Islam untuk memilih
pemimpin non muslim atau kafir berkuasa mengelola pemerintahan. Apa Said tidak
baca Al Qur’an surat Ali Imran ayat 28? atau surat An-Nisa ayat 144?
Apakah Said Aqil Siradj tidak memahami ayat Al-Qur’an yang terang
benderang?
1. Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin
QS. 3. Aali 'Imraan : 28.
"Janganlah orang-orang mukmin mengambil
orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan
orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari
pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu
yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri
(siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)."
QS. 4. An-Nisaa' : 144.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan
orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah
(untuk menyiksamu) ?"
QS. 5. Al-Maa-idah : 57.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi
PEMIMPINMU, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan,
(yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan
orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika
kamu betul-betul orang-orang yang beriman”
2. Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin
walau Kerabat sendiri :
QS. 9. At-Taubah : 23.
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan BAPAK-BAPAK
dan SAUDARA-SAUDARAMU menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) jika mereka lebih
mengutamakan kekafiran atas keimanan, dan siapa di antara kamu yang menjadikan
mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."
QS. 58. Al-Mujaadilah : 22.
"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari
akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah
dan Rasul-Nya, sekali pun orang-orang itu BAPAK-BAPAK, atau ANAK-ANAK atau
SAUDARA-SAUDARA atau pun KELUARGA mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah
menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan
yang datang daripada- Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha
terhadap mereka, dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya.
Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah
itu adalah golongan yang beruntung."
3. Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai teman setia
QS. 3. Aali 'Imraan : 118.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi
TEMAN KEPERCAYAANMU orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka
tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa
yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa
yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh
telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."
4. Al-Qur'an melarang saling tolong dengan kafir yang akan
merugikan umat Islam
QS. 28. Al-Qashash : 86.
"Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al-Quran diturunkan
kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu,
sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi PENOLONG bagi orang-orang
kafir."
QS. 60. Al-Mumtahanah : 13.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan
PENOLONGMU kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa
terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam
kubur berputus asa."
5. Al-Qur'an melarang mentaati orang kafir untuk menguasai muslim
QS. 3. Aali 'Imraan : 149-150.
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu MENTAATI orang-orang
yang KAFIR itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran),
lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. Tetapi (ikutilah Allah), Allah lah
Pelindungmu, dan Dialah sebaik-baik Penolong."
6. Al-Qur'an melarang beri peluang kepada orang kafir sehingga
menguasai muslim
QS. 4. An-Nisaa' : 141.
"...... dan Allah sekali-kali tidak akan MEMBERI JALAN kepada
orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman."
7. Al-Qur'an memvonis munafiq kepada muslim yang menjadikan kafir
sebagai pemimpin
QS. 4. An-Nisaa' : 138-139.
"Kabarkanlah kepada orang-orang MUNAFIQ bahwa mereka akan
mendapat siksaan yang pedih. (yaitu) orang-orang yang mengambil
orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya
semua kekuatan kepunyaan Allah."
8. Al-Qur'an memvonis ZALIM kepada muslim yang menjadikan kafir
sebagai pemimpin
QS. 5. Al-Maa-idah : 51.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka
adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang ZALIM."
9. Al-Qur'an memvonis fasiq kepada muslim yang menjadikan kafir
sebagai pemimpin
QS. 5. Al-Maa-idah : 80-81.
"Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan
orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka
sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka
akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi
dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan
mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan
dari mereka adalah orang-orang yang FASIQ."
10. Al-Qur'an memvonis sesat kepada muslim yang menjadikan kafir
sebagai pemimpin
QS. 60. Al-Mumtahanah : 1.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku
dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka
(berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka
telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan
(mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah,
Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari
keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara
rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku
lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan.
Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah
TERSESAT dari jalan yang lurus."
11. Al-Qur'an mengancam azab bagi yang jadikan kafir sbg Pemimpin /
Teman Setia
QS. 58. Al-Mujaadilah : 14-15.
"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu
kaum yang dimurkai Allah sebagai teman ? Orang-orang itu bukan dari golongan
kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk
menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui. Allah telah menyediakan bagi
mereka AZAB yang sangat keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah
mereka kerjakan."
12. Al-Qur'an mengajarkan doa agar muslim tidak menjadi sasaran
fitnah orang kafir
QS. 60. Al-Mumtahanah : 5.
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (SASARAN) FITNAH
bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Jadi pernyataan Said Aqil selama ini sangat disayangkan, dan ini
bisa memperkeruh suasana keberagamaan di Indonesia. Karena secara tidak
langsung atau langsung, Said bisa disimpulkan mengajak umat Islam untuk memilih
pemimpin non muslim atau kafir berkuasa mengelola pemerintahan. Apa Said tidak
baca Al Qur’an tentang kepemimpinan?
Terkait
pernyataan Said Aqil itu, ustadz Felix Siauw sangat lugas untuk meluruskan
masalah kepemimpinan dengan argumentasi yang memukau. Sebagaimana video diatas
tulisan ini. Wallahu a’lam bissawab.Oleh :arpan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Give comments and criticism are best for this blog the better