Elly Risman: Pornografi Rusak Otak

Anak yang mengakses pornografi, lalu mengalami kecanduan (adiksi), otaknya akan menciut

Penanganan terhadap kasus pornografi yang terus terjadi dinilai tidak menggigit. Padahal, pornografi memiliki efek negatif yang tak kalah parah dengan terorisme dan narkoba. Hal itu dikatakan Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati, Elly Risman belum lama ini.

Pemerintah terkesan bergerak sangat cepat ketika terjadi kasus terorisme yang menewaskan sejumlah korban dengan membentuk tim Detasemen Khusus Anti Teror (Densus 88). Begitu juga ketika merespon masalah narkoba, pemerintah langsung membentuk Badan Narkotika Nasional.

Tapi, lanjut Elly, dengan masalah pornografi, pemerintah hingga saat ini seolah diam dan belum melakukan upaya penanggulangan secara signifikan.

Padahal, dengan tegas Elly mengatakan, anak remaja yang melihat pornografi setidaknya merusak lima bagian otak.

"Anak yang mengakses pornografi lalu mengalami kecanduan (adiksi), otaknya akan menciut. Sebab, ada hormon-hormon kenikmatan, begitu juga dengan hormon lainnya secara berlebihan keluar karena anak berkonsentrasi merasakan kenikmatan. Kalau sudah begitu, sifat kemanusiaannya bisa rusak dan berganti dengan sifat kebinatangan," katanya kepada hidayatullah.com.    

Karena itu, Elly meminta agar pemerintah tidak hanya konsen, tapi juga komitmen dan terus-menerus dalam menangani kasus pornografi. "Jangan hitung berapa uang yang dibutuhkan, sebab ini menyangkut masa depan bangsa secara menyeluruh," tegasnya.

"Video porno sudah banyak beredar, termasuk di media, baik cetak maupun elektronik, sehingga dapat merusak masa depan remaja kita," ujarnya.

Sebenarnya kalau mau jujur tidak hanya merusak otak lebih dari itu secara sikologis akan berdampak pada rasa ingin selalu melihat atau merasa kecanduan yang berdampak pada mental yang hedonisme dan bagi anak muda selalu memunculkan fantasi-fantasi liar yang membahayakan, dan dampaknya tidak hanya yang bersangkutan yang merasakan, orang yang tidak tau apa-apa bisa jadi korban pelampiasan. Belum lagi dari sisi agama islam yang sangat mengharamkan karena memang besar dampaknya atau akibatnya dan ini lebih dahsyat dari teror Bom" Nauzubillah min zaalik.

Surat Bu Santi yang menyentuh Jiwaku

Gaza tidak membutuhkan Aku" Suatu kalimat yang lahir dari sebuah exfresi perasaan dari hati yang paling dalam, sehingga ketika saya membacanya rasanya hati ini bergetar bercampur malu. Sungguh mulia pekerjaan ini kalau memang diniatkan hanya untuk Allah dan memang seperti itu seharusnya niat kita apabila mau menolong saudara, apalagi saudara seiman yang mengalami penindasan dari bangsa yang tidak beradab. Dari sini saya jadi teringat ketika terjadi sunami di Aceh Desember tahun 2004 yang mana pada saat itu saya ikut sebagai relawan lepas tanpa membawa indentitas ataupun almamater kampus dan perginyapun hanya berdua sama teman, setelah dapat izin dari dosen sayapun berangkat tanpadiketahui oleh teman-teman lainnya memang niatnya hanya untuk membantu saudara-saudara di Aceh, singkat cerita ketika pesawat sudah berhenti di Bandara Planbintang Aceh, para penumpang turun satu persatu, tibalah giliran saya untuk menginjakkan kaki pada anak tangga pertama pesawat, dada ini terasa sesak hati terasa bergetar mata mulai berbinar dan akhirnya saya tidak mampu untuk membendung air mata melihat suasana disekelilingnya apalagi ketika melihat para pengunsi yang lagi berebut makanan dan berebut untuk naik pesawat herkoles TNI. Bandara tak ubahnya seperti pasar senen atau pasar minggu. Dan hampir disetiap tempat-tempat umum berubah jadi tempat pengunsian. Selama dua hari saya tidak bisa menelan nasi karena melihat betapa banyak korban  yang terlantar sudah berhari -hari tidak makan dan saya membayangkan seperti inikah Kiamat? Demikianlah sekelumit cerita dari pengalaman saya, mohon maaf saya tidak bercerita panjang lebar takut akan mengurangi niat saya. Kembali ke surat Bu Santi, sunguh rasanya saya malu untuk melihat pengorbanan beliau dan ada rasa iri, rasanya ingin mengikuti jejak beliau. Mudah-mudahan Allah SWT membalas segala niat dan perbuatannya amin!

Silahkan baca profil dan kronologisnya 
Santi Soekanto adalah salah satu dari 12 WNI di kapal Mavi Marmara yang diserbu Israel. Sebelum penyerbuan itu, Santi sempat mengirimkan surat elektronik yang sangat menyentuh.
Surat sang jurnalis Majalah Hidayatullah ini bertajuk "Gaza Tidak Membutuhkanmu!" yang dikirim pada Minggu 30 Mei 2010, atau sehari sebelum serangan Israel. Surat ini dibuat di atas kapal Mavi Marmara saat masih berada di Laut Tengah, 180 mil dari Pantai Gaza.
Saat itu, Santi dan anggota tim Freedom Flotilla lain tengah menunggu kedatangan tim lain untuk nanti sama-sama berangkat ke Gaza. Namun kabar akan serangan Israel sudah beredar.
"Kami masih menanti, masih tidak pasti, sementara berita berbagai ancaman Israel berseliweran," kata Santi dalam pembukaan suratnya.
Santi berbagi pengalamannya bertemu dengan ratusan orang dengan berbagai latar belakang. Masing-masing dengan gayanya sendiri. Ada anak buah politisi Inggris yang petantang-petenteng, sampai aktivis perempuan muslimah yang pendiam, namun cekatan untuk memastikan semua rombongan bisa makan tepat waktu. Berikut adalah surat lengkap Santi untuk temannya Tommy Satryatomo yang kemudian dipasang di blognya:
: : : : : :
GAZA TIDAK MEMBUTUHKANMU!

Di atas M/S Mavi Marmara, di Laut Tengah, 180 mil dari Pantai Gaza.
Sudah lebih dari 24 jam berlalu sejak kapal ini berhenti bergerak karena sejumlah alasan, terutama menanti datangnya sebuah lagi kapal dari Irlandia dan datangnya sejumlah anggota parlemen beberapa negara Eropa yang akan ikut dalam kafilah Freedom Flotilla menuju Gaza. Kami masih menanti, masih tidak pasti, sementara berita berbagai ancaman Israel berseliweran.
Ada banyak cara untuk melewatkan waktu –banyak di antara kami yang membaca Al-Quran, berzikir atau membaca. Ada yang sibuk mengadakan halaqah. Beyza Akturk dari Turki mengadakan kelas kursus bahasa Arab untuk peserta Muslimah Turki. Senan Mohammed dari Kuwait mengundang seorang ahli hadist, Dr Usama Al-Kandari, untuk memberikan kelas Hadits Arbain an-Nawawiyah secara singkat dan berjanji bahwa para peserta akan mendapat sertifikat.
Wartawan sibuk sendiri, para aktivis –terutama veteran perjalanan-perjalanan ke Gaza sebelumnya– mondar-mandir; ada yang petantang-petenteng memasuki ruang media sambil menyatakan bahwa dia "tangan kanan" seorang politisi Inggris yang pernah menjadi motor salah satu konvoi ke Gaza.

Activism
Ada begitu banyak activism, heroism. Bahkan ada seorang peserta kafilah yangmengenakan T-Shirt yang di bagian dadanya bertuliskan "Heroes of Islam" alias "Para Pahlawan Islam." Di sinilah terasa sungguh betapa pentingnya menjaga integritas niat agar selalu lurus karena Allah Ta'ala.
Yang wartawan sering merasa hebat dan powerful karena mendapat perlakuan khusus berupa akses komunikasi dengan dunia luar sementara para peserta lain tidak. Yang berposisi penting di negeri asal, misalnya anggota parlemen atau pengusaha, mungkin merasa diri penting karena sumbangan material yang besar terhadap Gaza.
Kalau dibiarkan riya akan menyelusup, na'udzubillahi min dzaalik, dan semua kerja keras ini bukan saja akan kehilangan makna bagaikan buih air laut yang terhempas ke pantai, tapi bahkan menjadi lebih hina karena menjadi sumber amarah Allah Ta'ala.
Mengerem
Dari waktu ke waktu, ketika kesibukan dan kegelisahan memikirkan pekejaan menyita kesempatan untuk duduk merenung dan tafakkur, sungguh perlu bagiku untuk mengerem dan mengingatkan diri sendiri. Apa yang kau lakukan Santi? Untuk apa kau lakukan ini Santi? Tidakkah seharusnya kau berlindung kepada Allah dari ketidakikhlasan dan riya? Kau pernah berada dalam situasi ketika orang menganggapmu berharga, ucapanmu patut didengar, hanya karena posisimu di sebuah penerbitan? And where did that lead you? Had that situation led you to Allah, to Allah's blessing and pleasure, or had all those times brought you Allah's anger and displeasure?
...Kalau hanya sekedar penghargaan manusia yang kubutuhkan di sini, Subhanallah, sungguh banyak orang yang jauh lebih layak dihargai oleh seisi dunia di  sini...
Kalau hanya sekedar penghargaan manusia yang kubutuhkan di sini, Subhanallah, sungguh banyak orang yang jauh lebih layak dihargai oleh seisi dunia di  sini. Mulai dari Presiden IHH Fahmi Bulent Yildirim sampai seorang Muslimah muda pendiam dan shalihah yang tidak banyak berbicara selain sibuk membantu agar kawan-kawannya mendapat sarapan, makan siang dan malam pada waktunya. Dari para ulama terkemuka di atas kapal ini, sampai beberapa pria ikhlas yang tanpa banyak bicara sibuk membersihkan bekas puntung rokok sejumlah perokok ndableg.
Kalau  hanya sekedar penghargaan manusia yang kubutuhkan di sini, Subhanallah, di tempat ini juga ada orang-orang terkenal yang petantang-petenteng karena ketenaran mereka.
Semua berteriak, "Untuk Gaza!" namun siapakah di antara mereka yang teriakannya memenangkan ridha Allah? Hanya Allah yang tahu.
Gaza Tak Butuh Aku
Dari waktu ke waktu, aku perlu memperingatkan diriku bahwa Al-Quds tidak membutuhkan aku. Gaza tidak membutuhkan aku. Palestina tidak membutuhkan aku.
Masjidil Aqsha milik Allah dan hanya membutuhkan pertolongan Allah. Gaza hanya butuh Allah. Palestina hanya membutuhkan Allah. Bila Allah mau, sungguh mudah bagiNya untuk saat ini juga, detik ini juga, membebaskan Masjidil Aqsha. Membebaskan Gaza dan seluruh Palestina.
...Gaza tidak membutuhkan aku. Akulah yang butuh berada di sini, suamiku Dzikrullah-lah yang butuh berada di sini karena kami ingin Allah memasukkan nama kami ke dalam daftar hamba-hambaNya yang bergerak menolong agamaNya. Menolong membebaskan Al-Quds....
Akulah yang butuh berada di sini, suamiku Dzikrullah-lah yang butuh berada di sini karena kami ingin Allah memasukkan nama kami ke dalam daftar hamba-hambaNya yang bergerak -betapa pun sedikitnya- menolong agamaNya. Menolong membebaskan Al-Quds.
Sungguh mudah menjeritkan slogan-slogan, Bir ruh, bid dam, nafdika ya Aqsha. Bir ruh bid dam, nafdika ya Gaza!
Namun sungguh sulit memelihara kesamaan antara seruan lisan dengan seruan hati.
Cara Allah Mengingatkan
Aku berusaha mengingatkan diriku selalu. Namun Allah selalu punya cara terbaik untuk mengingatkan aku.
...Aku berusaha mengingatkan diriku selalu. Namun Allah selalu punya cara terbaik untuk mengingatkan aku...
Pagi ini aku ke kamar mandi untuk membersihkan diri sekedarnya - karena tak mungkin mandi di tempat dengan air terbatas seperti ini, betapa pun gerah dan bau asemnya tubuhku.
Begitu masuk ke salah satu bilik, ternyata toilet jongkok yang dioperasikan dengan sistem vacuum seperti di pesawat itu dalam keadaan mampheeeeet karena ada dua potongan kuning coklaaat menyumbat lubangnya! Apa yang harus kulakukan? Masih ada satu bilik dengan toilet yang berfungsi, namun kalau kulakukan itu, alangkah tak bertanggung-jawabnya aku rasanya? Kalau aku mengajarkan kepada anak-anak bahwa apa pun yang kita lakukan untuk membantu mereka yang fii sabilillah akan dihitung sebagai amal fii sabilillah, maka bukankah sekarang waktunya aku melaksanakan apa yang kuceramahkan?
Entah berapa kali kutekan tombol flush, tak berhasil. Kotoran itu ndableg bertahan di situ. Kukosongkan sebuah keranjang sampah dan kuisi dengan air sebanyak mungkin –sesuatu yang sebenarnya terlarang karena semua peserta kafilah sudah diperingatkan untuk menghemat air– lalu kusiramkan ke toilet.
Masih ndableg.
Kucoba lagi menyiram.
Masih ndableg.
Tidak ada cara lain. Aku harus menggunakan tanganku sendiri.
Kubungkus tanganku dengan tas plastik. Kupencet sekali lagi tombol flush. Sambil sedikit melengos dan menahan nafas, kudorong tangan kiriku ke lubang toilet.
Blus!
Si kotoran ndableg itu pun hilang disedot pipa entah kemana.
Lebih dari 10 menit kemudian kupakai untuk membersihkan diriku sebaik mungkin sebelum kembali ke ruang perempuan, namun tetap saja aku merasa tak bersih. Bukan di badan, mungkin, tapi di pikiranku, di jiwaku.
...sehebat dan sepenting apa pun tampaknya tugas dan pekerjaanku, bila kulakukan tanpa keikhlasan, maka tak ada artinya atau bahkan lebih hina daripada mendorong kotoran ndableg tadi...
Ada peringatan Allah di dalam kejadian tadi -agar aku berendah-hati, agar aku ingat bahwa sehebat dan sepenting apa pun tampaknya tugas dan pekerjaanku, bila kulakukan tanpa keikhlasan, maka tak ada artinya atau bahkan lebih hina daripada mendorong kotoran ndableg tadi.
Allahumaj'alni minat tawwabiin
Allahumaj'alni minal mutatahirin
Allahumaj'alni min ibadikassalihin

29 Mei 2010, 22:20
Santi Soekanto
Ibu rumah tangga dan wartawan yang ikut dalam kafilah Freedom Flotilla to Gaza Mei 2010.

Peterporn, Sexting dan Perlindungan Anak

Fenomena sexting dan video porno mewabah di dunia. Di situs-situs internet anak-anak Indonesia pernah mengaksesnya

Oleh: Heru Susetyo

“Tuhan Maha Penerima Taubat Tapi Internet Tidak” (Peri Umar Farouk, 2010)

Jessica Logan bukan siapa-siapa dan tak dikenal siapa-siapa. Hanya seorang remaja SMA biasa di Amerika.  Namun pada bulan Juli tahun 2008 gadis 18 tahun yang tinggal di Cincinnati, Ohio ini membuka mata dunia tentang bahaya sexting. Jessie yang ketika itu berada di tingkat akhir Sycamore High School tewas bunuh diri di kamar mandi. Sebabnya, foto telanjang Jessie yang semula hanya untuk konsumsi sang pacar, belakangan disebarkan oleh sang pria ketika hubungan pacaran mereka putus. Tak sekedar beredar di antara teman-temannya, foto tersebut beredar ke tujuh sekolah di sekitar Cincinnati, bahkan meluas hingga ke tiga negara bagian di Amerika Serikat. Kenyataan ini membuat Jessie merasa amat malu, terhina, tertekan dan sekaligus menderita.  Apalagi teman-teman putrinya banyak yang melakukan bullying dengan menjulukinya sebagai 'pelacur’ ataupun ‘wanita murahan.’

Sebelum tewas bunuh diri, pada medio Mei 2008 Jessie sempat melakukan wawancara dengan stasiun TV setempat. Ia mengatakan bahwa ia merasa sangat malu, terhina, dan digoda di mana pun ia berada. Tidak sekedar sekolah, namun juga di lingkungan rumah dan kemana pun ia pergi. Jessie berharap semoga tak ada lagi orang yang harus menjalani keadaan seperti ini. Sama halnya dengan orangtua Jessie, Cynthia Logan. Jessie adalah anak tunggal.  Maka kepergiannya begitu diratapi sang Ibu.  Cynthia  mengatakan bahwa ia amat kecewa dengan para orangtua yang membiarkan saja anak-anaknya untuk melakukan apapun dan mengatakan apa yang mereka inginkan.

Sayangnya, sepertinya Cynthia masih akan terus kecewa, karena fenomena sexting ternyata telah begitu mewabah di dunia.  Termasuk di negeri yang bernama Indonesia. Kasus peredaran video ‘mirip artis Ariel-Luna Maya-Cut Tari’ atau beken dengan istilah ‘Peterporn” adalah salah satunya.

Indonesia tidak bisa dibilang santun dan bersih dalam perilaku sexting. Sudah cukup banyak warga Indonesia yang melakukannya. Remaja, pemuda, hingga kaum dewasa. Fenomena 'peterporn' hanyalah salah satu yang menyeruak ke permukaan. Banyak lagi yang belum terungkap. Video dewasa yang melibatkan orang 'mirip Ariel', 'mirip Luna Maya', dan 'mirip Cut Tari' menjadi fenomena karena mereka adalah populer dan tokoh publik. Bagaimana dengan mereka yang bukan artis dan bukan tokoh publik?

Kendati video porno tersebut konon tidak disebarkan oleh orang yang 'mirip dengan ketiga artis tersebut' namun itu adalah sexting. Bisa dilacak, barangkali, tanpa harus melakukan razia, di handphone maupun email-email dan situs-situs internet yang pernah diakses anak-anak Indonesia.

Sebagai contoh, dengan penelaahan sederhana melalui www.google.com/trends, di mana semua orang dapat melakukannya, nampak jelas bahwa hit-hit untuk content 'porno' tertentu memang dipimpin oleh para netters Indonesia. Sebagai contoh, hit untuk content ber- keywords (kata kunci) ‘sex video’, ‘porn video’, ‘pornstar’, ‘miyabi’, dan ‘making love’, adalah didominasi oleh para netters Indonesia (data diperoleh melalui www.google.com/trends pada 3 Juni 2010).

Peri Umar Farouk (2009) mensinyalir bahwa  banyak kasus perederan pesan, gambar, dan video berkonotasi seksual yang belum terungkap di Indonesia.  Ia mengatakan, di tahun 2009 terdapat sekitar 700 mini video porno asli remaja Indonesia, dan ribuan gambar yang telah beredar di ruang maya, yang di antaranya adalah hasil sexting yang sengaja ataupun tidak sengaja bocor ke publik yang lebih luas melalui berbagai media elektronik.

Tentang Sexting

Sexting yang berasal dari kata sex dan texting  mungkin bisa disebut terminologi baru dalam dunia komunikasi Indonesia.  Ia adalah suatu aktivitas mengirimkan pesan berupa teks kepada orang lain dengan harapan dapat melakukan aktivitas seksual di kemudian hari. Pengertian lain sexting adalah suatu terminologi yang dibuat oleh media untuk menjelaskan fenomena pengiriman atau penyebaran pesan-pesan seksual apakah berupa tulisan, gambar, dan video (www.urbandictionary .com).

Pengertian lain adalah gejala mengambil foto atau video bugil dengan menggunakan kamera ponsel, kemudian menyebarkannya. Beberapa kalangan lebih luas lagi mengartikan Sexting termasuk penyebarannya melalui teknologi internet, seperti melampirkan di dalam email atau membubuhkannya sebagai profil atau di galeri dalam situs jejaring sosial (social networking), misalnya situs-situs: Myspace, Facebook, Multiply, Friendster, Hi5, dan lain-lain (Peri Umar Farouk, 2009).

Menurut Wikipedia (2005), kemunculan fenomena sexting dilaporkan paling awal pada tahun 2005 oleh Sunday Telegraph Magazine, dan setelah itu mendapat perhatian luas di seluruh dunia, utamanya di UK, Australia, New Zealand, USA, dan Canada.

Pada survei yang dilakukan tahun 2008 pada 1280 remaja dan pemuda baik laki-laki maupun perempuan oleh Cosmogirl.com terungkap temuan sebagai berikut : 20% remaja (13 - 19 tahun) dan 33% pemuda (20 - 26) pernah mengirimkan foto-foto porno atau semi porno diri mereka secara elektronik. Kemudian, 39% remaja dan 59% pemuda pernah mengirimkan SMS-SMS bernada seks/porno.

Penelusuran penulis sendiri menemukan bahwa ada 7.720.000 links untuk kata kunci ‘sexting’ di mesin pencari google.com dan tersedia 3070 video berkata kunci ‘sexting’ di www.youtube.com (per Jum’at 18 Juni 2010).

Sebagai tambahan data berkenaan dengan fenomena sexting, Parry Aftab, seorang ahli pengamanan di internet dan aktivis yang memperjuangkan perlindungan remaja di ruang maya, mengklaim bahwa: 44% pelajar putra pernah mendapatkan materi porno teman pelajar putri satu sekolahnya. Dan 15% pelajar putra menyebarkan materi porno kekasihnya setelah hubungan pacaran mereka putus (Peri Umar Farouk, 2009).

Kehancuran Akibat Sexting

Sexting boleh jadi menyenangkan, menggairahkan, membuat penasaran, walaupun banyak pihak mengutuknya sebagai kejahatan bahkan perbuatan dosa juga.  Sisi yang lebih pasti adalah penyebaran teks, gambar, maupun video ke ruang publik, entah dilakukan pelakunya ataupun tidak telah menyebabkan ‘kehancuran’ bagi sang pelaku, bagi sang penyebar, bagi semua orang yang pernah mengakses, termasuk anak-anak Indonesia.

Di luar kasus Peterporn yang membuat Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari  kini berada dalam masa-masa yang sulit, banyak lagi kasus lain yang menimbulkan kehancuran yang sama. Kasus Edison Chen misalnya. Aktor muda Hong Kong ini gemar merekam adegan seksnya dengan para artis cantik Hong Kong seperti Gillian Chung, Bobo Chan dan Cecilia Cheung, dan banyak lagi. Sampai suatu waktu senjata makan tuan. Film-film yang direkam dalam laptopnya tersebut berpindah ke ruang publik ketika sang laptop direparasi. Peredaran video-video tersebut begitu massif. Sehingga di tahun 2008 tersebut ia menjadi trending topic di google.com China dan menjadi tokoh nomor dua terpopuler di Hong Kong setelah Barrack Obama.

Maka, Edison pun lari ke Amerika dan menyangkal habis-habisan keterlibatannya. Namun alat bukti terlalu kuat. Akhirnya iapun mengaku dan meminta maaf.

Edison Chen boleh menyesal, namun karir terlanjur hancur.  Ia pun meninggalkan dunia keartisannya di Hong Kong.  Dan internet bukanlah pihak yang mudah memaafkan. Pun untuk para gadis yang direkamnya. Masih ingat dalam benak penulis, Gillian Chung menangis dan menyesal luar biasa atas peristiwa tersebut. Dalam siaran di Channel News Asia tahun 2008, Gillian Chung sambil menangis mengatakan bahwa ia masih muda ketika itu,  tak terlalu banyak tahu,  menyesal sekali, dan tak akan mengulanginya lagi.

Kasus lain adalah skandal seorang anggota DPR bernama YM dengan seorang artis (ME). Akibat bocornya video skandal seks mereka pada tahun 2004 yang terungkap ke hadapan publik pada tahun 2006, hancurlah karier politiknya.  Tak sekedar mengundurkan diri dari DPR, kini YM nampak tiarap, entah berada di mana.  Yang jelas menjadi korban juga adalah keluarganya. Sukar dibayangkan bagaimana nasib keluarga YM menanggung 'musibah' seperti ini.

Pada tahun 2001 muncul satu video dengan nama Bandung Lautan Asmara alias "Itenas 2001'. Video ini adalah rekaman pribadi sepasang muda-mudi Bandung (A dan N) Bandung yang merekam adegan seksual mereka demi merayakan ulang tahun perpacarannya. Karena kelalaian sang pria yang ingin memindahkan film ke format VCD melalui jasa transfer VCD maka terungkaplah video pribadi tersebut ke ruang publik.

Mereka berdua kemudian diperiksa polisi, namun tak pernah ditahan. Pelaku penyebarannya yang kemudian ditahan. Kendati demikian mereka telah terhukum secara moral dan sosial. Sang pria dan wanita kini hilang tak tentu rimbanya. Keluarganya pun bisa dibayangkan amat berat menanggung musibah ini.

Perlindungan Anak

Yang kini patut jadi perhatian, terlepas apakah sexting termasuk dosa ataupun kejahatan, ataupun kedua-duanya, ataupun tidak kedua-duanya, merekam dan menyebarkan aktivitas seksual -entah dilakukan yang bersangkutan ataupun melalui tangan orang lain-  yang mestinya amat pribadi, kini menjadi konsumsi publik. Menjadi konsumsi mata-mata yang tidak berhak, termasuk mata-mata anak-anak Indonesia.

Satu institusi yang paling diuntungkan tentu media. Televisi ramai-ramai memberitakan kasus tersebut, penonton membuncah, acara infotainment menjadi laris manis. Rating meninggi. Dan tentu saja saat-saat demikian banyak dilirik pengiklan. Situs-situs internet juga begitu, tiba-tiba traffic pengunjung melonjak  tajam. Sepadan dengan industri pertelevisian, mereka juga diuntungkan dengan kasus tersebut. Oknum pengambil keuntungan lain ada juga. Seperti penjaja video bajakan di Glodok yang menjual video diduga “Ariel VS Luna Maya & Cut Tari” dengan harga murah. Laris manis.  Atau, pengelola blog gratisan yang menampung koleksi video-video porno tersebut  dengan harapan banyak pengunjung yang datang kemudian mengklik iklan google adsense sehingga mendapatkan dollar dari google (Yons Achmad, 2010).

Tapi untuk anak-anak Indonesia, Peterporn dan maraknya sexting ini jelas bukan berkah. Lebih layak disebut musibah.  Berbeda dengan Jessie Logan yang kemudian bunuh diri karena merasa malu, tak jelas apakah para pelaku dan penyebar sexting di Indonesia tersebut juga merasa malu dan tertekan.  Sexting mungkin fun, flirt, and sexy, namun berapa jiwa lagi yang harus dikorbankan? Berapa banyak lagi para Jessica Logan yang akan menyusul bunuh diri, menyusul terhina dan menderita lahir bathin, berapa banyak lagi jiwa yang karir dan karakternya harus hancur? Berapa banyak lagi anak-anak yang kini 'mirip dewasa' karena maraknya persebaran sexting tersebut?

Anak-anak di Indonesia bisa merupakan pelaku, penyebar, penikmat, ataupun sekedar penasaran ingin melihat sexting. Namun sejatinya mereka semua adalah korban.  Masa anak-anak yang mestinya dinikmati dengan bermain, berolahraga, belajar bersama, bergembira ria, bisa terpuruk menjadi lamunan panjang, kesedihan dan frustrasi mendalam, terkurung di bilik warnet, asyik masyuk dengan content di handphone, hingga terkurung di terali besi akibat pelecahan seksual yang mereka lakukan.  Dan ini nyata,  kejahatan kedua terbanyak yang dilakukan para Napi Anak di Lembaga Pemasyarakatan  Pria Tangerang (Data Mei 2010) adalah kejahatan yang terkait dengan seksual.

Maka, kini saatnya melakukan pendidikan media (media literacy) untuk anak-anak Indonesia. Supaya baik orangtua maupun anak dapat memilah-milah mana media yang sehat untuk anak dan mana yang tidak.  Kedua, mendorong media (baik pers maupun lembaga penyiaran) untuk turut berperan serta dalam perlindungan anak dari content dalam media maupun lembaga penyiaran yang berbahaya bagi anak-anak dan remaja (sebagaimana mandat dari UU Perlindungan Anak tahun 2002, UU Pers tahun 1999 dan UU Penyiaran tahun 2002).  Ketiga, meningkatkan budaya malu, yang sudah semakin hilang dari negeri ini.  Karena ketika semua orang sadar dan tinggi rasa malu-nya, maka tak perlu peran hukum negara dan kontrol sosial masyarakat untuk,  fenomena sexting bisa berkurang dengan drastis. Semoga.

Ya inilah solusi sementara" yang epektif adalah membuat perundang-undangan yang tegas, yaitu bagi pelakunya bisa dihukum seberat-beratnya"apalagi yang menyebarkan video tersebut. Wallahu a'lambissawab

Mengenal Abdullah Said Secara Ideologis

Spirit wahyu yang aksiomatik dulu sering disosialisasikan Abdullah Said kini mulai diragukan oleh  sebagian stakeholder ormas termuda negeri ini. Apa sebenarnya yang diidealkan Abdullah Said?
Oleh : Musliadi
Abdullah Said saat ini tidak menutup  kemungkinan dikenal sebatas sebagai pendiri Hidayatullah. Mengenai siapa sebenarnya beliau masih cukup jarang barisan muda syabab yang mengenalnya. Uraian berikut mencoba untuk memperkenalkan beliau dari sisi fundamennya.
Abdullah Said muda merupakan sosok yang dinamis dengan segala kegilaan idealisme untuk membangun gerakan Islam yang utuh tanpa ada distorsi. Tahapan awal beliau berinisiatif mengunjungi para tokoh Islam dan berbagai pesantren di Jawa. Setelah sekian lama mengembara kian terasa dalam dirinya bawa ada yang kurang tepat dalam mewujudkan Islam yang kaffah.
Orientasi dasar ke-Islaman yang dibangun oleh pesantren pada umumnya mengalami distorsi dari tujuan awal Islam untuk kemaslahatan  ummat manusia dan terciptanya keseimbangan kehidupan di alam semesta ini.
Setelah melalui perenungan panjang beliau pun berkesimpulan bahwa keutuhan ini harus ditegakkan. Beliau pun berupaya membangun basis gerakan Islam yang kaffah melalui kampus atau pesantren yang di dalamnya memperagakan suasana Islam layaknya seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad.
Tak lama kemudian Abdullah Said pun mencoba mengajak para sahabatnya untuk mensuasanakan perjuangan dalam sebuah sistem pesantren yang dalam bahasa awal adalah seperti sarang laba-laba. Di dalamnya ada struktur kepemimpinan yang mengandaikan ada seorang Imam yang kepadanya semua jamaah mesti merelakan dirinya untuk berbaiat agar niat awal untuk berjuang tidak ternodai oleh motif pragmatisme.
Manifestasi dari gerakan Islam awal Hidayatullah adalah dengan membangun spirit perubahan dari masjid, maka tidak heran kalau kader Hidayatullah hingga saat ini menjadikan masjid sebagai sentral kegiatan untuk menyusun program perjuangan.
Doktrin awal yang ditransfformasikan Abdullah Said adalah jihad mengikis rasa angkuh untuk membangun peradaban Islam dalam wadah pesantren.
Dalam perjalanannya Abdullah Said selalu mempertajam visi perjuangan dengan menawarkan resep kehidupan yang aksiomatik bahwa dengan mengenyampingkan interes pribadi dalam mengemban misi Islam demi tegaknya tatanan kehidupan Islami maka sentuhan Allah senantiasa mengantar hamba-Nya untuk tercapainya cita-cita agung yakni perkampungan Islami di Gunung Tembak sebagai embrio awal.
Konsep menolong agama Allah yang dipopulerkan Abdullah Said tidak sebatas ajakan mendirikan salat bahkan menegakkan nilai Islam secara komprehensif dalam segala lini kehidupan. Maka aspek niat sangatlah menentukan  nilai kejuangan seorang kader Hidayatullah awal.
Suasana heroik pun tampil dan menjadi sebuah superioritas yang berhasil dibangun di atas sebuah tradisi loyalitas yang total dalam membangun basis baru disetiap daerah selalu berjalan mulus karena doktrin sami’na wa atho’na tanpa ada tawar menawar.
Pendidikan
Upaya transformasi gerakan pun kian diperluas. Untuk kepentingan ini maka dibuatlah wadah pendidikan sebagai media transformasi manhaj sistematika nuzulnya wahyu sebagai ideologi gerakan. Oleh karena itu tidak mengherankan jika santri yang mengenyam pendidikan di Hidayatullah memiliki perbedaan mendasar tentang makna akan kehidupan atau world view pandangan hidup.
Namun pendidikan yang diterapkan tidak hanya sebatas tranformasi ilmu di kelas akan tetapi mengintegrasikan antara kesadaran ilmu sebagai teori dengan aksi nyata di lapangan.
Antara Pragmatisme dan Idealisme
Problem yang saat ini muncul adalah logika materialisme. Logika ini diamini sebagian anak muda tanpa syarat. Namun sejenak mari kita tengok sejarah peradaban Islam.
Spirit perang Uhud menggambarkan ketahanan idealisme prajurit islam yang tergadai dengan harta rampasan, begitupun dengan imbauan Thalut agar minum air sungai secukupnya, namun imbauan itu tidak diindahkah dengan baik sehingga prajurit yang kehausan pun minum sepuasnya.
Gambaran ini menjadi tamparan yang menohok bagi kader Hidayatullah agar tetap berada di jalan yang benar dengan mempertajam ulang niat awal untuk berjuang di jalan Allah.
Permasalahannya saat ini Hidayatullah bukan lagi sebuah pesantren atau orsos melainkan telah bermetamorfosis menjadi ormas.
Perubahan ini telah melahirkan satu gerakan radikal yang cukup menghentakkan, setidaknya bagi mayoritas warga Hidayatullah.
Keterkejutan ini dapat dilihat dari model pendidikan yang mulai bergeser semula berorientasi pemberdayaan kelas dhuafa kini mulai bergeser dan merapat ke kaum menengah atas, sehingga mengaburkan semangat menolong orang yang kurang beruntung, bukankah pendidikan yang dibangun oleh Abdullah Said berbasiskan pada pengabdian yang dilandasi niat yang tulus?
Begitupun sistem kepemimpinan yang awalnya terpusat pada pimpinan ke sistem kolektif kolegial serta maraknya perubahan-perubahan kebijakan yang secara sederhana sering dipahami mulai banyak mengalami pergeseran. Dengan dalih dinamika organisasi sehingga Hidayatullah sebagai rumah besar yang semua kader berhak memberikan masukan dipasung begitu saja. Akibatnya muncullah jarak psikologis yang begitu jauh dan membuat kemandegan roda organisasi.
Dengan demikian maka diperlukan perimbangan antara kepemilikan pribadi untuk menunjang keberlanjutan keluarga disatu sisi dengan kebutuhan organisasi sebagai wadah perjuangan, sehingga tradisi komunalisme yang begitu kuat dengan tidak adanya ketegasan antara ranah pragmatisme dan idealisme menjadikan kader Hidayatullah salah kaprah.
Dan, menurut penulis bahwa Islam menekankan kerja keras, kreatifitas agar umat Islam memiliki integritas dan superioritas yang tinggi dan apa yang dihasilkan oleh setiap kader untuk diinfakkan ke organisasi perjuangan sebagai pembuktian dari prinsip amanu wa amilu sholihat.
Menarik apa yang sering dipopulerkan oleh DR. Abdul Mannan, MM akhir-akhir ini, “Ikan busuk dari kepalanya”. Dengan kata lain jika para stakeholder ormas ini tidak mengenal Abdullah Said secara ideologis maka komitmen ideologis pun secara perlahan pasti akan terkikis. Apabila situasi seperti ini dibiarkan maka barisan muda yang merindukan kedamaian dalam Islam pun akan membusuk lebih cepat dari musnahnya batang lilin yang dibakar di malam hari.
Penulis adalah Ketua Umum Syabab HidayatullahSyabab hidayatullah

MUI Ikut Tersakiti Kasus Video Porno

Meski ulama terus bekerja keras menunjukkan hal yang dilarang, tak akan berjalan efektif jika hukum tidak diterapkan

Akibat pemberitaan video porno mirip artis, seluruh masyarakat Indonesia mengecam. Tapi, jika mau jujur, sebenarnya yang jauh lebih tersakiti adalah ulama yang selama ini menjadi benteng moral.

Pernyataan ini disampaikan Ketua MUI Jatim, KH. Abdussomad Kamis (17/6) pagi.

“MUI sebagai basis ulama sangat tersakiti atas kejadian tersebut,” ujarnya pada hidayatullah. com

Abdussomad mengatakan, video tersebut akan merusak moral bangsa, terutama generasi muda. Lebih dari itu, menurutnya harkat martabat Indonesia sebagai mayoritas muslim tercoreng di dunia internsional. Terbukti, selain dari Indonesia, para pengunduh video tersebut juga banyak dari AS dan Kanada.

“Itu berarti mereka melihat video itu,” tuturnya.

Menurut Abdussomad terjadinya hal demikian lantaran tumpulnya UU Pornografi. UU Pornografi tidak bisa menjerat pelaku zina, tapi hanya penyebar.

“Jadi, jika ada yang sengaja berzina, lantas dipublikasikan oleh orang lain, si pelaku tidak kena delik hukum, alias bebas,” ungkapnya. Hal itulah yang menurutnya membuat orang tidak takut zina.

Karena itu, Abdussomad menyarankan agar UU tersebut disempurnakan. “Harus jelas ke pokok permasalahan, (pezina, Red),” tegasnya. Abdussomad jika tidak menampik jika kasus tersebut hanya sedikit kasus yang ketahuan. Yang tidak ketahuan, jauh lebih banyak lagi. Inilah yang Abdussomad katakan sebagai fenomena gunung es.

Karena itu, Abdussomad berani mengatakan jika moralitas bangsa ini berada di titik nadir. Perkataan itu tidak berlebihan, sebab indikasi yang mengarah ke sana sudah sangat jelas.

“Free seks sekarang, selain menjadi komoditi juga menjadi hal lumrah oleh sebagian masyarakat,” terangnya.

Lebih jauh Abdussomad mengatakan, dalam membentengi moral peran ulama sekedar amar ma’ruf nahi mungkar. Dan, menurutnya hal itu tidak sulit alias sudah sering dilakukan. Tapi yang jadi masalah adalah UU.

“Meski ulama cas, cis, cius melarang, tapi jika tidak didukung UU juga tidak banyak pengaruh,” jelasnya.

Menurutnya, untuk membentengi moral umat perlu sinergitas antara ulama dan umara. Ulama sebagai pemberi amar ma’ruf dan nahi mungkar sedang umara membuat regulasi atau UU yang mengingat.

“Jika hal itu terjalin, maka benteng moral umat bisa diperkuat,” ujarnya.

Permainan Bola Sudah masuk Sistem Dajjalisme?

Melihat perkembangan sepak bola di Indonesia cukup memprihatinkan dan menyedihkan apalagi kalau dikaitkan dengan masalah kepada kepengurusan ditingkat elit kekuasaan. Kalau ketua pengurusnya mau bertahan, sedangkan rakyat memintanya turun, lantas sampai kapan pro kontra ini?

Ya bagi para pembaca jawab sendiri, pada pembahasan kali ini saya hanya membatasi pada sebuah artikel yang sempat saya baca, dimana di artikel itu dikatakan bahwa Piala Dunia sudah masuk skenario global artinya melaui acara pertandingan atau kompetisi liga sebenarnya sudah dalam perangkap sistem dajjalisme benarkah demikian?

Dalam kritik itu saya sependapat bahwa memang kalau kita coba mengutif QS. Al-hadid : 20

Yang artinya “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al-Hadid: 20)

Piala Dunia 2010 sudah berlalu dimana acara tersebut sangat menyedot perhatian para penggemarnya yang ada dipelosok dunia tak terkecuali penggemar di Indonesia, karena memang kalau masalah bola rakyat di negri ini tidak pernah ketinggalan untuk menyaksikannya dari anak kecil sampai kake-kake pun tidak mau ketinggalan. Dan lebih  gila lagi yang sudah terkena sindrom bola mereka melakukan persiapan atau tepatnya ritual untuk menyambut tamu agung bernama piala dunia itu. Industri media cetak dan elektronik negeri ini pun tak kalah sengit untuk ikut larut  dan berpesta pora dalam balutan epistimologi kapitalisme meraup materi sebesar-besarnya dengan dibukanya pertandingan pertama piala dunia tersebut.

Paras manis sepakbola memang begitu memikat para penikmat dan maniak bola. Betapa tidak, sepakbola saat ini bukan hanya sebagai olahraga tapi sudah menjadi agama baru buat mereka para pemain kesayangan mereka pun  bak menjadi nabi seketika, seolah alam tidak sadar mereka berteriak memekak telinga “not only as sport but also as religion.” Jelas tidak heran kalau kemudian seorang Johan Cruijjf legendaris sepakbola asal Belanda menyebutkan, “Mereka yang tidak mengerti sepakbola adalah mereka tanpa hati nurani.” Fakta tersebut memang tidak mungkin diulas disini, tapi penulis ingin mengatakan bahwa saat ini sepakbola sekarang sudah bergeser menjadi agama baru bagi para penganutnya.

Dalam Protokol Zionis Versi Rothchild menyebutkan, “Konspirasi akan membakar semangat rakyat hingga ke tingkat histeria. Saat itu rakyat akan menghancurkan apa saja yang kita mau, termasuk hukum dan agama. Kita, bahkan akan mudah menghapus nama Tuhan dan susila dari kehidupan”

Sepakbola, Piala Dunia  dan Sistem Dajjal

Ahmad Thomson dalam bukunya “Sistem Dajjal” menyebutkan bahwa Dajjal akan muncul sebagai individu, sebagai gejala sosial budaya global dan sebagai kekuatan gaib yang tidak tampak. Dan saat ini yang baru muncul adalah fenomena yang terkait dengan tatanan sosial, budaya, politik, pendidikan, ekonomi, hukum dan moralitas yang mengalami kekacauan (chaos) akibat dari kekuatan atau ideologi yang tidak nampak tadi. Sedangkan Dajjal sebagai individu menurut Thomson memang saat ini belum nampak artinya baru berbentuk sistem.

Dari penjelasan Thomson, mengenai "sistem" saya mencoba menanggapinya dari sudut pandang ontologi dan axiologinya mengambil dari istilah atau cabang filsafat sebagai induknya ilmu. Axiologi (Nilai ilmu) bisa  memberikan barometer sejauh mana sistem itu memberi mamfaat buat manusia?, saya rasa  nilai yang didapatkan lebih banyak moderatnya daripada kebaikannya buat manusia apalagi buat umat islam tentu selain  mudhorat juga lebih banyak melalaikan. Dan apalagi kalau sistem Dajjal ini axiologinya disandarkan pada  nilai agama tauhid tentu yang ditawarkannya adalah seperangkat nilai-nilai yang paradoks dengan iman dan tauhid, karena memang semuanya berbasis hedonisme dan matrealiasme yang tanpa sadar kita digiring kepada kekufuran, karena memang worldview dari sistem Dajjal ini adalah kekufuran sejati.

Lalu bagaimana relevansinya gerakan Dajjalisme ini dengan fenomena sepakbola selama ini. Ya realitasnya setiap sudut bumi dari timur dan barat selatan maupun utara apabila pertandingan bola baik nasional maupun  internasional selalu menyedot perhatian khalayak ramai dan itu mampu menghifnotis siapa saja  bahkan yang tidak suka bola pun bisa terseret karenanya. Sejenak mari kita review kembali ingatan kita akan fenomena kerusakan moral dan sosial akibat gerakan Dajjalisme di lapangan hijau ini baik di tingkat dunia maupun lokal.

Mungkin masih hangat dalam ingatan kita bagaimana fatwa mufti Al-Azhar yang mengharamkan fanatik sepakbola terhadap para supporter mesir ternyata tidak mendapat tanggapan, yang terjadi malah sebaliknya para supporter fanatikus sepakbola dari negeri pyramida itu justru terlibat kerusuhan dengan sesama supporter al-jazair setelah pertandingan prakualifikasi piala dunia  yang dimenangkan aljazair November 2009 tahun silam, dan contoh kasus yang lebih baru pada piala AFF Januari  2011 ketika  Indonesia  VS  Malaysia betapa nilai-nilai persaudaraan lebih pada sebatas persaudaraan kebangsaan  bukan  persaudaraan karena  sama-sama umat islam, sepakbola rupanya lebih mampu menghitam-putihkan setiap keadaan baik yang kita sadari maupun yang tidak disadari.

Kerusuhan antar supporter akibat fanatik sepakbola bukan hal yang aneh lagi dalam ingatan kita, Tragedi Heysel, Belgia, pada Piala Champions Eropa  tahun 1985 memakan korban nan memilukan, disusul empat tahun kemudian meletus tragedi  Hillsborough dikota Sheffield pendukung fanatik Liverpool meregang nyawa sia-sia lagi-lagi karena tumbal sepakbola. Kemudian mari kita tengok bumi pertiwi kita ini, fenomena kerusuhan Jakmania, The Viking, Bobotoh atau Bonek, Aremania, Hooligan Mania, ikut mewarnai kerusakan moral dan sosial akibat “agama baru” bernama sepakbola ini.

Kemudian mari  kita jalan-jalan  sejenak ke negara Jerman sana, ummat muslim Jerman  menjadi saksi atas  pelecehan terhadap Islam dan Rasulullah yang dilakukan oleh supporter klub Schalke lewat yel-yel lagu klub mereka, dimana dalam lagu tersebut tersembul bait yang menyebutkan “Muhammad adalah seorang Nabi yang tidak memahami sepakbola, Namun dari semua warna yang ada Nabi memilih warna kebesaran Schalke, biru dan putih,” jelas hal tersebut merupakan penghinaan dan membuat muslim jerman marah..lagi-lagi logika sepak bola sudah menjadi “agama baru” bukan hanya sekedar olahraga bagi para fanatikusnya. Dalam piala dunia nanti entah mana lagi yang akan dijadikan tumbal fanatisme dan  logika “agama baru”  tersebut dan kita pun dipaksa untuk “mengimaninya”

Euforia Piala Dunia dan nasib Ummat  

Agaknya sentilan penuh canda yang cukup menohok dari seorang ustadz, beliau mengatakan bahwa saat piala dunia tengah berlangsung maka dapat dipastikan sebagian umat Islam akan rajin “qiyamulail” setiap malam, kiblatnya adalah televisi dan wiridnya adalah teriakan “Goaalllll…!!! Goaaallll..! atau mungkin wirid lain yang membuatnya lebih khusyu sampai matahari pagi tersenyum kepadanya.

Namun di saat yang sama di belahan bumi Islam disana, Palestina, Iraq, Afghanistan, Patani Thailand dan lainnya tengah berkecamuk mempertahankan akidah dan berlomba-lomba menjemput syahid fi sabilillah demi membeli syurganya Allah dengan tetesan darahnya. Dan kepada mereka yang berjuang melawan kebiadaban tentara Zionis, setiap hari harus berhadapan dengan mortir mematikan yang siap menyalak setiap saat mengantarkan menuju syahid.

Sementara kita, di sini, di tempat yang nyaman ini, masih  terlena dalam buaian Dajjalisme berselimut euphoria semu. Masihkan kita terlena sambik  berteriak  goaaaalllllll...!Sementara saudara kita diPalestina banyak yang bergelimpangan baik karena korban penyiksaan maupun karena kelaparan?

Zina, Video Porno dan Poligami

Tidak ada cara lain untuk menghilangkan penyakit masyarakat ini, kecuali dengan penegakan hukum atau mempermudah poligami
Oleh Fauzan Al-Anshari*

KASUS beredarnya video mesum artis mirip Ariel-Luna-Tari cukup menggemparkan public, padahal sudah menjadi rahasia umum bagaimana pola kehidupan para selebritis yang teralienasi dari moral agama. Adegan-adegan syur sudah tidak asing lagi di televise, apalagi bioskop. Mereka yang akrab dengan internet sudah tidak heran melihat tayangan-tayangan porno. Rasanya sulit untuk membentengi diri dari pengaruh negative adegan-adegan asusila tersebut, kecuali dengan iman yang kuat.

Agama Islam telah memberikan garis tegas tentang larangan mendekati perbuatan terkutuk itu (zina) seperti dalam firman-Nya: “Janganlah kamu mendekati zina, karena itu adalah perbuatan keji dan jalan yang buruk”. (QS. Bani Israel:32). Oleh karena itu, Islam menyuruh agar setiap laki-laki dan wanita menjaga diri dari pandangan yang diharamkan, seperti melihat aurat. (QS. Annur:30-31). Selanjutnya Islam mengatur batasan aurat bagi pria dan wanita supaya mengenakan jilbab. (QS. Al-Ahzab:59).

Hukuman

Untuk menjaga diri agar umat Islam tidak terjerumus ke dalam lembah perzinaan, maka Allah swt menurunkan hukuman yang keras terhadap para pelakunya, sebagaimana firman-Nya:

“Wanita yang mengerjakan perbuatan keji (zina), hendaklah ada empat orang saksi di antara kamu. Kemudian apabila mereka telah memberi persaksian, maka kurunglah wanita itu dalam rumah sampai menemui ajalnya atau sampai Allah memberi jalan lain kepadanya.”
(QS. An-Nisa:15)

Rasulullah saw bersabda: "Ambillah oleh kalian hukum dariku! Sesungguhnya Allah telah menjadikan bagi kaum wanita ‘jalan keluar yang lain’, yaitu janda dan duda (yang berzina) hukumannya didera 100 kali dan dirajam dengan batu (sampai mati), sedangkan gadis dan jejaka (ghoiru muhshan) hukumannya didera 100 kali dan diasingkan selama 1 tahun’.” (HR. Muslim, Ahmad, Addarimy, Abu Dawud, Attirmidzi, Aththahawy, Aththayalisi dan Albaihaqi).

Hadits ini jelas sekali, bahwa hukum yang ditetapkan dalam surat An-Nisa:15 yaitu “...atau sampai Allah memberi jalan lain” yaitu pelaku zina muhshan dirajam sampai mati dan ghairu muhshan cukup dicambuk 100 kali dan diasingkan selama satu tahun.

Baru-baru ini DPR Aceh meloloskan draft Qanun (Peraturan Daerah) tentang hukuman rajam bagi pezina, namun hingga detik ini belum bisa direalisasikan karena terhalang oleh Gubernurnya yang enggan menandatangi draft tersebut. Padahal tujuan pembuatan Perda itu sangat mulia, karena perzinaan yang dibiarkan akan merusak moral bangsa dan mewariskan kemiskinan serta mengundang malapetaka.

Nabi saw bersabda: “Apabila perzinaan dan riba telah melanda suatu negeri, maka penghuninya telah mengundang siksaan Allah.” (HR. Atthabrani dan Alhakim). “Perzinaan mengakibatkan kemiskinan.” (HR. Albaihaqi dan Assyihab). Jika kita diam saja menyaksikan kemaksiatan ini, maka status kita ibarat setan bisu. Azab yang turun tidak hanya mengenai para pelaku, namun kita semua akan memikulnya. (QS. Al-Anfal:25).

Fakta

Kalau kita mau jujur, pornografi telah merambah ke semua lini kehidupan, bukan semata menjadi ciri kehidupan metropolitan, tetapi sudah memasuki pedesaan. Gambar-gambar porno sangat mudah diakses oleh siapa pun. Adegan-adegan pornoaksi dan pelecehan seksual sudah menjadi menu harian kita sehingga kita tinggal menunggu bom kehancuran moral bangsa meledak. UU Pornografi ternyata tidak mampu meminimalisir pornografi, karena semangatnya bukan membasmi melainkan mengatur. Sementara pengawasannya sangat lemah. Lihatlah data-data berikut ini:

30 % (60.400.400) dari 219.898.300 penduduk Indonesia adalah anak (BAPPENAS, BPS, dan UNFPA, Jakarta, 2005). Lebih dari 80% anak usia 9–12 th telah mengakses materi pornografi (respondens 1705, di Jabodetabek, Yayasan Kita dan Buah Hati 2005). 39,65 % dari 2.880 remaja usia 15-24 th di Propinsi Jawa Barat mengaku pernah berhubungan seks sebelum nikah. 60 % remaja usia 15-19 tahun pernah melihat film porno (survey BKKBN, 2002). Bahkan yang lebih mengerikan adalah hasil survei Komnas Perlindungan Anak tahun 2008 di 33 prop menyimpulkan 62,7% pelajar SMP-SMA di Indonesia sudah tidak perawan lagi.

Hasil survei tentang dampak pornografi dan pornoaksi tahun 2000 yang dilakukan di tiga propinsi: Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, dengan 4000 responden siswa pelajar. Sekitar 2000 responden diambil dari desa, selebihnya tinggal di kota-kota. Hasil yang diperoleh diantaranya adalah: 46% siswa SD, SMP, dan SMU “putus sekolah”. 36% dari siswa yang putus sekolah tersebut menikah sebelum umur 15 tahun. 50% pasangan sangat muda tersebut telah melakukan hubungan sex sebelum nikah. 70% mengatakan hubungan sex (antarremaja dilakukan di dalam rumah), karena orang tua sibuk dan jarang di rumah. Sebagian besar remaja mendapatkan informasi sex dari teman-teman dan sumber lainnya. Sedangkan teman-teman mereka tahu tentang sex dari bacaan (media cetak), televisi, VCD, internet, dan film. Akibat selanjutnya adalah tercatat 3,3 juta kasus aborsi pertahun di Indonesia (Menteri ’Perawan’ Khofifah Indar Parawansa)

Data Kompas (7/10/2003): Kasus pemerkosaan yang dilaporkan kepada Polres Jakarta Timur meningkat 300% dalam kurun 2002-2003. Sementara itu dalam kurun yang sama, kasus pencabulan terhadap anak meningkat 200%. Data dari LPA Tangerang: Kasus tindak kejahatan seksual menduduki tempat kedua terbanyak yang dilakukan anak & remaja setelah narkoba. Menurut pengakuan mereka, kejahatan tersebut umumnya dilakukan setelah terangsang akibat menonton VCD porno. Data dari Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (sebagaimana dikutip Kabareskrim Polri Makbul Padmanegara): 75% pelaku perkosaan mengakui perbuatannya dilakukan setelah menonton film porno.

Perzinaan jelas meningkatnya penyakit menular seksual, terutama HIV/AIDS. Data menyebutkan bahwa: tidak ada satu pun propinsi di Indonesia yg bebas HIV/AIDS. Terdapat 10.156 kasus (per 31 Maret 2006) HIV/AIDS di Indonesia. Lebih dari separuh penderita berusia 20-29 th.

Dampak

Menurut Psikolog Dr Victor B Cline-Psychological and Social Effects of Pornography), ada 4 tahapan perkembangan kecanduan seksual konsumen pornografi yakni: Adiksi (kecanduan), Eskalasi: perilaku seksual yg semakin menyimpang (mis. Lesbian, incest, pedophilia), Desentisisasi (mengurangi sensitivitas), dan Tindakan (acting out). Lihatlah bagaimana mungkin para selebritis yang tampan dan cantik bias berganti-ganti pasangan jika tidak mengidap penyakit menyimpang.

Hal ini merupakan dampak dari runtuhnya nilai-nilai agama sehingga mendorong prilaku seks bebas (termasuk perselingkuhan dan pelacuran), kehamilan di luar nikah, termasuk aborsi, dan perilaku seks menyimpang. Selain itu terdapat sejumlah agen aktivis porno  (baca: GERAKAN SYAHWAT MERDEKA (GSM) seperti:
  1. Praktisi syahwat merdeka baik homo dan hetero   
  2. Penerbit majalah dan tabloid mesum.
  3. Produser dan pengiklan program syahwat di televisi
  4. Situs porno di internet
  5. Penulis, penerbit dan propagandis buku SMS (sastra mazhab selangkang)
  6. Pengedar komik cabul
  7. Propaganda, pembajak, pengecer dan penonton VCD/DVD biru
  8. Fabrikan dan konsumen alkohol
  9. Produsen, pengedar dan pengguna narkoba
  10. Fabrikan, pengiklan dan pengisap nikotin
  11. Pengiklan perempuan dan laki-laki panggilan
  12. Germo dan pelanggan prostitusi
  13. Dokter dan dukun praktisi aborsi

Mari kita lihat, kemajuan teknologi tanpa diimbangi dengan iman yang kuat pasti menghancurkan moral bangsa. Melalui internet: 4,2 Juta website porno tersedia, 100.000 website  yang menawarkan pornografi anak dan 89% kekerasan seksual remaja terjadi di chat room (facebook). Adanya KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) ternyata juga tidak bisa mencegah tayangan TV yang berbau porno. Padahal sebuah stasiun TV mampu meraup jutaan pemirsa, misalnya: Indosiar (disiarkan ke 176 kota dengan 170 juta populasi), SCTV (disiarkan ke 260 kota dengan 167,8 juta populasi), RCTI (disiarkan ke 390 kota dengan 169,9 juta populasi), TPI (disiarkan ke 138 kota dengan 129,7 juta populasi).

Program kondomisasi atau ATM Kondom juga mendorong prilaki seks bebas, karena fitrah anak muda adalah selalu ingin mencoba hal baru. Padahal menurut Prof. Dadang Hawari, kondom tidak 100% efektif mencegah penyebaran virus HIV, dikarenakan ukuran pori-pori kondom adalah 4x lebih besar daripada virus. Pornografi memancing agresivitas seksual, melemahkan daya tahan terhadap rangsangan seksual terutama pada anak dan remaja. Dr. Mary Anne Layden, peneliti dari University of Pennsylvania mengatakan, “Saya telah memberikan perlakuan terhadap pelaku dan korban kekerasan seksual selama 13 tahun. Saya belum pernah menangani satu kasus pun yang tidak diakibatkan oleh pornografi.”

Solusi dan poligami

Tidak ada cara lain untuk menghilangkan penyakit masyarakat ini, kecuali dengan penegakan hukum dari yang menciptakan kita, sebab jika aturan diserahkan kepada hawa nafsu manusia, sedangkan manusia itu punya kepentingan, maka aturan apa pun tidak akan bias berlaku adil, kecuali berpihak kepada yang memiliki kekuatan. Untuk itu harus diterapkan hokum rajam bagi pelaku zina muhshan (mereka yang sudah menikah) atau cambuk 100 kali dan diasingkan selama satu tahun bagi pezina ghairu muhshan (jejaka atau gadis).

Selain itu harus ada klausul khusus tentang perlindungan anak dari kekerasan   pornografi,  kriminalisasi perbuatan/tindakan child pornography melalui media penyiaran elektronik dan media cetak, hak anak untuk terbebas dari acara yang vulgar, pornografis, kekerasan, takhayul dan hedonis. Pemerintah wajib memblokir akses situs porno, melarang acara-acara yang menjurus pornoaksi seperti valentine’s day, memberangus majalah Playboy dan sejenisnya dari pasaran.

Kemudian para tokoh masyarakat memberikan contoh etika pergaulan, yakni: jangan bersepi-sepian dengan lain mahram kecuali ditemani oleh mahramnya, seorang  laki-laki jangan bepergian dengan seorang wanita yang bukan mahramnya, seorang laki-laki jangan bersentuhan badan dengan tubuh wanita yang tidak halal baginya, meskipun berjabat tangan dengannya dengan niat baik, seorang laki-laki jangan tidur satu kain dengan sesama lelaki, atau wanita dengan sesama wanita, jangan memandang wanita dengan pandangan yang diharamkan yaitu setelah pandangan yang pertama.

Jika terjadi pandang memandang di antara keduanya, maka hendaklah ia memalingkan pandangan ke arah yang lain. Bila seorang laki-laki tertarik kepada seorang wanita, maka hendaklah ia mendatangi istrinya karena apa yang ia inginkan itu ada pada istrinya. Janganlah seorang laki-laki masuk rumah wanita yang ditinggal pergi oleh suaminya atau mahramnya.Setiap pribadi muslim hendaklah menjaga pandangan matanya, terhadap apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. The last but not least, tak ada cara lain untuk mempermudah poligami.
*) Penulis adalah Direktur Lembaga Kajian Syariat Islam dan pelaku poligami

Kelahiran Alam Semesta dalam Al-Quran

Penjelasan teori gravitasi ternyata sudah tertulis dalam Al-Quran. Jauh sebelum para ilmuwan berpikir

Alam semesta kita terbentuk sekitar 13,7 milyar tahun lalu melalui sebuah peristiwa yang dikenal dengan ledakan besar (Big Bang).  Sebelum terjadinya peristiwa itu tidak ada energi, tidak ada materi, tidak ada ruang dan waktu. Hingga energi materi beserta ruang dan waktu  keluar dari suatu kekuatan yang  sangat dahsyat yang berasal  suatu titik singularitas dengan temperatur dan kerapatan yang sangat tinggi. Maka sesuai dengan Q.S : Al-Anbiyaa’ ayat 30 : “Dan tidaklah orang-orang kafir itu melihat bahwa sama’ (ruang-waktu) dan ardh (ruang-materi) itu dahulu sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya.”

Materi yang pertama kali muncul pada saat itu berbeda dengan materi antarbintang yang membentuk matahari dan bumi serta planet-planet. Sebab materi yang menyusun bintang-bintang dalam galaksi terutama terdiri dari molekul, atom, nukleus, dan elektron. Sedangkan kilatan yang ditemukan Wilson dan Penzias pada tahun 1964 sebagai radiasi gelombang mikro yang mengisi seluruh jagad raya, membuktikan alam semesta lahir dalam ledakan yang mengerikan dalam suhu yang tiada tara tingginya. Pada suhu 1032 derajat  tak hanya molekul dan atom saja yang tidak tahan; nukleus dan proton serta neutron yang membentuknya pun terurai menjadi zarah-zarah materi yang tidak dikenal di alam kita yang telah dingin ini.

Gejala inflasi mendorong alam membesar secara eksponensial. Hal ini dijelaskan dalam Q.S. Adz-Dzariyaat ayat 47 : “Dan sama’ (ruang-waktu) itu Kami bangun dengan kekuatan dan sesungguhnya Kami-lah yang meluaskannya.“

Suhu alam saat itu sangat tinggi, diperkirakan dalam waktu seperjuta trilyun-trilyun-trilyiun sekon setelah penciptaan suhu alam berkisar sepuluh juta trilyun-trilyun derajat. Pendinginan yang sangat cepat akibat inflasi, menyebabkan materialisasi energi secara berangsur bersamaan dengan terciptanya alam-alam lain, selain alam semesta ini.  Kemunculan energi berada pada fase pertama dan materi nyata pada fase yang kedua sesuai dengan Q.S. Fushshilat ayat 9, “ Katakanlah patutkah kalian kufur kepada yang telah menciptakan ardh (ruang-materi) dalam dua  yaum (fase) dan kalian mempersekutukan-Nya; padahal Dia Tuhan semesta alam.”

Untuk kata yaum di sini tidak ditafsirkan sebagai hari, karena pada saat itu bumi belum terbentuk, maka definisi hari yang berasal dari perputaran rotasi bumi selama 24 jam tentunya tidak dapat digunakan, maka yaum dipahami sebagai jangka waktu; periode atau fase.

Kelahiran materi dalam ruang alam memunculkan spin partikel sub nuklir, elektron, photon hingga ditetapkan sebagai gaya gravitasi, nuklir kuat, nuklir lemah dan elektromagnetis. Keempat gaya tersebut juga telah dijelaskan dalam Al-Quran Q.S. Fushshilat ayat 10 “Dan atasnya Dia ciptakan rawasiy dan memberkahinya  serta menentukan aqwatnya dalam empat yaum sebagai jawaban bagi yang bertanya.”

Yang perlu dipahami rawasiy dalam ayat ini umumnya ditafsirkan sebagai gunung-gunung di bumi, yang notabene  pada saat penciptaan alam semesta tentunya belumlah ada. Maka pengertian yang dapat kita ambil adalah tambatan. Seperti tambatan kapal, sesuatu yang sangat kokoh dan sangat sukar digoyangkan. Apakah yang terdapat dalam materi yang masih berbentuk partikel sub nuklir yang bersifat kokoh dan sukar digoyang?

Seorang Fisikawan akan menjawab spin atau gerak  pusaran pada materi, itulah yang memiliki sifat tersebut, sebab gerak berputar pada partikel sub nuklir pada materi pada umumnya menimbulkan momentum putar yang lestari. Sedangkan untuk aqwat dapat dipahami  sebagai catu muatan –muatan yang merupakan sumber kekuatan  atau gaya (gaya gravitasi, gaya nuklir kuat, gaya nuklir lemah, dan gaya elektomagnetis) dalam empat yaum ( tahapan).

Gaya-gaya tersebut berperan besar dalam pembentukan jagad raya yang kita kenal sekarang ini, 1) Gaya elektromagnetik bertanggung jawab atas terbentuknya atom, molekul dan benda. 2) Gaya nuklir kuat membentuk nukleon (zarah proton dan neutron) dalam semua inti atom.3)  Gaya nuklir lemah, berperan dalam gejala peluruhan radioaktivitas beta pada inti atom tertentu. 4) Gaya gravitas bekerja dalam semua partikel benda yang memiliki masa termasuk energy. Ketiga gaya tersebut tersebut dapat dijelaskan hubungan antara satu dengan yang lainnya melalui Quantum Field Theory (QFT) atau standard model, kecuali gaya gravitasi.  Sedangkan gaya gravitasi dapat diterangkan melalui Te

Namun jika hukum QFT diaplikasikan pada hukum GR hasilnya menjadi tidak masuk di akal. Perkembangan selanjutnya dikembangkanlah suatu teori yang mampu menjelaskan keempat gaya ini, yaitu teori dawai, atau string theory yang dipopulerkan oleh Stephen Hawking.

Penjelasan mengenai teori ini pun ternyata sudah tertulis dalam Al-Quran, yang ternyata jauh sebelum para ilmuwan berpikir mengenai teori-teori tersebut. Allah telah menjelaskan Sunatullah-Nya dalam firman-firman-Nya.

Sunatullah dalam teori-teori Fisika

Teori Relativitas Umum atau General Relativity Theory , membuka lembaran baru dunia sains di abad ke 20. Teori yang dicanangkan oleh Albert Einstein ini mengubah pemahaman dunia mengenai teori gravitasi Newton. Merujuk pada Teori Relativitas Umum, diketahui  bahwa setiap benda memiliki massa dan menyebabkan ruang-waktu di sekitarnya melengkung. Teori ini telah membuka persepsi cakrawala baru mengenai cara pandang kita terhadap alam semesta, orbit planet-planet, evolusi bintang dan galaksi, teori Ledakan Besar (Big Bang), dan juga lubang hitam (Black Holes). Namun teori ini sendiri tidak dapat diaplikasikan bersama-sama dengan teori mekanika kuantum yang merupakan tiga gaya yang berpengaruh besar dalam pembentukan alam semesta.

Quantum Field Theory merupakan teori mekanika kuantum yang melandasi cara pandang kita secara teoritis mengenai perilaku partikel subatomik yang telah dipelajari dan diamati selama  separuh abad ke 20. Teori ini dapat mendeskripsikan secara tepat  perilaku dan kandungan partikel-partikel dasar. Tetapi teori ini sendiri hanya berlaku jika gravitasi begitu lemah hingga dapat ditiadakan. Teori partikel ini hanya bekerja pada saat kita menganggap gravitasi itu tidak ada.

Selama ini beberapa rumusan telah dikembangkan untuk mengawinkan kedua teori besar tersebut, namun menghasilkan rumusan matematis yang inkonsisten, kemungkinan-kemungkinan negative, dan ketakterhinggaan yang tidak bermakna.  Merujuk pada laman Supersymmetry Phenomenology by Hitoshi Murayama, dinyatakan bahwa kunci dari penggabungan kedua teori tersebut mungkin terdapat pada keberadaan supersymmetry antara partikel gaya dan materi.

Supersymmetry adalah sebuah teori yang menjelaskan bahwa pada setiap partikel terdapat superpartner yang memiliki gerak pusaran (spin) yang berbeda ½ putaran. Supersymmetry mampu menggabungkan tiga gaya, nuklir kuat, nuklir lemah dan elektromagnetik hingga menjadi seimbang dengan persentase akurasi yang tinggi.

Hal lain yang menarik dari Supersymmetry ini adalah keberadaannya merupakan syarat utama dari teori dawai (string theory), satu-satunya teori yang dapat menjelaskan keempat gaya pembentuk alam semesta.

Satu-satunya teori yang dapat menjembatani medan gravitasi dengan ketiga gaya lain adalah ketika diaplikasikan dalam superstring theory. Teori dawai mengungkapkan bahwa asal muasal partikel adalah sejenis dawai atau senar. Ia bisa tertutup, seperti lingkaran atau terbuka seperti sehelai rambut. Dawai bebas bergetar dan akibat getaran yang berbeda  menghasilkan partikel yang berbeda pula. Sebuah vibrasi atau nada membuat dawai muncul sebagai elektron dan lainnya sebagai proton. Dalam teori ini, partikel terbagi dalam dua kategori, yaitu boson (gaya) dan fermion (materi).

Boson hanya melingkupi partikel gaya semacam photon, pembawa gaya elektromagnetis, gluon, pembawa gaya nuklir kuat, dan graviton, pembawa gaya gravitasi, sedangkan fermion adalah partikel materi yang membentuk diri kita dimiliki oleh elektron atau quark. Getaran yang menghasilkan partikel  Boson berada pada 26 dimensi ruang waktu sedangkan fermion berada pada 10 dimensi ruang waktu.

Teori yang melandasi hal ini berawal dari Original string theory hanya berlaku pada Boson, tetapi dengan memperkenalkan supersymmetry dalam Bosonic String Theory, dapat diperoleh teori baru yang menjelaskan baik gaya maupun materi yang membentuk alam semesta ini. Supersymmetry adalah sebuah teori yang menjelaskan bahwa pada setiap partikel terdapat superpartner yang putarannya berbeda setengah putaran atau dengan kata lain dalam  Boson (partikel gaya) terdapat pasangan Fermion-nya (partikel materi), hal ini kurang lebih sama dengan kenyataan bahwa dalam materi terdapat anti materi. Teori yang melibatkan fermion dalam teori dawai di bagi dalam lima tipe yaitu tipe 1, tipe 2A, tipe 2B dan dua teori dawai heterotik. Teori dawai heterotik ini pula yang mengisyaratkan bahwa alam yang kita huni memiliki kembaran yang hanya dapat dihubungkan dengan medan gravitasi, walaupun demikian hukum alam  yang berlaku berbeda dari alam yang kita tinggali.

Pada perkembangannya string theory pun berevolusi menjadi beberapa teori-teori, menghasilkan Theory of Everything dan yang terbaru adalah M-theory yang dikembangkan oleh Edward Witten pada tahun 1995. Pada tataran fisika teoritis M-theory adalah proposal matematis yang menyatukan kelima superstring theory yang berdimensi sepuluh, menjadi teori tunggal yang berdimensi sebelas. Kesebelas dimensi itu adalah satu dimensi waktu, tiga dimensi ruang yang kita tinggali, dan tujuh dimensi parallel yang tersembunyi.

Maka benarlah penjelasan dalam Al-Quran dalam Q.S. Fushshilat ayat 12 : “Lalu diciptakan-Nya tujuh langit (tujuh ruang alam) dalam dua tahap, dan pada setiap langit (ruang alam) Dia  mewahyukan urusannya masing-masing. Kemudian langit yang dekat (dengan bumi), Kami hiasi dengan bintang-bintang, dan (Kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui”

Q.S At-Talaaq ayat 12 : “Allah yang menciptakan tujuh langit (tujuh ruang alam) dan tujuh bumi padanannya (materi masing-masing alam). Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu. ". [Tia Atisa, diintisarikan dari buku Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan Kealaman oleh Prof. Achmad Baiquni, Msc. Phd]

Obama: Wajar Kekhawatiran Israel

Pernyataan aneh Obama, percayakan investigasi terhadap insiden Mavi Marmara kepada Israel

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menilai serangan Israel terhadap armada kebebasan itu memang sungguh tragis sekali. Namun ternyata di sisi lain, Obama menyatakan bahwa kekhawatiran Israel akan keamanan Jalur Gaza yang terancam akibat gerakan Hamas adalah hal yang wajar. Demikian dilansir Al-Jazeera.net (4/6).

Dalam wawancaranya dengan CNN Amerika, Obama meminta kepada Israel agar melakukan investigasi yang obyektif mengenai insiden berdarah di kapal Mavi Marmara itu. Ia berharap dapat menciptakan perdamaian di kawasan Jalur Gaza tersebut.

Secara implisit, Obama mengecam blokade Israel terhadap Jalur Gaza sejak empat tahun lalu. "Israel mencegah masyarakat Gaza dari kegiatan ekonomi," tegas Obama.

"Yang terpenting bagi kita sekarang adalah keluar dari jalan buntu permasalahan ini. Dan kejadian ini harus dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk memajukan proses perdamaian antara Israel dan Palestina," tambah Obama.

Serangan Israel terhadap kapal armada kebebasan tersebut telah menewaskan 19 orang, termasuk 1 orang warga negara Amerika Serikat berumur 19 tahun.

Obama juga menegaskan dukungan Amerika Serikat atas penyelidikan terhadap insiden itu, dan mempercayakannya secara penuh kepada Israel.

Gerakan Pemuda dan Peradaban Indonesia

Sudah saatnya generasi muda sekarang membentuk gerakan-gerakan intelektual yang menjunjung tinggi moral

Oleh: Ahmad Sadzali*
SEPERTINYA sudah menjadi maklumat bersama bahwa peranan pemuda dalam pembangunan bangsa atau bahkan peradaban sekalipun, bukan hal yang terelakkan lagi. Pemuda memiliki kekuatan tersendiri yang tidak dimiliki generasi lainnya. Bukan hanya sebagai generasi penerus tongkat estafet perjalanan bangsa, bahkan lebih dari itu pemuda sudah memiliki tanggung jawab tersendiri terhadap kemajuan bangsa ini. Artinya, pemuda tidak perlu menunggu kapan tongkat estafet itu diberikan.

Sejarah telah banyak mencatat mengenai hal ini. Sebut saja cerita yang diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur’an tentang pemuda Ashabul Kahfi yang dengan gigih mempertahankan keimanannya. Perjuangan mereka sungguh mahal harganya. Untuk mempertahankan keyakinan tersebut, mereka harus berhadapan dengan penguasa yang terkenal dengan kezalimannya ketika itu. Atau simbol-simbol kepemudaan yang dilambangkan oleh gerakan Sumpah Pemuda 1928 dan para pejuang kemerdekaan terdahulu. Sebutlah tokoh-tokoh seperti Bung Karno, Bung Hatta, Bung Tomo, dan lain sebagainnya.

Semua itu mencerminkan bahwa peranan pemuda memang sangat besar sekali dalam bangsa ini. Mereka tidak menunggu tongkat estafet itu diberikan, atau hanya menunggu bola saja. Mereka bergerak berdasarkan nurani dan jiwa kepemudaan mereka sendiri.

Sekarang di tengah putaran roda pembangunan bangsa ini, ruh pemuda seperti itu sangat dibutuhkan kembali. Pergerakan-pergerakan pemuda untuk membangun bangsa ini sangat dinantikan. Namun bukan berarti gerakan pemuda Indonesia sekarang mengalami kebekuan. Tentu saja masih ada kelompok-kelompok pemuda yang mau bergerak. Akan tetapi pergerakan yang diharapkan itu adalah pergerakan yang lebih cerdas dan bermartabat.

Pergerakan yang cerdas dan bermartabat itu sudah pasti tidak termasuk di dalamnya kategori seperti  demonstrasi dan turun ke jalan, hingga mengganggu ketertiban umum. Pergerakan yang cerdas dan bermartabat adalah pergerakan yang menjunjung tinggi intelektualitas dan moralitas. Pergerakan seperti inilah yang sangat pantas untuk dilakukan oleh para pemuda sekarang ini.

Bentuk kongkrit dari gerakan yang cerdas dan bermartabat itu akan tergambar jelas ketika kita menganologikannya dengan proses terbentuknya suatu peradaban.

Menurut Ibnu Khaldun, maju mundurnya suatu peradaban tergantung pada ilmu pengetahuan. Salah satu tanda dari wujudnya peradaban itu adalah berkembangnya ilmu pengetahuan, seperti fisika, kimia, geometri, aritmetik, astronomi, optic, kedokteran, dan lain sebagainya.

Namun ada satu faktor terpenting lagi selain ilmu pengetahuan yang tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur peradaban, yaitu agama atau kepercayaan. Sayyid Qutb menyatakan bahwa keimanan adalah sumber utama dari peradaban. Sejalan dengan Sayyid Qutb, Syeikh Muhammad Abduh ternyata juga menekankan pentingnya membangun mental sprititual yang kuat sebagai landasan atas peradaban.

Dua unsur pembentuk peradaban ini harus selalu dipadukan dan diposisikan secara seimbang. Keduanya tidak akan hidup tanpa adanya orang-orang atau komunitas yang selalu konsisten untuk mengembangkannya. Komunitas yang ada di Madinah, Cordova, Baghdad, dan Kairo pada masa kejayaan Islam adalah sebagian kecil dari contoh orang-orang yang mau konsisten dengan ilmu pengetahuan, tanpa mengesampingkan mental spiritual.

Untuk membentuk itu semua tentunya membutuhkan suatu proses yang tidak sebentar. Dibutuhkan suatu tradisi intelektual yang kuat hingga akhirnya mencetak masyarakat yang tidak tabu dengan ilmu pengetahuan dan agama.

Bercermin dari Islam, secara historis tradisi intelektual dalam Islam dimulai dengan pemahaman terhadap Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, secara berturut-turut dari periode Makkah sampai periode Madinah. Mengapa demikian, karena di dalam Al-Qur’an sendiri sudah terdapat konsep ilmu yang bersifat umum. Inilah yang menjadi cikal bakal pengembangan ilmu pengetahuan dalam tradisi intelektual Islam selanjutnya.

Satu hal yang perlu diperhatikan juga adalah medium transformasi ilmu itu sendiri. Tercatat juga dalam sejarah, tradisi intelektual yang ada dalam Islam itu ternyata dikembangkan melalui institusi pendidikan yang disebut dengan  As-Suffah. Di lembaga pendidikan Islam pertama inilah pesan-pesan yang disampaikan dalam wahyu dan hadits-hadits dikaji dan dipelajari secara efektif. Terbukti, lagi-lagi kita menemukan adanya komunitas yang mengembangkannya.

Mungkin kita bisa bayangkan, dari komunitas yang kecil itu saja dampaknya sangat dahsyat bisa membangun peradaban Islam seperti sekarang ini. Lalu bagaimana kalau pekerjaan yang dilakukan komunitas seperti itu, dijalankan oleh komunitas yang lebih besar lagi, yaitu komunitas pemuda Indonesia. Maka tidak menutup kemungkinan jika Indonesia ini nantinya berkembang tidak hanya sebagai bangsa atau negara saja, melainkan sebagai peradaban.

Sudah saatnya generasi muda sekarang membentuk gerakan-gerakan intelektual yang menjunjung tinggi moral. Gerakan intelektual lebih kongkrit daripada gerakan-gerakan yang hanya sekedar berdemonstrasi saja. Mengubah bangsa ini tidak bisa hanya dengan turun ke jalan. Gerakan pemuda sekarang harus bisa memasuki dunia informasi dan birokrasi. Jadi, kemampuan intelektual yang ada pada pemuda harus digunakan sebaik-baiknya, dan dikemas dalam bungkusan moralitas yang bermartabat demi kemajuan bangsa. Wallahu’alam.

Mahasiswa Universita Al-Azhar, Kairo.

Berguru pada Rasulullah dalam Membangun Peradaban

Rasulullah dengan para sahabatnya telah  mencontohkan, 'bagaimana membangun Peradaban Islam, semua itu diawali dari sistematika nuzulnya wahyu.

PERADABAN Islam terbangun dari pondasi dasar yaitu dari proses perjuangan yang tidak kenal lelah dan itu dapat dibuktikan oleh Rasulullah bersama orang-orang terdekatnya. Ini sejalan dengan proses yang diperjuangkan terus menerus dan disertai do'a, yaitu ketika Nabi selalu bertahannus di Goa Hiro . Karena nilai penting yang sangat mendasar adalah ketika beliau menerima wahyu pertama berada di Goa tersebut . Maka, ketika Nabi menerima wahyu yaitu QS. Al-Alaq ayat 1 sampai 5 yang telah diturunkan oleh Allah melalui perantara malaikat Jibril, apa yang terjadi kemudian sungguh terasa berat,  beratnya bukan karena ia pikul tapi berat dari segi amanah yang mesti ia jalankan. Di mana kota Mekkah pada waktu itu betul-betul dalam kondisi Jahilliah, artinya kebodohan dalam sudut pandang nilai-nilai moral yang sangat memprihatinkan. Oleh karenanya tepat sekali apa yang Allah wahyukan pada suroh Al-Alaq itu berkenaan dengan perintah membaca, yakni membaca yang tersirat maupun yang tersurat.

Bagi umat Islam yang ingin menegakkan kembali Peradaban Islam tentu harus mengikuti manhajnya Rasulullah dengan mengkajinya dari suroh Al-Alaq ayat 1 sampai ayat 5, kemudian dilanjutkan pada suroh Al-Qolam, Al-Muzammil. Al-Mudatsir dan yang terakhir Al-Fatihah, dari suroh-suroh inilah landasannya.

Rasulullah  dan Istrinya

Nabi Muhammad ketika menerima wahyu pertama sangat berat rasanya, namun dibalik kesusahan itu ada istri beliau yang selalu memberikan semangat motivasi dan bantuan lainya seperti mengantarkan makanan yang diperankan oleh Khodijah. Betapa pengorbanan Khodijah baik tenaga maupun harta dan do'a yang ia panjatkan. Tidak pernah sedikitpun sang istri mengeluh dengan apa yang beliau lakukan.

Dengan mencontoh apa yang telah Nabi lakukan bukan berarti umat islam harus pergi juga ke Goa, yang dimaksud penulis adalah bagaimana atau sejauh mana umat islam bisa menangkap arti dari kandungan suroh Al-Alaq melalui ayat kauliyah dan ayat kauniyah.



Digagalkan, Justru Banyak Kapal Akan ke Gaza

Meski digagalkan, peristiwa serangan Israel pada kapal Mavi Marmara justru melahirkan simpati dari berbagai belahan dunia

Hidayatullah.com--Kegagalan enam kapal misi kemanusiaan mancanegara mencapai Gaza akibat serangan brutal Israel hari Senin (31/5), tidak menyurutkan semangat para aktivis dan berbagai pihak mendobrak blokade Israel.

Berbagai kalangan bahkan berjanji untuk kembali mencoba menembus blokade Israel terhadap Gaza.

Dari Iran, Sekjen Komite Pertahanan Intifadah Palestina, Hossein Syeikh Al-Islam menyatakan bahwa Iran akan mengirimkan kapal pengangkut bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan tujuan menjebol blokade terhadap kawasan ini.

Hari Kamis (3/6), Syeikh Al-Islam dalam wawancaranya dengan Televisi Al-Alam mengatakan, "Bulan Sabit Merah Republik Islam Iran akan mengirimkan kapal bantuan kemanusiaan ke Gaza saat dunia mengecam serangan brutal atas kapal Freedon Flotilla."

Menurut Syeikh Al-Islam, pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza adalah satu-satunya jalan untuk menjebol blokade Gaza. Ia mengatakan, "Bangsa-bangsa di dunia harus terus melanjutkan aksi demo anti-Zionis Israel dan menekan rezim ini, serta berupaya menjebol blokade terhadap Jalur Gaza."

Seraya menyinggung politik busuk AS yang terus mendukung rezim penjajah Israel, Syeik Al-Islam mengatakan, "Kebijakan Washington yang mendukung tanpa syarat arogansi Zionis Israel dan aksi menghalangi resolusi anti-Israel karena kebejatan rezim ini, telah terkuak di hadapan seluruh penghuni dunia."

Syeikh Al-Islam juga mengatakan, "Langkah terakhir AS adalah membela serangan brutal Israel atas konvoi kapal pengangkut bantuan kemanusiaan ke Gaza. Karena veto AS di PBB, tidak ada kecaman keras atas brutalitas terbaru Israel."

Rachel Corrie


Sebelum ini, MV Rachel Corrie, kapal dagang yang dibeli para aktivis pro-Palestina hari Selasa (1/6), telah diberangkat menuju Gaza.

Kapal yang menyandang nama aktivis perempuan Amerika yang tewas dilindas bolduser  Zionis di Jalur Gaza pada 2003 itu, sudah diberangkatkan dari Malta.

Tekad para aktivis itu ditanggapi seorang pejabat Israel dengan mengatakan, pihaknya akan tetap menghambat misi kapal tersebut.

"Kami berinisiatif mendobrak blokade Israel, kepada satu setengah juta orang warga Gaza. Misi kami tidak berubah dan ini menjadi misi `flotilla` terakhir," kata Greta Berlin, aktivis Gerakan Pembebasan Gaza yang berbasis di Siprus ini.

Sementara itu, dampak kejahatan Israel pada kafilah kemanusiaan ini tampaknya akan merembet melahirkan jutaan simpati dan konflik antarnegara.

Perdana Menteri Irlandia, Brian Cowen misalnya, menggambarkan, MV Rachel Corrie sebagai kapal milik Irlandia. Kapal itu patut diizinkan untuk merampungkan misinya dan Israel jangan mengganggu.

"Pemerintah (Irlandia) sudah resmi meminta Pemerintah Israel, agar mengizinkan kapal milik Irlandia merampungkan perjalanannya dan menurunkan pasokan bantuan kemanusiaannya di Gaza," kata Cowen kepada parlemen di Dublin.

Sementara itu, seorang perwira AL Israel berpangkat letnan mengatakan kepada Stasiun Radio Angkatan Darat Israel, unitnya siap menghentikan kapal Irlandia itu.

"Sebagai satu unit, kami sedang mempelajari, dan kami akan melakukan investigasi secara profesional untuk mencapai kesimpulan," katanya.

Dalam penyerangan terhadap konvoi enam kapal misi kemanusiaan ke Gaza hari Senin, perwira Israel berpangkat letnan ini mengatakan, unitnya menembak mati sembilan orang aktivis di kapal feri Turki. "Kami juga siap (melakukan hal yang sama) terhadap Kapal Rachel Corrie," katanya.

Di antara para penumpang MV Rachel Corrie itu adalah Pemenang Nobel Perdamaian Irlandia Utara Mairead Corrigan-Maguire, mantan diplomat senior PBB asal Irlandia, Denis Halliday, dan beberapa warga Irlandia lainnya.

Radio Angkatan Darat Israel melaporkan, kapal MV Rachel Corrie diperkirakan tiba di perairan Gaza, Rabu. Namun Greta Berlin, aktivis Gerakan Pembebasan Gaza, mengatakan, MV Rachel Corrie mungkin tidak tiba di Gaza sampai awal pekan depan. "Kami mungkin tidak mengirim kapal berbobot 1.200 ton itu sampai Senin atau Selasa," katanya.

Republika OnLine » Dunia Islam » Islam Mancanegara Astaghfirullah, Penggalian Israel Dekati Sumber Air Al Aqsa

Astaghfirullah, Penggalian Israel Dekati Sumber Air Al Aqsa
Kota tua Jerusalem
RAMALLAH--Otoritas pendudukan kembali melakukan penggalian di dekat Masjid Al-Aqsa pada hari Selasa. Menurut Al-Aqsa Foundation for Endowment and Heritage, penggalian baru terkonsentrasi di lokasi Birkat Al-Sultan (Kolam Al-Sultan), berdekatan dengan tembok barat kota tua Jerusalem. Kolam itu adalah sumber air bersih untuk Masjid Al-Aqsa dan Kota Tua, kata yayasan itu.

Yayasan ini menambahkan bahwa "pemerintah Israel mengontrol ukuran dari situs Islam dan sejarah sejak perang tahun 1948 dan menghancurkan bagian itu." Menurut yayasan, pemerintah Israel berambisi mengubah  bagian situs itu menjadi taman nasional.

Yayasan memperingatkan risiko dan konsekuensi dari penggalian dan terowongan pada bagian bawah Masjid Al-Aqsa.

Menurut mereka, penggalian baru ini merupakan bagian dari upaya Israel "untuk menemukan bukti dugaan Kuil Kedua di bawah Masjid Al-Aqsa dan menjadi langkah untuk yahudinisasi Jerusalem. Lembaga ini mendesak negara-negara Arab dan dunia Islam untuk mengambil tindakan untuk menghentikannya.
Red: Siwi Tri Puji.B
Sumber: Arabnews

Astaghfirullah, di Berlin, Shalat Dianggap Mengganggu Sekolah

Astaghfirullah, di Berlin, Shalat Dianggap Mengganggu Sekolah
Shalat yang merupakan ibadah penting dilarang dilakukan di sekolah-sekolah di Berlin
BERLIN--Beruntunglah Anda yang bisa menjalankan shalat kapanpun dan dimanapun berada. Kesempatan seperti ini sekarang tidak bisa lagi dinikmati para pelajar Muslim di kota Berlin, Jerman. Pengadilan administratif setempat tidak lagi mengizinkan para pelajar menunaikan shalat di sekolah seperti tahun lalu.

Dalam putusan terbaru, seperti dilaporkan Free Internet Press pengadilan setempat menganggap shalat sebagai gangguan terhadap situasi belajar mengajar di sekolah. Padahal, tahun lalu, pengadilan Berlin telah memberikan izin kepada pelajar untuk menunaikan shalat di sekolah, walaupun di ruang khusus.

Sebelumnya, di tahun 2007, pengadilan juga pernah mengeluarkan putusan yang melarang murid sekolah menjalankan shalat di ruang belajarnya. Kemudian pada tahun 2008, pelajar mendapatkah izin shalat di lokasi yang terbatas. Keputusan tersebut, waktu itu bersifat sementara. Kemudian di tahun 2009, keputusan itu dijadikan permanen.

Keputusan permanen ini lantas mengundang reaksi dari otoritas pendidikan setempat. Lembaga ini mengajukan banding. Atas nama netralitas, otoritas pendidikan mengharapkan adanya kegiatan keagamaan di sekolah. Banding ini pun dipenuhi pengadilan administratif. Pengadilan menganggap bahwa demi kebebasan konstitusi dari pengaruh agama, pelajar tidak diizinkan menjalankan shalat di sekolah

Salah satu kepala sekolah yang mendukung pelarangan itu pun menyambutnya dengan girang. "Ini adalah saat yang sangat baik bagi sekolah di Berlin," kata kepala sekolah Brigitte Burchhardt yang mendukung pelarangan itu. Akankan putusan ini berjalan permanen tanpa banding ke pengadilan yang lebih tinggi?
Red: irf
Sumber: Free Internet Press

MUI Bogor Tolak Pidana Nikah Siri

Wacana pemerintah untuk memidanakan pelaku nikah siri dengan mengundang-undangkan pernikahan siri tersebut ditolak oleh Majelis Ulama Islam (MUI) cabang Bogor . Ketua MUI cabang Bogor, KH Adam Ibrahim, menjelaskan bahwa alasan penolakan tersebut karena nikah siri dalam ajaran Islam sudah sah jika memenuhi persyaratan.

"Saya tidak sependapat jika nikah siri diundang-undangkan, apalagi sampai pelanggarnya dipidanakan, karena menurut ajaran agama Islam sah jika sudah memenuhi persyaratan," ujarnya. Ia menjelaskan, persyaratan sahnya pernikahan tersebut adalah jika ada penganten, ada wali dan ada saksi pernikahan. "Jika syarat ini sudah ada, maka sudah sah menurut hukum Islam," katanya.

MUI cabang Bogor tidak setuju dengan adanya undang-undang tersebut, apalagi jika pelanggarnya sampai dipidana hingga empat bulan. Menurut dia, kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dengan memberlakukan undang-undang nikah siri tersebut telah melebihi aturan Tuhan.

"Melebihi aturan Tuhan, karena tidak semua pelaku nikah siri berlaku seperti yang disangkakan, tergantung orang yang melakukannya," ujar Adam.

Ia menilai, sekarang banyak yang melakukan nikah siri, karena menyadari kewajiban dan haknya. "Anaknya dipelihara. Siapa yang bilang tidak bertanggung jawab, tergantung oknumnya. Nikah yang tercatat saja banyak yang ditelantarkan," ucapnya. Adam berpendapat, nikah siri merupakan masalah manusiawi dan pemerintah hendaknya mengatur sanksi terhadap praktek kumpul kebo yang marak saat ini.

"Biarkan mereka belanjut. Berikan perlakuan yang adil atau administrasinya ditertibkan. Pemerintah jangan terlalu memikirkan yang sudah benar, padahal pelacuran, perzinaan dan kumpul kebo yang sedang marak tidak diatur pemerintah. Seharusnya ini yang perlu diperhatikan," katanya.

Sementara itu, menurut Adam, pernikahan siri terjadi juga antara lain lantaran pemasalahan ekonomi, misalnya masyarakat kecil kesulitan untuk membayar biaya perkawinan di Kantor Urusan Agama (KUA).

Oleh karena hal itulah, ia menilai, ada masyarakat Islam lebih memilih untuk menikah siri. "Jika nanti ada kawin masal, maka baru mereka ikut mendaftarkan ke catatan sipil, " tuturnya.

Yani (25), warga di wilayah Merdeka, mengaku menikah siri lantaran terdesak menikah karena tidak memiliki biaya untuk mengurus di KUA. Kini pasangan suami istri yang sudah dikaruniai dua orang anak sedang mendaftarkan diri ikut nikah massal untuk mendapatkan surat nikah dan akte bagi kedua anaknya.

"Kemarin nikahnya karena terganjal biaya, sementara saya sudah ingin menikah. Makanya nikah secara agama saja, tidak mendaftar ke KUA. Sekarang saya dan suami sudah mendaftarkan diri ikut nikah masal di kelurahan, biar dapat surat nikah dan bisa urus akte kelahiran anak," ucapnya menambahkan.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...